Rekaman yang dibuat pada 8 Agustus 1939 oleh Band Pasukan Imperial Jepang dan dipimpin oleh Satoru Onuma. Bagian B dan C dari mars ini menggunakan melodi "Battōtai".
"Battōtai" (抜刀隊code: ja is deprecated , Resimen Pedang) adalah lagu militer Jepang yang dikomposisi oleh Charles Leroux (composer) [ja] dan liriknya ditulis oleh Toyama Masakazu [ja] pada tahun 1885. Lagu ini dibuat oleh Leroux sebagai respons atas permintaan Pemerintah Imperial Jepang akan mars militer dan ia mengadaptasinya bersama dengan beberapa gunka lainnya seperti "Fusōka" (Nyanyian dari Fusang) ke dalam kompilasi mars militer Jepang yang berjudul Rikugun bunretsu kōshinkyoku [ja] pada tahun 1912.
Latar Belakang
Lagu ini mereferensikan Battōtai yang berperang dalam Perang Tabaruzaka ketika terjadinya Pemberontakan Satsuma tahun 1877. Oleh karena permasalahan dalam persediaan dan hujan yang deras, faksi pemberontak (Satsuma) akhirnya terpaksa harus melawan Pasukan Imperial Jepang dengan tangan kosong. Mereka mengalami kerugian yang besar dalam pertempuran dengan kekuatan imperial, yang sebenarnya didominasi oleh warga yang tidak berpengalaman dalam berpedang. Letnan Jenderal Aritomo Yamagata (Jepang: Yamagata Aritomo) menyeleksi dan mengirimkan pasukan yang cukup berpengalaman dengan pedang dari daerah sekitar. Dia menamai pasukan itu Battōtai atau "Resimen Pedang."
Komposisi
Charles Leroux yang adalah seorang bandmaster dan komposer yang lahir di Paris, tiba di Jepang pada tahun 1884 sebagai bagian dari kelompok penasihat militer Prancis. Dia menyusun "Battōtai" pada tahun 1885, ketika ia menjabat sebagai kepala band dari Band Pasukan Imperial Jepang. Lagu ini pertama kali dipersembahkan kepada masyarakat pada tahun yang sama dalam sebuah konser yang diselenggarakan oleh Greater Japan Music Society di Rokumeikan . Lagu ini dianggap sebagai lagu militer gaya Barat pertama di Jepang sekaligus yang pertama untuk menjadi populer di seluruh negeri kendati awalnya lagu ini diyakini sulit untuk dinyanyikan oleh orang Jepang yang tidak terbiasa dengan modulasi .[1]
Ware wa kangun waga teki wa
Tenchi irezaru chouteki zo
Teki no taishou taru mono wa
Kokon musou no eiyuu de
Kore ni shitagou tsuwamono wa
Tomo ni hyoukan kesshi no shi
Kijin ni hajinu yuuaru mo
Ten no yurusanu hangyaku wo
Okoseshi mono wa mukashi yori
Sakaeshi tameshi arazaru zo
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Mikuni no fuuto mono no fu wa
Sonomi wo mamoru tamashii no
Ishiin kono kata sutaretaru
Nippontou no ima sara ni
Mata yo ni izuru mi no homare
Teki mo mikata mo moro tomo ni
Yaiba no mono ni shisu beki ni
Yamato-damashii aru mono no
Shinubeki toki wa ima naruzo
Hito ni okurete haji kakuna
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Mae wo nozomeba tsuruginari
Migi mo hidari mo mina tsurugi
Tsurugi no yama ni noboranwa
Mirai no koto to kikitsuru ni
Kono yo ni oite manoatari
Tsurugi no yama ni noboru nomo
Wagami no naseru zaigou wo
Horobosu tame ni arazushite
Zoku wo seibatsu suru ga tame
Tsurugi no yama mo nann' no sono
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Tsurugi no hikari kirameku wa
Kumoma ni miyuru imazuma ka
Yomo ni uchidasu housei wa
Ten ni todoroku ikazuchi ka
Teki no yaiba ni fusumono ya
Tama ni kudakete tama no o no
Taete hakanaku usuru mi no
Kabane wa Tsumite yama wo nashi
Sono chi wa nagarete kawa wo nasu
Shichi ni hairu nomo kimi ga tame
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Dangan'uhi no aida nimo
Futatsu naki mi wo oshimazu ni
Susumu wa ga mi wa noarashi ni
Fukarete kiyuru shiratsuyu no
Hakanaki saigo wo togurutomo
Chugi no tame ni ususu mi no
Shishite kai aru mono naraba
Shisurumo sarani uraminashi
Wareto owowan hitotachi wa
