Bandara Internasional Gibraltar sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara North Front (Gibraltar International Airport sebelumnya dikenal sebagai North Front Airport) (IATA:GIB, ICAO:LXGB) adalah bandar udara sipil yang melayani Wilayah seberang laut Britania, Gibraltar. Bandar udara ini dimiliki oleh Kementrian Pertahanan Britania Raya, dan lapangan udara dioperasikan oleh Royal Air Force. Operator sipil menggunakan bandar udara ini; saat ini hanya penerbangan terjadwal beroperasi ke Britania Raya. Penumpang berangkat dan tiba melewati terminal sipil.
Pada tahun 2004 bandar udara ini menangani 314,375 penumpang dan 380 ton kargo. Bandar udara Gibraltar adalah salah satu dari sedikit Bandar Udara Kelas A di dunia. Jalan Winston Churchill (jalan utamanya berhadapan dengan perbatasan Spanyol) membelah landasan pacu bandara, sehingga lalu lintas kendaraan bermotor dan pejalan kaki harus diblokir setiap kali pesawat mendarat atau lepas landas. Program Most Extreme Airports dari History Channel menempatkannya sebagai bandar udara paling berbahaya di dunia di tempat kelima dan paling berbahaya di Eropa.[1]
Walaupun terletak di Gibraltar, bandar udara ini juga digunakan oleh masyarakat dari/menuju wilayah Spanyol yang berdekatan seperti Costa del Sol atau Campo de Gibraltar.
Sejarah
Bandar udara ini dibangun pada Perang Dunia II atas race course wilayah ini (diberitahukan oleh Malta), saat Gibraltar merupakan sebuah markas angkatan laut yang penting untuk Britania. Dibuka pada tahun 1939, bandar udara ini tadinya hanya merupakan lapangan udara darurat untuk Armada Udara Angkatan Laut Kerajaan. Bagaimanapun, setelahnya jalur landasannya dipanjangkan dengan mereklamasi beberapa daratan dari Teluk Gibraltar menggunakan batu yang diledakkan dari Batu Gibraltar sambil melakukan pekerjaan pada terowongan militer. Perpanjangan besar terakhir dari jalur landasan ini memungkinkan kapal udara yang lebih besar untuk mendarat di Gibraltar.
Persengketaan antara Spanyol dan Britania Raya atas wilayah di mana bandar udara ini berdiri (berbeda dengan persengketaan Gibraltar itu sendiri) yang berlanjut telah berdampak serius terhadap pengoperasian bandar udara ini. Pada 2 Desember1987, sebuah persetujuan ditandatangani oleh pemerintah Britania Raya dan Spanyol untuk memungkinkan bandar udara ini digunakan untuk keperluan sipil.[2] Persetujuan ini mencanangkan pembangunan sebuah terminal baru di kota tetangga milik Spanyol, La Línea de la Concepción berdekatan dengan sisi utara dari batas yang telah ada. Bagaimanapun, persetujuan tersebut dihalangi oleh Pemerintah Gibraltar, dipimpin sejak 1988 oleh Joe Bossano. Akibatnya, persetujuan itu tidak pernah diterapkan.
Sejak itu, Spanyol berhasil mengeluarkan Gibraltar dari inisiatif lebar deregulasiEropa, mencegah hubungan langsung dari Gibraltar ke negara Uni Eropa lainnya (kecuali Britania Raya), di tempat itu yang tidak memiliki peraturan yang entah bagaimana mengakui kedaulatan Britania Raya atas isthmus may be implemented without a previous agreement on the airport.
