Bilali Muhammad dilahirkan tahun 1770 di Timbo, Fouta Djallon saat ini Guinea, Afrika Barat. Ia berasal dari keluarga berpendidikan dan menempuh pendidikan tinggi sebelum Ia tertangkap ketika remaja dan dibawa sebagai seorang korban perdagangan budak Atlantik ke Amerika yang berlangsung dari abad ke-16 hingga abad ke-19. Diperkirakan 12 juta Africans menjadi korban Atlantik Slave Trade pada saat itu, yang mana 20% diantaranya meninggal dalam perjalanan ke Atlantik, diatas 30 persen budak Afrika yang dibawa ke Amerika adalah muslim, mereka tidak diberikan kebebasan beragama, setelah tiba mereka dipaksa oleh hukum untuk masuk ke Christianity dan mengganti nama mereka dengan nama pemilik budak, sehingga melenyapkan warisan mereka[1]
Bilali fasih berbahasa Fulla, bahasa Arab dan memiliki pengetahuan Islam, hadith, shari'ah dan tafsir.[2][3]