Busur kuda(bahasa Inggris: horsebow) merupakan jenis busur dari kayu ataupun bambu yang proses pembuatannya sendiri masih manual.[1] Busur ini adalah istilah umum untuk jenis busur yang secara tradisi biasa digunakan sambil menunggang kuda dengan performa yang paling optimal, karena ada busur lain yang juga bisa digunakan di atas kuda namun tidak optimal.[2] Busur ini digunakan hanya untuk mensimplifikasi jenis busur yang termasuk busur timur (Turki, Mongol, Korea, Tatar, Persia, Mughal, Tiongkok, Jawa, Hun, Afar, dan Magyar.[3] Karena faktanya ada busur-busur timur yang tidak bisa digunakan di atas kuda.[4]
Busur ini memiliki ciri-ciri dengan ukurannya yang relatif pendek, walau ada juga yang panjang, serta berbahan komposit: kayu/bambu, tanduk dan otot/sinew, dan terdiri dari 3 bagian utama yaitu: gagang, dustar (lengan yang dapat melengkung ketika busur ditarik) dan siyah (segmen kaku di ujung-ujung busur tempat mengaitkan tali busur). Busur ini umumnya berbentuk huruf C ketika belum dipasangkan tali, dan harus diregangkan untuk dipasangkan tali hingga menjadi bentuk lain yang didalamnya telah tersimpan energi potential pegas yang besar.[2] Jangkauan efektif panahan ini bisa sampai 150 meter, namun semua tergantung arah angin. Kalau arah angin searah, jangkauannya bisa sampai 200 meter.[5]
Bagian
Gagang (handle)
Gagang adalah tempat pegangan tangan pada busur atau yang terletak dibagian tengah-tengah busur atau tempat untuk menaruh anak panah.[6]
Telinga busur (siyah)
Siyah atau telinga busur yang letaknya di bagian ujung busur yang fungsinya sebagai pengait tali string dan dapat dijadikan pengatur rasa lentingan saat busur digunakan, dan kita pun dapat mengetahuinya mengapa bentuk-bentuk siyah ini banyak yang berbeda-beda.[6]
Tali (string)
String adalah tali untuk menarik busur atau untuk menompang anak panah.[6]
Teknik
Dalam teknik dasar, ada beberapa komponen, yaitu: cara memegang busur, hooking, aiming, dan release.[1](hlm.185)
Memegang busur
Seorang pemanah harus bisa menyesuaikan posisi tangan ketika sedang memegang busur, seorang pemanah harus dapat mengetahui teknik-teknik dalam memegang busur agar busur yang dipegang bisa enak digunakan ketika memanah.[1](hlm.185)
Kuncian(Hooking)
Hooking dikenal juga dalam Horsebow adalah penguncian pada tangan kanan. Pada Panahan Horsebow para pemanah banyak yang menggunakan teknik thumb draw atau istilah dalam Horsebow adalah teknik enam puluh tiga.[1](hlm.185)
Membidik(Aiming)
Aiming dalam panahan sangatlah penting karena setiap pemanah sebelum melepaskan anak panah harus melakukan aiming agar anak panah yang dilepaskan mengenai target yang sudah ditentukan. Disinilah semua teknik dasar diperlukan baik dari memegang busur, hooking yang baik supaya anak panah yang dilesatkan sampai tertuju pada poin yang sempurna pada target. Proses aiming pada Horsebow memerlukan feeling dari pemanah itu sendiri karena dalam Horsebow tidak terdapat visir yang berfungsi untuk memudahkan pemanah dalam membidik target atau sasaran.[1](hlm.185-186) Para ahli berbeda pendapat dalam cara membidik dan terbagi menjadi tiga pendapat, yaitu:[7]
Melihat sasaran dari luar busur
Melihat sasaran dari dalam busur
Melihat sasaran dari sisi dalam dan luar busur
Melesatkan (Release)
Release adalah gerakan teknik memanah dengan merilekskan jari-jari penarik tali busur. Teknik melepaskan anak panah yaitu ketika bidikan dan dibantu dengan feeling pemanah itu sendiri barulah dapat merilekskan jari-jari tangan yang digunakan untuk menarik tali pada busur.[1](hlm.186)
^horsebowarchery (2018-02-25). "CARA MEMBIDIK TARGET SASARAN". Horsebow Archery (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-11-06.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Artikel bertopik senjata ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.