Ippo mo ato e hikunakare
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Ware ima koko ni
Shinan mi wa
Kimi no tame nari Kuni no tame
Sutsu beki mono wa inochi nari
Tatoi (tatohi)
Kabane wa kuchinu tomo
Chugi no tame ni usuru mi no
Na wa kanbashiku nochi no yo ni
Nagaku tsutaete
Nokoru nan
Bushi to umareta
Kai mo naku
Gi mo naki inu to
Iwaruruna
Hikyou mono to na
Soshirare so
Teki no horoburu sore made wa
Susume ya susume moro tomo ni
Tamachiru tsurugi nuki tsurete
Shisuru kakugo de susumu beshi
Kami adalah Tentara Kekaisaran
Musuh kami juga musuh kaisar
Jenderal musuh adalah pahlawan
Yang tiada duanya dalam kemenangan
Dan orang-orang yang mengikutinya juga kuat
Dan prajurit yang berani mati
Walau mereka berani untuk menakuti Iblis
Surga takkan mengampuni pemberontakan mereka
Mereka yang telah menentang Kaisar
Mereka takkan pernah makmur
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju, dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju, siap untuk mati
Seperti sudah biasa di tanah Kaisar ini
Samurai yang dilindungi seperti jiwa mereka sendiri
Sebuah pedang yang telah usang
Di masa Restorasi Meiji
Sekarang telah dibawa kembali
Jadi biarkan teman dan musuh
Mati di bawah pedang
Dan bagi mereka yang mempunyai jiwa semangat Yamato
Sekarang saatnya untuk mati
Jangan membawa rasa malu lewat penundaan
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju, dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju, siap untuk mati
Disana ada pedang-pedang
Dan juga semua pedangnya ada di kanan dan kirinya
Waktu untuk mendaki tumpukan pedang
Akan ada di masa depan, itulah yang saya dengar
Ku mengalami ini di dunia ini
Penyebab dariku mendaki tumpukan pedang
Desa desa yang aku taklukkan
Dan meminta pengampunan (dosa), bukan tujuan
Tetapi mengalahkan musuh adalah tujuanku
Oleh karena itu, tumpukan pedang bukanlah apa apa bagi kami
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju, dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju, siap untuk mati
Pantulan pedang itu bagai petir di dalam celah awan
Bunyi meriam itu seperti guntur yang mengaum di malam hari
Mereka yang gugur di bawah pedang musuh
Dan tali kehidupan mereka yang tertembak oleh peluru
Orang-orang yang hilang tanpa dikubur
Membentuk tumpukan mayat-mayat
Darah mereka membentuk sungai
Diserap oleh tanah yang tak bertuan demi Kaisar yang Mulia
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju dan siap untuk mati
Walau dengan hujan peluru ini
Ku serahkan nyawaku yang mempunyai satu kehidupan
Ia maju seperti angin di medan tempur
Meniup embun yang,
Melewati akhir tanpa kuburan, meski begitu,
Menjadi mayat sebab demi kesetiaan
Itulah hal yang mulia juga dalam kematian
(Saat aku mati) tiada sedikitpun yang mengeluh
Bagi yang berpikir " Aku harus menjadi yang terbaik"
(Jadi) ia takkan mundur walau itu satu langkah
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju, dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju, siap untuk mati
Aku harus berhasil di saat ini
Demi Kaisar yang Mulia dan demi negara
Suatu perkara yang harus kita buang adalah hidup kita
Meskipun mayatnya membusuk
Bagi yang rela berkorban demi kesetiaan
Nama (mereka) akan diingat dan menjadi warisan yang dimuliakan
Akan tetap demikian tuk s'lamanya
"Tiada tujuan tuk menjadi seorang Samurai"
Seperti menjadi anjing tak setia
(Yang lain) takkan memanggilmu sebagai pengecut
Hingga musuh kita dihancurkan
Majulah maju, dalam kesatuan
Menghunuskan pedang seperti permata yang hancur
Kita harus maju, siap untuk mati
^Kurata, Yoshihiro. 民衆歌謡:近世末期から近代への流れ. 岩波講座 日本の音楽・アジアの音楽 (dalam bahasa Japanese). Tokyo: 東京書籍. hlm. 153–159. ISBN4000103628.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)