Prabu Bomantara adalah raja negara Trajutisna/Prajatisa, dan masih keturunan Batara Kalayuwana, putra Batara Kala dengan Bathari Durga (Dewi Pramuni) dari kahyangan Setragandamayit.
Karena ketekunanya bertapa, ia menjadi sangat sakti, namun memiliki sifat angkara murka, kejam, bengis dan selalu menurutkan kata hatinya. Alkisah ketika ia menyerang Kahayangan Suralaya dan mengalahkan para Dewa, kemudian menyerang negara Gowasiluman, menewaskan Prabu Arimbaji untuk menguasai wilayah hutan Tunggarana. Prabu Bomantara kemudian menyerang negara Surateleng. Semua kisah initercatat dalam lakon "Kikis Tunggarana".
Akhirnya Prabu Bomantara tewas dalam pertempuran melawan Prabu Narakasura (Setija), raja negara Surateleng, putra Prabu Kresna dengan Dewi Pretiwi. Kemudian arwahnya manunggal dalam tubuh Sitija dan berganti namanya menjadi Bomanarakasura, dan olehnya, Negara Surateleng dan ayahu wilayah.