Anak Membawa Berkah
Anak Membawa Berkah adalah serial televisi Indonesia produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana 22 Agustus 2009 di Indosiar. Serial ini dibintangi oleh Imel Putri Cahyati, Indra Bruggman, dan Ahmad Affandy.[1] SinopsisKarena dijebak oleh Gerry, Sherin yang tengah mengikuti tur bersama kampusnya melakukan hubungan yang tidak semestinya dengan Reynaldi pemuda setempat. Akibatnya gadis itu hamil, dan membuat ayahnya Bramantyo murka karena Sherin semula hendak dijodohkan dengan Andika. Sherin sempat bingung mendengar rencana pertunangannya, apalagi dengan keadaannya yang hamil. Ia memutuskan untuk meminta pertanggungjawaban Reynaldi, yang meski sempat bimbang akhirnya mau menikahi gadis itu di depan penghulu. Pengakuan Sherin kalau dirinya dihamili seorang pemandu wisata membuat Bramantyo marah, apalagi ketika sang putri mengancam bakal bunuh diri bila tetap dipaksa menggugurkan kandungan. Munculnya Reynaldi membuat Bramantyo marah, ia menyuruh satpam memukuli pria itu. Berkat permintaan Sherin, Bramantyo terpaksa menyetujui hubungan keduanya. Sherin akhirnya tinggal bersama Reynaldi di rumah baru, tetapi hubungan mereka tidak berlangsung lama karena Bramantyo telah mengatur siasat untuk memisahkan keduanya. Kecewa melihat Reynaldi mengkhianatinya, Sherin jatuh pingsan dan akhirnya dibopong Bramantyo pergi. Dibawa ke rumah sakit, Sherin akhirnya melahirkan anak pertamanya. Oleh Bramantyo, Sherin dibohongi dengan mengatakan kalau bayinya sudah mati. Padahal, bayi tesebut akhirnya diambil paksa oleh Reynaldi. Melihat bayinya menangis dan menolak minum susu botol, Reynaldi yang kebingungan mendatangi para ibu dan memohon salah satu dari mereka untuk mau menyusui bayinya. Tanpa sengaja, pria bertemu wanita yang menjebaknya dan kaget saat mendengar kalau Sherin adalah dalang dari semuanya. Ketika lengah, wanita tersebut berhasil melarikan diri. Ketika berusaha mengejar, Reynaldi nyaris saja tertabrak oleh mobil Lasmi. Belakangan, kejadian tersebut malah membuat keduanya berteman. Saat sedang mengajar ngaji di mushola, Sherin dimintai bantuan oleh Ibu Sayidah untuk menyusui bayi tetangganya. Tergerak untuk melakukan hal tersebut, Sherin tanpa sengaja bertabrakan dengan Ranti, yang curiga melihat dadanya basah. Kejadian itu dilaporkan pada Andika, tetapi pria itu tidak curiga ketika diberitahu Sherin pergi dengan lelaki lain. Belakangan, Ibu Sayidah menemui Reynaldi untuk mengambil bayi yang nantinya bakal disusui Sherin. Oleh Ibu Sayidah, Reynaldi dilarang untuk bertemu muka dengan wanita yang bakal menyusui bayinya. Ketika sedang menggendong bayi, Sherin kaget melihat kemunculan Ranti dan langsung bergegas menyerahkan bayi yang digendongnya ke Ibu Sayidah. Begitu Ranti pergi, Sherin cuma bisa bernapas lega dan pulang ke rumah/ Disana, ia memberitahu Bramantyo akan niat untuk menceritakan masa lalunya yang pernah menikah dan melahirkan ke Andika. Berniat untuk tidak berbohong pada Andika, Sherin dikejutkan oleh ketidaksetujuan Bramantyo, yang bahkan mengancam bakal bunuh diri kalau sang putri nekat membeberkan semuanya. Mau tidak mau, Sherin terpaksa menuruti keinginan ayahnya untuk merahasiakan masa lalunya pada Andika. Di tempat lain, Reynaldi panik karena bayinya yang diberi nama Aulia mengalami demam. Di rumah sakit, dokter memberitahu kalau putrinya harus disusui oleh ibu yang melahirkannya. Keruan saja Reynaldi bingung mengingat Aulia (dikiranya sudah) tidak memiliki ibu, keesokan harinya ia meminta Ibu Sayidah untuk menghubungi wanita yang pernah menyusui Aulia. Permintaan itu membuat Ibu Sayidah bingung karena Sherin tidak muncul di masjid untuk mengajar ngaji, ia akhirnya mengajak Reynaldi dan Aulia ke kampus wanita itu. Disana, Sherin dikejutkan oleh suara Aulia yang didengarnya dari dalam kelas. Tanpa disadari, dadanya basah dan bekasnya membentuk bulatan. Keruan saja, Ranti dan Dina langsung curiga. Disuruh Ranti untuk memaksa Sherin bicara