Askese adalah sebuah tindakan matiraga yang disokong oleh rahmat untuk mengejar kesempurnaan diri secara Kristiani dengan mengikuti teladan Kristus supaya semakin serupa dengan pribadi Kristus.[1] Hal ini berarti menunjukkan mati menurut manusia lama supaya bangkit dengan Kristus untuk kehidupan yang baru. Maka kecenderungan yang muncul dan nafsu yang tidak teratur, juga hal-hal yang sebenarnya tergolong halal namun dilakukan secara berlebihan, diatasi dengan latihan melawan hal buruknya. Askese berasal dari bahasa Yunani yang dalam bahasa Indonesia berarti latihan. Orang beriman yang dengan rela menolak kenikmatan duniawi apaun bentuknya disebut sebagai asket. Cara hidup seperti ini berkembang sejak abad ketiga tetapi sejak abad keempat mlai berlebur ke hidup para pertapa yang mulai membentuk kehidupan bersama. Segi positif yang lebih penting ialah melatih diri mengamalkan kebajikan dan kebaikan dengan tekun. Matiraga adalah permulaan jalan untuk mencapai kesempurnaan melalui tiga tahap yaitu tahap pembersihan, tahap penerangan dan terakhir ialah tahap penyatuan.
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid I. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 154.