Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Halaman bahasa acak
Bahasa Kuronia (bahasa Jerman: Kurisch; bahasa Latvia: kuršu valoda; bahasa Lituania: kuršių kalba), adalah sebuah bahasa Baltik yang pernah dituturkan oleh orang Kuronia, sebuah puak Baltik yang pernah mendiami Kuronia, tepatnya di Semenanjung Kuronia (sekarang merupakan bagian dari Latvia) dan pesisir Laut Baltik sekitarnya.[1] Beberapa ahli bahasa menggolongkan bahasa Kuronia sebagai bagian dari Baltik Timur, yang merupakan rumpun dari bahasa Lituania dan Latvia,[4] sementara yang lainnya seperti Vytautas Mažiulis menggolongkan bahasa ini sebagai Baltik Barat.[5] Ahli bahasa bernama Eduard Vääri berpendapat bahwa ada kemungkinan bahwa Kuronia merupakan bagian dari orang Finnik Baltik (non-Indo-Eropa) yang menuturkan bahasa Indo-Eropa Baltik.[6]Sebuah bahasa Finnik lokal yang telah dibuktikan, yaitu bahasa Livonia, mungkin menjadi sumber elemen Finnik dalam bahasa Kuronia. Pada tahun 1912, ahli bahasa asal Latvia bernama Jānis Endzelīns akhirnya membuktikan bahwa Kuronia adalah bagian dari bahasa Indo-Eropa Baltik, bukan Uralik Finn-Baltik. Menurutnya, bahasa Kuronia berdasarkan fiturnya digolongkan di posisi tengah antara bahasa Lituania dan Latvia.[7]
Bahasa Kuronia diketahui tidak dituturkan lagi sejak abad ke-16,[1] meninggalkan substrata dalam suatu dialek dari bahasa Lituania, yaitu dialek Samogitia. Tidak diketahui adanya catatan tertulis yang ditulis dalam bahasa ini, tetapi beberapa catatan berbahasa Lituania kuno dari wilayah barat menunjukkan pengaruh dari bahasa Kuronia. Menurut ahli bahasa asal Lituania bernama Zigmas Zinkevičius, orang Kuronia menuturkan dua bahasa Kuronia-Lituania.
Ada nama-nama bangsawan Kuronia yang dibuktikan seperti: Lammekinus [lv; lt], Veltūnas, Reiginas, Tvertikis, Saveidis. Kosakata Samogitia seperti kuisis (nyamuk), pylė (bebek), blezdinga (burung layang-layang), cyrulis (burung alauda arvensis), zuikis (kelinci), kūlis (batu), purvs (rawa atau paya), dan pūrai (gandum musim dingin) dianggap nama berbau bahasa Kuronia.[8]
Setelah pembubaran Uni Soviet, negara-negara Baltik mulai berminat meneliti tentang kebudayaan kelompok etnik dan bahasa Baltik yang telah punah, seperti Yotvingia, Kuronia, dan Prusia Kuno.
Referensi
Catatan kaki
^ abcHaarmann, Harald (2002). "Kurisch" [Curonian]. Dalam Miloš Okuka. Wieser-Enzyklopädie des Europäischen Ostens (dalam bahasa Jerman). 10. Klagenfurt/Vienna, Austria: Wieser. hlm. 957. ISBN3-85129-510-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-19. Diakses tanggal 2012-05-12.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dahl, Östen; Koptjevskaja-Tamm, Maria, ed. (2001). The Circum-Baltic Languages: Typology and Contact (dalam bahasa Inggris). Vol. 1: Past and Present. Amsterdam: John Benjamins Publishing.
^"Rytų baltų kalbos". Šaltiniai.info (dalam bahasa Lituavi). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-26. Diakses tanggal November 18, 2019.
Kwauka, Paul: Namen des Memellandes/ Unsere „fremdartigen“ Familiennamen, Archiv AdM, Oldenburg
Lepa, Gerhard (Hrsg) "Die Schalauer", Tolkemita-Texte Dieburg 1997
Mortensen, Hans und Gertrud "Die Besiedlung des nordöstlichen Ostpreußens bis zum Beginn des 17. Jahrhunderts", Leipzig 1938
Mortensen, Hans und Gertrud: Kants väterliche Ahnen und ihre Umwelt, Rede von 1952 in Jahrbuch der Albertus-Universität zu Königsberg / Pr., Holzner- Verlag Kitzingen/ Main 1953 Bd. 3
Peteraitis, Vilius: Mažoji Lietuva ir Tvanksta (Lithuania Minor and Tvanksta) Vilnius 1992
Pietsch, Richard (künstlerischer Entwurf und Text): Bildkarte rund um das Kurische Haff, Heimat-Buchdienst Georg Banszerus, Höxter, Herstellung: Neue Stalling, Oldenburg