jujur tentang dirinya yang baru melahirkan atau tidak, Dina nyaris saja menyiksa Sherin kalau saja Heni tidak muncul dan membawa wanita malang itu pergi. Langkah Sherin terhenti ketika Ibu Sayidah memintanya untuk menyusui Aulia. Sempat menolak, hati Sherin luluh ketika tangan Aulia tiba-tiba memegang bajunya. Di saat bersamaan, Ranti mendekati tempat Sherin menyusui Aulia sehingga wanita itu panik. Ia langsung buru-buru menyudahi aksinya menyusui Aulia, dan meminta Ibu Sayidah untuk segera pergi. Ranti sendiri sempat melihat bagian belakang Ibu Sayidah namun saat dikejar, wanita itu sudah menghilang. Di tempat lain, Salma yang baru pertama kalinya bertemu Reynaldi langsung jatuh cinta. Begitu sampai di rumah, Sherin sempat panik ketika teleponnya berdering. Awalnya ia mengita kalau yang menghubungi adalah Gerry,yang sempat mengancamnya di kampus. Apalagi, sang penelepon misterius memintanya untuk bertemu di sebuah tempat. Belakangan baru ketahuan kalau sang penelepon adalah Andika, Sherin langsung bernapas lega. Saat tahu kalau Andika baru pulang dari Amerika, Ranti langsung menghubungi pria itu dan membeberkan fakta kalau Sherin pernah melahirkan. Keruan saja Andika kaget dan setengah tidak percaya, tetapi Ranti menantangnya dengan mengajak Andika menemui Sherin untuk membuktikan semua yang dikatakannya. Ketika sedang mengajar anak-anak di masjid, Sherin dikagetkan oleh kemunculan Andika, yang langsung marah besar dan menyebut kalau wanita itu telah membohonginya. Yang lebih mengagetkan lagi, Andika membatalkan rencana pernikahannya dengan Sherin. Andika sendiri ketika itu tengah diajak Ranti menuju tempat Sherin mengajar, tetapi pemuda itu kecopetan dan karena bernafsu mengejar sang copet, ia terpisah dari Ranti. Kejadian itu malah membuatnya bertemu dan bersahabat dengan Reynaldi, yang mengajak Andika ke rumahnya. Di sana, Andika untuk pertama kalinya bertemu dengan Aulia, yang menangis kencang. Tangisan itu membuat Sherin, yang tengah berada di luar rumah, panik dan berlari ke arah sumber tangisan. Ia nyaris saja bertemu Reynaldi dan Andika, tetapi untungnya muncul Ibu Sayidah yang langsung membawa Sherin pergi. Reynaldi akhirnyamembantu Andika mencari tunangannya, tanpa tahu kalau yang dimaksud adalah Sherin, tetapi oleh seorang anak kecil diberitahu kalau guru mengaji mereka (Sherin) sudah pulang. Oleh Ranti, Andika kembali dikompori soal Sherin yang pernah melahirkan hingga dirinya terhasut. Ia memutuskan untuk bertanya langsung ke Sherin, hingga wanita itu panik. Tiba-tiba Bramantyo muncul dan langsung memarahi Andika yang dituding tidak mempercayai putrinya, sehingga Andika merasa bersalah dan berjanji bakal menikahi Sherin secepatnya. Siapa sangka, Andika malah diminta untuk menunda pernikahannya dengan Sherin oleh Mila karena alasan pekerjaan. Keruan saja Andika marah besar dan tidak setuju, tetapi permohonan Mila, yang menyebut kalau prioritas saat ini adalah perusahaan, membuatnya tidak bisa berkutik dan menurut. Di kampus, Ranti terus mencari bukti soal Sherin. Ia berhasil menggiring Sherin ke kamar mandi dan menyuruh Dina untuk membuka baju wanita itu dan melihat bagian dadanya yang basah karena mendengar suara bayi menangis. Saat berusaha merekam, Heni muncul dan menggagalkan rencana Ranti. Pada Suaru saat, Dina membanting andika dengan batu besar, andika pun Tewas. pada awalnya. Ranti mengaku Bahwa Dina yang membunuh Andika. Ketika malam tiba, Reynaldi kembali dibuat pusing oleh Aulia yang tidak mau meminum susu botol. Berbekal alamat pemberian Ibu Sayidah, pria itu memutuskan untuk datang ke rumah wanita yang biasa menyusui bayinya tanpa tahu bahwa yang dimaksud adalah Sherin. Melihat Sherin panik dikamarnya saat mendengar suara Aulia, Endah kebingungan sampai akhirnya tahu kalau wanita itu selama ini menyusui bayi orang. Keruan saja Endah marah, dan melarang Sherin untuk melakukan hal itu lagi. Melihat seorang pria membawa bayi di depan rumahnya, Sherin nekat