Pendahuluan
Batalyon Tank Amfibi 1/Marinir atau Yontankfib 1/Mar merupakan salah satu kekuatan inti di jajaran Resimen Kavaleri 1/Marinir, Pasukan Marinir 1. Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, baik sebagai pasukan pendarat amfibi maupun salah satu komponen pembangunan bangsa. Sebagai bagian dari pasukan pendarat amfibi, Batalyon Tank Amfibi-1 Marinir mengemban misi pembinaan dan penggunaan kekuatannya dalam rangka sarana proyeksi kekuatan pasukan pendarat dari laut ke darat dalam operasi Amfibi.[1] Yontankfib di perkuat dengan Alutsista PT-76, PT-76 (M), AMX-10 PAC 90, BRDM-1, Panser BTR-80A, BMP-3F.
Pada tahun 2001 perubahan organisasi dilingkungan Korps Marinir, Resimen Kavaleri Marinir dibagi menjadi 2 Resimen yaitu Resimen Kavaleri 1 Marinir di Surabaya dan Resimen Kavaleri 2 Marinir di Jakarta, Batalyon Tank Amfibi 2 Marinir masuk menjadi bagian Resimen Kavaleri 2 Marinir yang ada di Jakarta.
Pada tahun 2018, Berdasarkan Perkasal No.18/2018 tanggal 09 Mei 2018 tentang Validasi Organisasi Korps Marinir sehingga Yon Tankfib 2 Marinir di Jakarta berubah penyebutan menjadi Batalyon Tank Ampfibi 1 Marinir di Jakarta.
Sejarah terbentuknya Batalyon Tank Amfibi 1/Marinir
Sejarah Batalyon Tank Amfibi Marinir
Awal terbentuknya Satuan Kavaleri didalam Korps Komando TNI- AL dimulai tahun 1950 saat adanya hibah beberapa kendaraan lapis baja ke ALRIS. Menindaklanjuti adanya hibah kendaraan lapis baja tersebut maka dibentuk Kesatuan Amfibi KKO - AL (Kesamko) pada tahun 1952 di Kesatrian KKO Semarung, Komandan Kesatrian Semarung dijabat oleh Kapten KKO Soejatno, Komandan Kompi dijabat oleh Letnan KKO R.N. Soedjimin. Material yang dimiliki pada waktu itu yaitu: 6 buah Sherman, 22 buah Amfibi Traktor, 25 buah Strom Boat, 6 buah LCVT Besi, 50 buah Jhonson 25 PK. Pada tahun 1958 s/d 1959 Satuan Kavaleri mengalami pengembangan organisasi dengan penambahan personel 1 peleton ex rekrut ke VI serta penambahan material berupa : 16 buah Amfibi Traktor Star Mayor, 8 buah Kendaraan Amfibi Roda ban, 16 buah LCVT Kayu.
Pada Tahun 1960 Kesatrian Ujung dipecah menjadi 2 yaitu Kesatrian Amfibi Ujung dan Kesatrian PPAKO. Pada tahun 1961 pengembangan organisasi kembali adanya penambahan personil dan material yaitu : Personel dari hasil Rekrut ke VIII sebanyak 60 orang dan material tempur ex Uni Soviet yaitu : Tank PT-76, BTR 50 P, BTR 152, BRDM dan K-61. Dengan masuknya material tempur ex Uni Soviet, maka satuan Kavaleri pada tahun 1962 melaksanakan pengembangan organisasi dengan membentuk Batalyon – batalyon sekaligus sebagai persiapan operasi Trikora. Sebagai Komandan Batalyon Tank Amfibi KKO - AL adalah Mayor KKO J .W. Adnan.
