Berliner Philharmonie atau Philharmonie Berlin (Jerman:[bɛʁˌliːnɐfɪlhaʁmoˈniː]ⓘ) adalah gedung konser di Tiergarten, Berlin, Jerman yang menjadi rumah dari Orkestra Berlin Philharmonic yang sangat terkenal. Berliner Philharmonie terkenal dengan kualitas tata akustik dan arsitekturnya. Gedung ini memiliki dua ruang konser: aula utama Großer Saal yang memiliki kapasitas 2.440 kursi, dan aula musik kamar Kammermusiksaal yang berkapasitas 1.180 kursi. Setiap hari Selasa jam satu siang, disini selalu diadakan program musik kamar 45 menit gratis.[1]
Aula konser Berliner Philharmonie merupakan tempat favorit untuk tampil bagi banyak solois di seluruh dunia. Tidak hanya karena akustiknya yang sangat bagus, tetapi juga karena mereka dapat tampil di tengah-tengah penontonnya.[2]
Sejarah
Berliner Philharmonie dibangun sepanjang tahun 1960-1963 menurut rancangan Hans Scharoun, seorang arsitek aliran ekspresionisme. Pada pembukaannya (15 Oktober 1963) di Berlin Barat, konser perdananya membawakan Beethoven Symphony No. 9 dengan konduktor utama Berlin Philharmonic, Herbert von Karajan. Karena bentuk aneh gedung tersebut yang mirip seperti tenda, pada awal-awal berdirinya gedung ini sempat mendapat julukan “Circus Karajani”.[1]
Gedung yang saat ini berdiri bukanlah Berliner Philharmonie yang pertama karena Philharmonie sebelumnya hancur oleh bom Inggris pada masa Perang Dunia Kedua.[3] Philharmonie lama merupakan gedung bekas ring seluncur yang kemudian dibuat menjadi pusat aktivitas sosial politik masyarakat. Gedung lama ini terkena bom udara pada 30 Januari 1944.[4]
Pada 20 Mei 2008, sempat terjadi kebakaran yang menyebabkan seperempat bagian atapnya mengalami rusak parah karena tim pemadam kebakaran perlu merobek atap untuk mencapai titik pusat api.[5][6]
Arsitektur
Desain arsitektur Philharmonie Hans Scharoun ini menimbulkan banyak kontroversi saat itu karena dianggap tidak biasa; pada masa tersebut. Tata ruang sebuah konser biasa berbentuk persegi. Gedung Philharmonie yang lama pun memiliki bentuk persegi tersebut.[4] Namun visi Hans Scharoun adalah untuk membuat sebuah aula konser dimana “...orang-orang saling berhadapan satu sama lain, duduk melingkar dalam sebuah desain lengkungan yang dikelilingi piramida-piramida kristal.” Visi yang sebelumnya dianggap aneh tersebut sekarang telah menjadi standar aula konser di seluruh dunia[7] termasuk menjadi standar pembangunan Aula Simfonia Jakarta. Untuk menguji kualitas akustik di dalam aula tersebut, ahli akustik menembakkan peluru di dalam aula tersebut beberapa hari sebelum pembukaannya.[1]
Gedungnya sendiri terlihat unik. Berbentuk seperti tenda dengan warna kuning terang menjadikan gedung Berliner Philharmonie sebagai salah satu lokasi ikonik Berlin. Hans Scharoun memang membangun gedung ini dengan konsep dari dalam-keluar dan bukan dari luar ke dalam.