turun untuk menemui meski sudah dilarang Endah. Ketika hendak keluar, Sherin dilarang Bramantyo, yang malah menyuruhnya masuk kembali. Curiga mendengar suara bayi, Bramantyo keluar. Reynaldi yang sedih karena pintu tertutup rapat hendak berbalik pulang, mendadak dari belakang terdengar suara Bramantyo yang menegurnya. Karena panik, Reynaldi lari terbirit-birit sambil dikejar Bramantyo. Namun karena bertabrakan dengan seorang pria misterius yang berpakaian hitam hitam, Bramantyo kehilangan jejak Reynaldi. Dengan kesal, pria itu masuk ke dalam rumah. Meski tidak tahu soal kemunculan Reynaldi, Sherin merasa lega karena Bramantyo tidak menyakiti Aulia. Tiba-tiba, ia ditelepon oleh seseorang yang tidak diketahui identiasnya, yang berniat memberitahu sebuah rahasia. Belum sempat berbicara banyak, Endah muncul dan merebut telepon. Secara refleks, Sherin menoleh ke arah luar rumah dan disana terlihat seorang pria sedang memegang ponsel. Keruan saja, Sherin langsung panik. Belakangan di kampus, kepanikan kembali dirasakannya saat breastpad yang dikenakannya jatuh dan menggelinding tepat di kaki Gerry. Buru-buru pergi setelah mengambil breastpad, Sherin dikejar oleh Gerry dan terpojok setelah dirinya dikepung oleh Dina. Dalam keadaan bingung, Ranti muncul. Sempat berharap wanita itu bakal menolong, Sherin baru mengetahui tabiat Ranti, yang turut menjahati, sebenarnya. Untungnya Sherin berhasil lolos dari Ranti, dan buru-buru membuang breastpad yang dikenakannya di toilet. Dari kejadian itu, Gerry menceritakan ke Ranti soal kecurigaannya kalau Sherin dihamilkan oleh melainkan oleh pria lain yang kemungkinan adalah pemandu wisatanya. Di tempat lain, Salma secara mengejutkan menyatakan cinta pada Reynaldi. Sempat kaget, Reynaldi menolak cinta wanita itu karena perbedaan mereka yang terlalu jauh. Namun Salma memang keras kepala, ia bertekad untuk terus mendekati Reynaldi. Saat yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba, Dina bertemu Reynaldi di kafe dan berencana untuk memperkenalkan tunangannya pada sang sahabat baru. Baru saja setuju, tiba-tiba seorang pelayan menjatuhkan sesuatu ke baju Reynaldi sehingga pria itu memutuskan untuk membersihkan pakaiannya di toilet. Di luar, Sherin baru saja hendak melangkahkan kakinya ke dalam kafe ketika tiba-tiba Ranti muncul dan menghalangi. Sambil mengancam, Ranti menyebut kalau wanita yang pantas untuk Dina adalah dirinya dan bukan Sherin. Setelah berkata demikian, Ranti bergegas masuk untuk menemui Dina. Di saat yang sama, Reynaldi keluar toilet. Baru bertemu Dina, Sherin mulai gelisah dan berniat pergi secepatnya hingga Andika bingung. Begitu melihat sosok pria misterius muncul di depan pintu kafe, Sherin dengan panik langsung mengikuti orang itu. Dina berusaha mengejar sambil meminta Reynaldi menunggu, disusul oleh Ranti. Sosok pria misterius tersebut akhirnya menelepon Sherin dan memberitahu soal bayinya yang masih hidup, kabar yang keruan saja membuat Sherin terperanjat. Berjanji bertemu di sebuah tempat karena masalah bayi Sherin bakal dibongkar ke Reynaldi, Sherin terus memohon pada orang yang tidak dikenalnya tersebut untuk bicara. Mendadak, muncul Andika sehingga Sherin kaget dan semakin panik. Apalagi, Andika juga mendesak supaya pria misterius yang terus mengganggu Sherin tersebut untuk memberitahu hal apa yang sebenarnya terjadi. Kejadian tersebut membuat Andika percaya pada Sherin, sementara Surya dimarahi habis-habisan oleh Ranti karena dianggap gagal menjalankan tugasnya untuk menghancurkan hubungan Sherin dan Andika. Sherin sendiri masih penasaran soal keberadaan bayinya yang diduga masih hidup, dalam kebimbangannya ia menanyakan masalah itu pada orangtuanya. Namun, Bramantyo kembali meyakinkan kalau bayi Sherin sudah meninggal. Dalam satu kesempatan, Bramantyo mengintimidasi Reynaldi supaya menjauh dari kehidupan Sherin dan memintanya untuk meninggalkan Jakarta bila ingin selamat. Memikirkan keselamatan bayinya, Reynaldi