Pada tahun 1962 berdirilah Pasinko di Karang Pilang dengan satuan dibawahnya antara lain Batalyon Tank Amfibi KKO - AL, Batalyon Panser Amfibi KKO - AL dan Batalyon Sekrat KKO - AL penambahan personel dari : Ex rekrut IX, ExWamil, Ex Sekasus dan ex Secakop. Disamping terbentuknya organisasi Batalyon- batalyon Kavaleri yang sudah ada, masih ada satuan-satuan Kavaleri KKO yang lain di antara :
Satuan Tank Pusat Senjata Bantuan, Detasemen Panser Kowiltim, Detasemen Panser Maritim IV, Detasemen Panser Kowilbar serta Yontankfib Paskoarma atau Induk Batalyon Tank Amfibi. Pada tahun 1969, berdasarkan kebijaksanaan pimpinan KKO pada waktu itu diadakan penyesuaian organisasi dalam Korps Komando AL, nama Yon Tank Amfibi dirubah menjadi Satuan Tank Amfibi. Sementara itu pada tahun 1973 dengan instruksi Nomor : IN / 23 / X / 1973 adanya perubahan di dalam organisasi yaitu Satuan Tank Amfibi menjadi Satuan Kavaleri Bermotor. Pada tahun 1979, terbentuklah Resimen - Resimen di Korps Marinir dimana Batalyon Tank berada dibawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir.
Pada tahun 1990 Tank PT-76 Rusia di dimodifikasi dengan senjata buatan Belgia, sistem mesinnya menggunakan sistem komputerisasi buatan negara Kanada, sedangkan mesinnya buatan Amerika Serikat. Pada tahun 2001 perubahan organisasi di lingkup Korps Marinir, Menbanpur Mar dibagi menjadi 2 Resimen yaitu Resimen Artileri-1 Marinir di Surabaya, Resimen Artileri-2 Marinir di Jakarta, Resimen Kavaleri-1 Marinir di Surabaya, Resimen Kavaleri-2 Marinir di Jakarta. Yontankfib-1 Marinir masuk menjadi bagian Resimen Kavaleri-1 Marinir sedangkan Yontankfib-2 Marinir masuk menjadi bagian Resimen Kavaleri-2 Marinir. Pada tahun 2002 jajaran Yontankfib Marinir menerima tambahan Ranpur BTR 80 A sebanyak 12 unit.
Pada tahun 2010 ditandai dengan adanya penambahan material kendaraan tempur dari Rusia yaitu pemesanan BMP-3F pada tahun 2008 dan tiba di Indonesia pada Tahun 2010 sebanyak 17 unit. Selanjutnya pemesanan ulang BMP-3F pada Tahun 2013 dan tiba di Indonesia pada Tahun 2014 sebanyak 37 unit.
Selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2011 Yontankfib 1 Mar di Surabaya yang berada di dalam Kesatrian Sutedi Senaputra berpindah ke tempat yang baru dibekas Yon Provost 1 Mar yang lokasinya di paling luar Kesatrian Sutedi Senaputra.
Dan berdasarkan Perkasal No. 18/2018 tanggal 09 Mei 2018 tentang Validasi Organisasi Korps Marinir dan penambahan Pasmar 3 di Sorong, Pasmar 1 menjadi Pasmar 2 kemudian Resimen Kavaleri 1 Marinir di Surabaya berubah menjadi Resimen Kavaleri 2 Marinir di Surabaya sehingga Yontankfib 1 Marinir di Surabaya berubah penyebutan menjadi Yontankfib 2 Marinir di Surabaya, Resimen Kavaleri 2 Marinir di Jakarta berubah menjadi Resimen Kavaleri 1 Marinir di Jakarta sehingga Yontankfib 2 Marinir di Jakarta berubah menjadi Yontankfib 1 Marinir di Jakarta.
Komandan
- Letkol Mar Akhiyar Meideri Periode (2010-2012)
- Letkol Mar Fery Handoko (2013-2014)
- Mayor Mar Wisnu Syogo (2014-2016)
- Letkol Mar Yanuar Kusnindyo (2016-2017)
- Letkol Mar Dodi Khaerudin M.Sc (2017-2018)
- Letkol Mar Bambang Herawan, S.E., M.Tr.Opsla. (2019-2020)
- Letkol Mar Imam Ghazali, M.Tr.Opsla. (2020-2021)
- Letkol Mar Wilibrordus, M.Tr.Opsla. (2021-2023)
- Letkol Mar Awan Suryawan, M.Tr.Opsla. (2023-Sekarang)
Referensi