Ana Orantes
DeskripsiPada hari Kamis, 4 Desember 1997, satu tahun setelah resmi bercerai dengan suaminya, Ana Orantes mendapat kesempatan menuturkan kesaksiannya pada program bincang De Tarde en Tarde oleh Canal Sur Television. Acara wawancara berdurasi 40 menit tersebut menceritakan pengalaman pahit Ana Orantes sebagai ibu rumah tangga yang dianiaya selama 40 tahun usia pernikahan mereka.[3] Ia menjelaskan di depan kamera selama empat dekade tersebut pelecehan fisik dan psikologis terus dilakukan oleh suaminya, José Parejo Avivar. Selain kekerasan verbal pada dirinya, ia juga harus menyaksikan upaya kekerasan seksual terhadap kedua putrinya.[4] Awal penganiayaan yang ia alami terjadi tiga bulan pasca mereka menikah dan terus berlangsung hingga jatuhnya masa perceraian yang sah padanya. Kekerasan yang diterima sering terjadi pada malam hari atau dalam perjalanan, terlebih ketika suaminya pulang ke rumah dalam kondisi sedang mabuk. Ia mengalami kesulitan untuk melaporkan penderitaannya karena pada saat itu Spanyol, bahkan di beberapa negara Eropa lainnya tidak memiliki undang-undang yang mengatur perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga.[1][5] Pada tahun 1996, 15 tahun sejak kali pertama ia mengajukan perceraian akhirnya disetujui oleh hakim dan mendapatkan keputusan yang resmi. Pengajuan perceraiannya baru bisa diterima setelah 15 kali laporan yang ia lakukan sejak tahun 1981. Satu tahun setelah bercerai ia mulai membagikan pengalaman pahitnya ke semua masyarakat pada saat itu melalui acara televisi.[6] Pada 17 Desember 1997, sekitar pukul 14:00 waktu setempat, Ana Orantes dibunuh.[6] José menyeret istrinya ke luar rumah mereka. Ia kemudian memukulinya, mengikatnya ke kursi, lalu menyiraminya dengan bensin dan membakarnya hidup-hidup. Sesaat Jose akan melarikan diri, beberapa tetangga sekitar telah melihat kejadian tersebut bersamaan dengan salah satu putra mereka, Francisco Orantes, yang tengah berjalan diperkarangan rumah sambil berteriak meminta pertolongan. Para saksi kejadian sempat mencoba membantu korban dengan memadamkan api namun tubuhnya telah hangus terbakar dan tidak dapat diselamatkan. Dua setengah jam kemudian, Jose berhasil ditangkap oleh polisi. Ia dijatuhi hukuman 17 tahun penjara kemudian meninggal pada tahun 2004 karena serangan jantung.[7] Pasca PembunuhanKejadian Ana Orantes tersebut membuat warga Spanyol segera melakukan aksi masa untuk menuntut diberlakukannya rancangan undang-undang terhadap perlindungan wanita dan anak. Pada tahun 2004, pemerintah melalui Perdana Menteri José Luis Rodríguez Zapatero mulai memperkenalkan undang-undang yang membahas kekerasan gender, meskipun masih mendapat kritikan dari beberapa kelompok masyarakat. Pemerintah juga membentuk pengadilan khusus untuk menangani kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan memudahkan perempuan melaporkan pelecehan menggunakan layanan khusus.[8] Saat ini, nama Ana Orantes diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Kota Sevilla yang diresmikan langsung oleh Dewan Kota Sevilla pada Maret 2019.[5] Referensi
|