Piktogram bahaya yang mengindikasikan sebuah bahaya dari zat mudah terbakar.
Sesuatu dapat dianggap sebuah hal yang berbahaya bila hal tersebut berpotensi menjadi sumber maslahat. Zat, peristiwa atau kondisi dapat menjadi bahaya saat sifat-sofatnya memungkinkannya, bahkan secara teoritis, untuk menyebabkan kerusakan pada nyawa, kesehatan dan hal berharga lainnya. Kemungkinan maslahat itu disadari pada suatu insiden spesifik, digabung dengan keparahan maslahat yang kemungkinan disebabkan, adalah risiko dari bahaya tersebut. Risiko sendiri adalh istilah yang biasanya digunakan dengan makna yang sama dengan "bahaya" pada percakapan sehari-hari.
Bahaya dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara; mereka dapat diklasifikasikan sebagai sebuah bahaya alami, antropogenik, teknologi atau kombinasi apapun, seperti pada kasus peristiwa kebakaran hutan yang menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, atau menjadi lebih berisiko karena perubahan praktek pembangunan. Sebuah tema umum pada berbagai jenis bahaya adalah adanya energi yang tersimpan yang, saat terlepas, dapat menyebabkan kerusakan. Energi tersebut dapat muncul dalam berbagai wujud: kimiawi, mekanis dan termal (suhu) beserta populasi yang dapat terdampak, dan keparahan risiko yang berhubungan. Pada kebanyakan kasus, sebuah bahaya dapat mempengaruhi beragam jenis target namun tidak berefek atau berefek kecil pada lainnya.
Bahaya dapat dikelompokkan bedasarkan karakteristiknya.[1] Faktor-faktor ini berhubungan dengan peristiwa geofisik, yang tidak spesifik secara prosesnya:
Hazards may be grouped according to their characteristics. These factors are related to geophysical events, which are not process specific:
