Bendungan Itaipu adalah bendungan pembangkit listrik tenaga air di Sungai Paraná yang terletak di perbatasan antara Brasil dan Paraguay. Pembangunan bendungan ini awalanya sempat ditentang oleh Argentina, tetapi negosiasi dan penyelesaian sengketa akhirnya manjadi fondasi bagi integrasi Argentina-Brasil di kemudian hari.[1]
Nama "Itaipu" diambil dari sebuah pulau yang berada di dekat lokasi pembangunan bendungan. Dalam bahasa Guarani, Itaipu berarti "batu yang berbunyi".[2] Pembangkit listrik tenaga air Bendungan Itaipu menghasilkan listrik terbanyak kedua di dunia pada tahun 2020, hanya dilampaui oleh Pembangkit Listrik Bendungan Tiga Ngarai dalam hal total produksi daya listriknya.
Bendungan ini selesai dikerjakan pada tahun 1984, dan merupakan proyek dwi-negara yang dijalankan oleh Brasil dan Paraguay di perbatasan antara kedua negara, 15 km (9,3 mil) utara Jembatan Persahabatan. Proyek ini berada di antara wilayah Foz do Iguaçu, Brasil, dan Ciudad del Este, Paraguay di selatan, hingga Guaíra dan Salto del Guairá di utara. Kapasitas pembangkit listrik yang terpasang adalah 14 GW, dengan 20 unit pembangkit menyediakan 700 MW masing-masing dengan kepala desain hidrolik 118 meter (387 kaki). Pada tahun 2016, instalasi ini mempekerjakan 3038 pekerja.[3]
Dari dua puluh unit generator yang saat ini terpasang, sepuluh diantaranya menghasilkan arus 50 Hz untuk Paraguay dan sepuluh lainnya menghasilkan listrik 60 Hz untuk Brasil. Karena kapasitas output generator Paraguay jauh melebihi beban di Paraguay, sebagian besar produksinya diekspor langsung ke sisi Brasil, dari mana dua jalur 600 kV HVDC, masing-masing sepanjang kira-kira 800 kilometer (500 mi), menyalurkan sebagian besar listrik yang dihasilkan ke wilayah São Paulo/Rio de Janeiro di mana peralatan terminal mengubah dayanya menjadi 60 Hz.
Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Itaipu Dam.