Bells of Innocence |
---|
Sutradara | Alin Bijan |
---|
Produser | Alin Bijan |
---|
Ditulis oleh | Chris Bessey Mike Norris |
---|
Pemeran | Mike Norris Marshall R. Teague Chuck Norris |
---|
Penata musik | Amin Emam |
---|
Sinematografer | Hamid Shams |
---|
Tanggal rilis |
- 6 April 2003 (2003-04-06)
|
---|
Durasi | 110 minutes |
---|
Negara | Amerika Serikat |
---|
Anggaran | $3,500,000 |
---|
Bells of Innocence ("Lonceng Tak Bersalah") adalah sebuah film Kristen tahun 2003 yang disutradarai oleh Alin Bijan dan ditulis oleh Chris Bessey. Dibintangi oleh aktor anak dan ayah, Mike dan Chuck Norris, beserta David A. R. White, Marshall R. Teague, dan cucu Chuck sesungguhnya, Gabby Di Ciolli (keponakan Mike, yang menggunakan nama keluarga ayahnya), sebagai "Lyric". Film ini dirilis pada tanggal 6 April 2003 di Amerika Serikat.
Ringkasan
Jux Jonas (Mike Norris) adalah seorang pria yang imannya kepada Allah hampir putus. Putrinya ditabrak mati oleh sebuah mobil, dan dia menghabiskan beberapa tahun terakhir "menderita melalui hidup", tidak ingin menghadapi rasa sakit maupun kembali ke iman. Dengan enggan, ia melakukan perjalanan dengan teman-temannya Conrad (David A. R. White) dan Oren (Carey Scott) naik pesawat ke Meksiko, untuk membagikan Alkitab sebagai bentuk pelayanan. Namun, pesawat kecil itu mengalami kecelakaan dan jatuh, sehingga trio pria itu menemukan diri mereka di gurun terpencil dekat Ceres, sebuah kota di mana warganya pucat, menakutkan, dan memandang setiap pengunjung sebagai orang luar yang tidak diinginkan.
Tidak lama berselang Jux dan teman-temannya mulai menemukan sesuatu yang sangat aneh di tempat ini. Tampaknya tidak ada komunikasi dengan dunia luar, sampai peternak lokal bernama Matthew (Chuck Norris) menawarkan mereka menggunakan radio dua arah. Sebagian besar penduduk kota itu membenci Matthew, dan prinsip hidupnya. Segera terungkap bahwa penatua kota itu, Joshua (Marshall R. Teague) sebenarnya adalah seorang agen dari Setan yang telah menguasai anak-anak Ceres selama berabad-abad, untuk mempersiapkan sebuah perang najis. Matthew telah dikirim oleh Allah untuk mengamati, melindungi, dan membimbing orang-orang percaya yang goncang imannya (seperti Jux) kembali ke iman mereka dalam Yesus Kristus. Ketika kekuatan jahat mempersiapkan Armageddon rohani, menggunakan anak-anak kota sebagai tuan rumah yang menakutkan, bahkan Matthew tidak dapat membela sendirian, sehingga Jux, Conrad dan Oren harus memilih pada sisi mana mereka akan berdiri...untuk selama-lamanya.
Pranala luar