Beksan Floret

Beksan floret ada pada masa re Sri Paku Alam IV. Beksan floret lahir di tengah kungkungan teks politik, sosial, teks ekonomi, dan telaks budaya, yang dipertemukan dalam suatu tarian khas. Sekitar tahun 1990-an, atas perintah Sri Paku Alam VIII. Melalui putranya Kanjeng Pangeran Haryo Anglingkusumo. Menunjuk seorang ahli yang bernama Mardjijo untuk melakukan penggalian terhadap kekayaan tari Pakualaman. Salah satu hasil dari penggalian tersebut, beksan floret pernah dimainkan di Keraton Yogyakarta dan di Pura pakualaman pada tahun 1994.[1]

Referensi

  1. ^ Dwiari Ratnawati, lien. Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia. hlm. 163.