Bapalas Benua Bekasik adalah salah satu upacara adat yang yang dilaksanakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan. Upacara ini biasa dilakukan setelah masa panen selesai sebagai ungkapan rasa syukur karena Sang Pencipta telah memberikan rezeki dan anugerah berlimpah kepada para petani desa. Selain itu, upacara ini juga diadakan sebagai tolak bala terhadap roh-roh jahat. Kecamatan Kendawangan yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat adalah salah satu daerah yang melaksanakan tradisi ini.
Pada pelaksanaannya, mula-mula para peserta upacara memakai atribut terlebih dahulu. Kemudian upacara berlanjut dengan pemasangan Ancak dan Menara Tajau di Gerbang Adat. Orang yang memimpin upacara disebut Demong Adat. Berbagai tarian khas Dayak turut ditampilkan dalam upacara adat ini.[1][2]
Referensi