Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Asbabun Nuzul Surat Al-An'am memuat sebab-sebab turunnya sebagian ayat-ayat pada surat Al-An'am.
Al-An'am: 52
"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).
— QS. Al An'am:52
Muslim meriwayatkan (15/187):
Zuhair bin Harb... dari Sa'd: "Tentang akulah turun ayat.[1] Katanya: "Turun tentang enam orang, saya dan Ibnu Mas'ud termasuk mereka. Sementara kaum musyrikin mengatakan "Orang ini janganlah mendekat".
Abu Bakr bin Abi Syaibah... dari Sa'd: Dahulu kami enam orang pernah bersama Nabi, lalu berkatalah kaum musyrikin kepada Nabi. "Usirlah mereka ini, jangan melancangi kami." Katanya:"Saya dan Ibnu Mas'ud serta seorang laki-laki Hudzail, Bilal dan dua orang lagi yang tidak saya sebutkan namanya." Lalu terjadilah sesuatu dalam hati Rasulullah apa yang dikehendaki Allah untuk terjadi, maka diapun berkata dalam hatinya, kemudian Allah ta'ala menurunkan firman-Nya[2]."
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Majah (no 4128), Ibnu Jarir (7/202), Al-Hakim (Mustadrak 3/319), kata dia: "shahih menurut syarat Syaikhain," didiamkan oleh Adz-Dzahabi, Abu Nu'aim (Al-Hilyah 1/345,346), ibnu Abi Hatim (3/72) dan Al-Wahidi dalam Asbabun Nuzul. Dikeluarkan juga oleh Imam Ahmad dan Ibnu Abi Hatim (3/72)
Al-An'am: 121
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
— QS. Al An'am:121
Abu Dawud meriwayatkan (3/59)
Muhammad bin Katsir.. dari Ibnu Abbas, tentang firman-Nya.[3] mereka mengatakan apa yang Allah sembelih janganlah kamu makan, dan apa yang kamu sembelih, maka makanlah, Lalu Allah ta'ala turunkan.[3]
Hadits ini rawinya adalah rawi Shahih dan kata Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya (2/171): "Sanad ini shahih."...
Rujukan
* Ash-Shahihul Musnad Min Asbabin Nuzul, 1415 H, Karya Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i.