Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, daripada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal. Bidang miring tidak menciptakan usaha. Oleh sebab itu, usaha untuk mengangkat benda tanpa bidang miring sama saja dengan bidang miring, maka: W x h = H x l atau W x h = F x l
Jika panjang L = 4m, h=4m maka dari persamaan W x h = F x l
Diperoleh F = W x h = 2000 N x 1m = 500 N
L 4m
Dari hasil yang didapat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa benda yang pada mulanya tanpa alat harus diangkat dengan empat orang, setelah dipergunakan bidang miring yang panjangnya empat meter hanya memerlukan 1 orang.
Keuntungan Mekanik untuk bidang miring: KM = l/h
l = panjang bidang miring
h = tinggi ujung bidang miring dari tanah. dam
Dalam bidang miring berlaku sebagai berikut:
a. Makin landai bidang miring, maka makin kecil gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih panjang.
b. Makin curam suatu bidang miring, maka makin besar gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui akan lebih pendek.
Penerapan
Dalam kehidupan sehari-hari, bidang miring dapat dijumpai dalam hal berikut:
Tangga naik suatu bangunan sengaja dibuat bertingkat-tingkat dan berkelok-kelok, untuk memperkecil gaya
Jalan di pegunungan sengaja dibuat berkelok-kelok, supaya lebih mudah dilalui
Ulir sekrup sengaja dibuat menyerupai tangga melingkar, supaya lebih mudah masuk
Baji (pisau, kater, kampak, dll)
Dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena menggunakan prinsip sekrup
Untuk menaikkan drum keatas, truk menggunakan papan kayu yang dimiringkan.