sempat berpikir untuk pergi, tetapi Salma berhasil mencegahnya. Sempat bertemu dengan wanita bayaran yang sempat berhubungan intim dengan Reynaldi, Sherin semakin membenci pria yang telah memberinya seorang anak itu setelah wanita tersebut mengarang cerita yang begitu meyakinkan. Tidak cuma itu, Sherin juga diyakinkan kalau bayinya telah meninggal. Tidak sabar menunggu, Andika mendesak Mila untuk segera menikahkan dirinya dengan Sherin, tetapi permintaan itu ditolak dengan tegas. Diam-diam, Andika merencanakan pernikahannya dan meminta bantuan Reynaldi. Di hari pernikahannya dengan Andika, Sherin dikejutkan oleh pertemuannya dengan Reynaldi setelah sekian lama. Ia sangat membenci pria itu yang dianggap telah menghancurkan hidupnya, dan menangis pilu karena luka lamanya seolah terbuka kembali. Kesedihannya makin bertambah ketika Mila muncul bersama Norma, Wina, Lasmi dan Ranti di pesta pernikahan. Mila marah besar karena merasa tidak dianggap oleh Andika dan keluarga Sherin, diam-diam ia mulai membenci sang rival. Sementara itu, Ranti melampiaskan kekecewaannya yang tidak berhasil mendapatkan Andika dengan menyiksa Sherin. Cobaan bagi Sherin tidak berhenti sampai disitu, ia dijebak oleh seorang lelaki muda bernama Anton. Ketika datang bersama Mila, Norma, dan Wina untuk menjemput, Andika dikejutkan oleh keberadaan Sherin di kamar bersama Anton. Kehadiran Andika juga membuat Sherin tidak kalah kaget, ia memohon agar pria itu mau mempercayainya. Namun sikap Andika ternyata sudah berubah, ia tidak lagi mau percaya pada Sherin sehingga wanita itu kaget setengah mati. Andika yang terbakar amarah nyaris membunuh Antoni kalau saja Sherin tidak mencegah. Karena ketakutan, Antoni akhirnya mengaku kalau dirinya hanyalah suruhan untuk menjebak Sherin. Ucapan itu membuat Andika terkejut sekaligus menyesal karena tidak mempercayai sang istri. Menjelang malam pertama yang dinanti-nanti banyak orang, Sherin semakin tegang. Pasalnya, ia sangat takut kalau Andika tahu apa yang sebenarnya pernah terjadi pada diri wanita itu. Apalagi, Ranti tidak berhenti memfitnah Sherin. Ranti langsung merasa berada di atas angin saat melihat foto Reynaldi yang hadir di acara pernikahan Sherin dan Andika, ia memaksa untuk bertemu Andika demi membuktikan kalau sang istri dan Reynaldi diam-diam menjalin hubungan terlarang. Namun, kehadiran Wina malah membuat kacau rencana yang sudah disusun, ia menuduh Ranti sebagai tukang fitnah sehingga otomatis Sherin selamat. Di tempat lain, Norma sangat marah pada Antoni yang gagal menjebak Sherin, dan mulai menyusun rencana berikutnya. Ketika hendak mengajar anak-anak di mushola seperti biasa, Sherin diculik oleh Antoni, tetapi untungnya Reynaldi muncul sebagai penyelamat. Bukannya berterima kasih, Sherin malah menuduh Reynaldi sebagai dalang kejadian tersebut. Momen kebersamaan keduanya terlihat oleh Andika, yang mulai ragu dan tidak percaya pada Sherin. Keraguan tersebut terbawa sampai di rumah, Andika menolak tidur seranjang dengan Sherin. Hal itu dimanfaatkan Wina untuk semakin mendekati Andika, ditambah lagi Norma yang terus memfitnah Sherin dan menghasut Mila supaya Sherin dipisahkan dari Andika. Karena tidak bisa menyuruh Andika meninggalkan Sherin, Mila meminta bantuan Bramantyo. Seandainya tidak berhasil melakukan hal tersebut, Mila mengancam bakal menarik semua pinjaman yang telah diberikan pada Bramantyo. Bramantyo mulai menjalankan aksinya, ia meminta Sherin meninggalkan Andika. Namun sang putri menolak meski sudah terus dipaksa, sehingga Bramantyo menggunakan cara lain: mempertemukan Sherin dengan Reynaldi dan Aulia. Bisa dibayangkan bagaimana terkejutnya Sherin saat Bramantyo memberitahunya kalau Aulia adalah anak kandung wanita itu. Reynaldi sendiri ternyata sudah tahu akan hal itu. Pertemuan mereka diketahui oleh Andika, yang kaget saat mendengar obrolan ketiganya. SInetron ini diproduksi oleh Genta Buana Paramita Film Production.
Pemeran
Referensi
Pranala luar
|