Aschraf El Mahdioui
|
Informasi pribadi |
---|
Nama lengkap |
Ashraf El Mahdioui |
---|
Tanggal lahir |
24 Mei 1996 (umur 28) |
---|
Tempat lahir |
Amsterdam, Belanda |
---|
Tinggi |
187 m (613 ft 6 in) |
---|
Posisi bermain |
Gelandang |
---|
Informasi klub |
---|
Klub saat ini |
Al Taawoun |
---|
|
18 |
---|
Karier junior |
---|
2013–2015 |
Ajax |
---|
Karier senior* |
---|
Tahun |
Tim |
Tampil |
(Gol) |
---|
2015–2016 |
Jong Ajax |
23 |
(3) |
---|
2016–2017 |
ADO Den Haag |
13 |
(0) |
---|
2017–2021 |
AS Trenčín |
97 |
(9) |
---|
2021–2022 |
Wisła Kraków |
16 |
(1) |
---|
2022– |
Al Taawoun |
73 |
(6) |
---|
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 23 Mei 2024 |
Aschraf El Mahdioui (bahasa Arab: أشرف المهديوي; lahir 24 Mei 1996) adalah seorang pemain sepak bola profesional Maroko bermain sebagai gelandang untuk Saudi side Al Taawoun, which he captains.[1] Ia sebelumnya bermain untuk ADO Den Haag, Jong Ajax, Wisła Kraków dan AS Trenčín.[2] Selain Belanda, ia pernah bermain di Slowakia, Polandia dan Arab Saudi.[3]
Karier klub
Ajax
El Mahdioui adalah pemain muda dari Ajax Amsterdam. Ia melakoni debut profesionalnya bersama Jong Ajax pada 18 September 2015 dalam pertandingan Eerste Divisie melawan Go Ahead Eagles. Ia menggantikan Abdelhak Nouri setelah 65 menit.[4]
ADO Den Haag
Pada tanggal 30 Juni 2016, diumumkan bahwa El Mahdioui telah menandatangani kontrak tiga tahun dengan klub ADO Den Haag.[5]
AS Trenčín
Pada bulan Juni 2017, El Mahdioui menandatangani kontrak tiga tahun dengan AS Trenčín.[6]
Kehidupan pribadi
Lahir di Belanda, El Mahdioui adalah keturunan Maroko.[7] Pada 12 Maret 2015, ketika El Mahdioui bermain di akademi muda Ajax, ia ditangkap bersama rekan setimnya Samet Bulut dan Zakaria El Azzouzi karena menyerang seorang polisi wanita berpakaian preman. Petugas itu menderita cedera bahu dan berbagai memar. Ia kemudian mengajukan tuntutan terhadap ketiga pemain tersebut.[8] Sehari kemudian, Ajax mengumumkan dalam pesan resmi bahwa mereka telah menskors para pemain tersebut.[9] Kemudian pada minggu itu, El Azzouzi tetap menjadi satu-satunya tersangka dalam kasus tersebut. El Mahdioui diizinkan untuk tampil untuk tim muda Ajax A1 lagi setelah menjalani skorsing selama sebulan. Sebagai hukuman, ia harus memberi tahu para pemain muda Ajax bersama dengan Bulut dan El Azzouzi.[10]
Referensi