Balap kerbau Cipatujah adalah budaya tradisional balapan kerbau yang berkembang di pesisir pantai Cipatujah, Tasikmalaya, Tatar Pasundan.[1]Pantai Cipatujah terletak di sebelah selatan kota Tasikmalaya tepatnya di kecamatan Cipatujah desa Cipatujah kabupaten Tasikmalaya dengan jarak kurang lebih 74km dari kota Tasikmalaya atau sekitar 179km dari kota Bandung dengan rute Ciawi-Rajapolah-Kota Tasikmalaya-Sukaraja-Cibalong-Karang nunggal-Batununggal-Cipatujah.
Tradisi potensi daerah Cipatujah ini berkembang seiring dengan status Cipatujah sebagai salah satu sentra peternakan kerbau di Tatar Pasundan. Balap kerbau ini menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi tradisi bermula ketika para peternak kerbau menginisiasi mengisi kegiatan mereka disaat-saat senggang. Dengan diiringi kesenian rakyat seperti kendang penca, buncis dan dogdog maka lahirlah tradisi balap kerbau.
Di area Pantai Cipatujah, salah satu tempat yang biasanya dijadikan area pelaksanaan, kita bisa melihat dan mempelajari bagaimana cara para peternak beternak kerbau dengan pendekatan secara tradisional. Tambahan tradisi balap kerbau Cipatujah ini adalah acara kumpul kebo, yaitu berkumpul bersama kerbau dan para peternak kerbau. Hal lainnya adalah menaiki kerbau yang dimiliki oleh para peternak, dan mencoba bertanding menjadi pembalap kerbau bahkan antar sesama pengunjung daerah ini ketika kegiatan tradisi balap kerbau berlangsung.
Lihat juga
Referensi