Betik Dayak Kenyah Uma' Lung

Betik Dayak Kenyah Uma' Lung atau biasa dikenal sebagai tato merupakan tradisi yang berasal dari suku Dayak. Tradisi ini biasa ditemukan pada wanita yang berasal dari daerah tersebut. Dalam suku Dayak kegiatan Betik (tato) ini dilakukan sebagai lambang kecantikan yang berisi makna filosofis kehidupan alam fana dan alam baka. Penggunaan Betik (tato) merupakan interpretasi terhadap pengakuan masyarakat suku Dayak terhadap posisi wanita yang patut untuk dihormati. Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan jarum dan tinta khas suku Dayak.

Betik (tato) ini biasa digambar pada bagian lengan dan kaki. Dalam suku Dayak, kecantikan tidak hanya digambarkan sebagai rupa yang elok secara lahiriah, namun juga diinterpretasikan sebagai cantik secara batiniah. Selain itu, Betik (tato) juga merupakan pembeda dalam posisi gender. Jenis gambar dan letak Betik (tato) juga menunjukan strata sosial tiap individu dan pengkhususan terhadap gender. Pria dalam suku ini tidak ditato karena merupakan tanda bahwa wanita suku Dayak merupakan wanita yang anggun dengan gambar yang telah terukir. [1]

Referensi

  1. ^ Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Satu (PDF). Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. hlm. 392–393.