Berita bohong tentang virus komputerBerita bohong tentang virus komputer adalah pesan atau peringatan palsu yang menyebar melalui surat elektronik, media sosial, atau pelantar komunikasi lainnya, yang mengklaim keberadaan ancaman virus komputer yang sebenarnya tidak ada. Berita bohong ini biasanya dirancang untuk menimbulkan kepanikan atau membuat pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti menyebarkan pesan tersebut ke orang lain, menghapus file penting dari sistem, atau mengunduh perangkat lunak yang sebenarnya berbahaya.[1] Pesan terkait berita bohong ini biasanya berupa surel berantai yang memberi tahu penerima untuk meneruskannya ke semua orang yang mereka kenal, tetapi bisa juga dalam bentuk jendela sembulan. KarakteristikKarakteristik dari berita bohong virus komputer dapat dikenali melalui beberapa ciri khas yang mencolok. Biasanya, berita bohong ini berisi pesan yang mengancam atau menakut-nakuti penerima dengan klaim mengenai virus yang sangat berbahaya, padahal sebenarnya virus tersebut tidak ada. Pesan-pesan tersebut sering kali dibuat dengan bahasa yang dramatis dan penuh ketakutan, misalnya dengan menyebutkan bahwa virus tersebut dapat merusak seluruh sistem komputer atau menghancurkan data secara permanen, seperti virus SULFNBK.EXE.[2] Selain itu, berita bohong virus juga sering kali datang tanpa sumber yang jelas atau kredibel, dan tidak ada referensi ke lembaga atau perusahaan keamanan siber terkemuka. Berita bohong ini juga mengarahkan pembaca untuk menyebarkan informasi tersebut ke orang lain, menciptakan efek domino yang memperburuk penyebaran informasi itu sendiri. Terkadang, berita bohong ini juga menyarankan tindakan yang tidak rasional, seperti menghapus berkas penting atau melakukan langkah-langkah yang tidak diperlukan, yang justru dapat merugikan pengguna. Selain itu, berita ini biasanya tidak didukung oleh bukti konkret atau penjelasan teknis yang masuk akal.[3] TindakanPara ahli anti-virus sepakat bahwa penerima harus menghapus berita bohong virus komputer ketika mereka menerimanya, daripada meneruskannya ke orang lain.[4][5] McAfee mengatakan:
Sementara itu, F-Secure merekomendasikan:
Penipuan melalui teleponPenipuan melalui telepon, yang umumnya dilakukan dari pusat panggilan yang berpusat di India, telah banyak memakan korban sejak tahun 2008. Korban dikutip nama dan alamatnya, dan diberi tahu: "Saya menelepon untuk Microsoft (atau entitas yang kedengarannya terhubung dengan Microsoft, seperti "Pusat Layanan Windows" atau "Departemen Teknis Windows"). Kami telah menerima laporan dari penyedia layanan internet Anda tentang masalah virus serius dari komputer Windows Anda". Korban kemudian diarahkan untuk membuka penampil peristiwa Windows (Event Viewer Log), yang menampilkan peringatan dan mengarahkan pengguna ke situs web untuk mengunduh aplikasi agar penipu dapat mengendalikan komputernya dari jarak jauh. Penelepon tersebut akan berpura-pura memperbaiki masalah dan meminta biaya untuk layanan tersebut. Selain biaya penipuan, proses tersebut biasanya memungkinkan malware diunggah ke komputer korban.[6] Referensi
|