Pada penghujung tahun 2005 dan tahun awal 2006, penerapan dari sebuah persetujuan baru merupakan sebuah topik utama dari Forum Trilateral Gibraltar yang diikuti oleh Pemerintah Gibraltar, Spanyol, dan Britania Raya. Hasilnya, Persetujuan Córdoba ditandatangani pada 18 September 2006 oleh seluruh pihak. Hal ini menyelesaikan semua pelarangan diskriminatif pada penerbangan sipil ke Bandar Udara Gibraltar, termasuk pelarangan penerbangan di atas tanah Spanyol, dan penghindaran Gibraltar dari semua persetujuan Uni Eropa di angkutan udara, memungkinkan penerbangan sipil dari semua negara ke Bandar Udara Gibraltar Airport.[3]
Pada 17 November 2006, Iberia Airlines mengumumkan bahwa mereka akan memulai penerbangan dari Madrid ke Gibraltar menggunakan pesawat Airbus A319. Hal ini merupakan pergerakan penting karena tidak ada maskapai Spanyol yang pernah terbang ke Gibraltar sejak 1979, karena status persengketaannya. Iberia memulai penerbangan ke Bandar Udara Gibraltar pada 16 Desember 2006 dengan sebuah penerbangan dari Madrid yang mengikutsertakan beberapa pejabat Pemerintah Spanyol.
Pada 12 September 2008, Monarch kembali melayani penerbangan dari Gibraltar ke Bandar Udara Manchester. Monarch menghentikan rutenya tersebut pada 19 Juli 2006 karena alasan biaya, namun telah memutuskan untuk mengembalikannya. Rute tersebut akan beroperasi 3 kali seminggu setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat (tidak 4 kali seminggu seperti yang lama sebelum ia dihentikan). Rute tersebut juga beroperasi pada hari Kamis dan Ahad di musim panas.
Pada 22 September 2008, Iberia mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penerbangannya ke Madrid mulai 28 September karena "alasan ekonomi", yaitu, sepinya permintaan. Hal ini membuat Gibraltar, sekali lagi, tidak memiliki hubungan udara dengan Spanyol.[4]
Pada April 2009, Ándalus Líneas Aéreas mengembalikan hubungan udara Gibraltar dengan ibu kota Spanyol.[5] Pada Juli 2009, Ándalus juga memulai jadwal penerbangan ke Barcelona, menambahkan tujuan di Spanyol menjadi 2.[6] Bagaimanapun, maskapai tersebut menghentikan pelayanannya di rute ini pada September 2009 karena sepinya permintaan.[7] Pada April 2010, telah dikonfirmasi bahwa penerbangan Ándalus ke dan dari Gibraltar telah ditutup secara permanen.[8] Dan sekali lagi, Gibraltar tidak memiliki hubungan udara ke Spanyol. Ándalus Líneas Aéreas berhenti beroperasi pada 13 Agustus 2010.
Pada Desember 2010, EasyJet mengumumkan bahwa sebuah rute baru yakni Gibraltar ke Liverpool. Hal ini merupakan kali pertama di mana sebuah maskapai mengoperasikan sebua penerbangan dari Liverpool ke Gibraltar. Rute tersebut akan beroperasi pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, kemungkinan untuk mengurangi penundaan di banda udara dan bentrok dengan penerbangan Monarch ke Manchester.
Pada 18 Mei 2011, Bmibaby mengumumkan bahwa mereka akan melaksanakan penerbangan dari Gibraltar ke East Midlands mulai 31 Maret 2012. Hal ini merupakan kali pertama sebuah maskapai mengoperasikan sebuah penerbangan dari East Midlands ke Gibraltar. Rute ini akan beroperasi pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dan akan dioperasikan dengan Boeing 737-300.
Terminal
Ada satu terminal di Bandara Internasional Gibraltar. Penerbangan keberangkatan dipindahkan ke terminal baru pada 26 September 2012 ketika terminal lama ditutup pada 25 September 2012.
Terminal Lama
Terminal lama dibangun pada 1959 dan diperbaharui pada akhir 1990an. Selama bertahun-tahun terminal ini sudah terlalu kecil untuk menampung jutaan penumpang. Luas terminal adalah 20.000 meter persegi (220.000 square feet) memiliki 10 meja check in, sebuah tempat pengambilan bagasi, sebuah gerbang keamanan, 2 gerbang keberangkatan. Gerbang keberangkatan kemudian memungkinkan penumpang untuk naik bus yang membawa mereka ke salah satu tribun baru. Pada 26 November 2011, gerbang kedatangan ditutup dan dipindahkan ke terminal baru sebagai tahap pertama pembukaan terminal baru.
Terminal Baru
Terminal baru didirikan untuk mengatasi jumlah penumpang di Bandara Internasional Gibraltar yang sudah melebihi kapasitas.