Di cerita Beauty and the Beast yang sebenarnya, Beast digambarkan sebagai sosok yang baik hati yang jarang beremosi. Sebaliknya, dalam versi Disney, Beast tampaknya pemarah dan depresi. Pencipta Beast versi Disney membuat sifat Beast seperti binatang liar, seperti namanya. Beast sering terlihat tanpa baju. Jubah Beast sebenarnya berwarna merah walau lebih sering direferensikan menjadi ungu. Alasan untuk perubahan warna ini tidak diketahui, tetapi kelihatannya alasannya adalah warna ungu sering dihubungkan dengan kerajaan.
Setelah Beast menyelamatkan Belle dari sekelompok serigala di hutan, gaya pakaian Beast berubah, menunjukkan sifat yang lebih lembut. Bajunya menjadi lebih rapi dan baju yang sering dipakai sebagai ciri khas Beast adalah pakaian dansanya yaitu jas biru dengan jubah di belakangnya bertepian emas. Celananya hitam dengan tepi emas. Karena cintanya pada Belle, sifat Beast berubah menjadi lebih baik namun naif juga.
Pangeran muda yang tampan tinggal di istana mewah di Prancis. Dia dimanja dan egois. Pada suatu malam dingin, seorang wanita tua datang ke istana dan memohon untuk menginap dengan setangkai mawar sebagai bayarannya. Ketika pangeran mengusir wanita tua itu karena keburukan wajahnya, wanita tua itu menunjukkan dirinya yang sebenarnya yaitu seorang peri. Pangeran berusaha meminta maaf namun peri itu tetap marah dan mengubah pangeran itu menjadi mahluk yang mirip binatang buas. Dia juga mengutuk seluruh istana sehingga para pelayanpun berubah menjadi perabotan, istananya menjadi gelap dan kelam, serta hutan hijau menjadi hutan menakutkan dengan serigala.
Beast menutup diri dalam istananya dengan cermin ajaib untuk melihat dunia luar. Beast dapat menjadi manusia lagi kalau dia mencintai dan dicintai seseorang sebelum kelopak mawar terakhir jatuh pada ulangtahunnya yang keduapuluh satu.