Bijih uraniumEndapan bijih uranium adalah konsentrasi uranium yang dapat diperoleh kembali secara ekonomis di dalam kerak bumi.[1][2] Uranium adalah salah satu unsur paling umum di kerak bumi, 40 kali lebih umum daripada perak dan 500 kali lebih umum daripada emas. Dapat ditemukan hampir di semua tempat di batu, tanah, sungai, dan lautan. Tantangan untuk ekstraksi uranium komersial adalah untuk menemukan daerah-daerah di mana konsentrasinya memadai untuk membentuk deposit yang layak secara ekonomi. Penggunaan utama uranium yang diperoleh dari pertambangan adalah sebagai bahan bakar untuk reaktor nuklir. Mineral UraniumMineral bijih uranium utama adalah uraninit (UO2) (sebelumnya dikenal sebagai bijih uranium). Berbagai mineral uranium lainnya dapat ditemukan di berbagai deposit. Ini termasuk carnotite, tyuyamunite, torbernite dan autunite.Uranium titanat jenis davidite-brannerite-absite, dan kelompok euxenite-fergusonite-samarskit adalah mineral uranium lainnya.[3] Berbagai macam mineral uranium sekunder diketahui, banyak di antaranya berwarna cemerlang dan berpendar. Yang paling umum adalah gummite (campuran mineral), autunite (dengan kalsium), saleeite (magnesium) dan torbernite (dengan tembaga); dan silikat uranium terhidrasi seperti coffinite, uranophane (dengan kalsium) dan sklodowskite (magnesium).[4]
Referensi
|