Amanirenas (juga dieja Amanirena) adalah ratu Kerajaan Kush Meroë.
Nama lengkap beserta gelarnya adalah Amnirense qore li kdwe li ("Ameniras, Qore dan Kandake").[1]
Ia berkuasa dari sekitar tahun 40 SM hingga 10 SM. Ia adalah salah satu kandake yang paling dikenal karena ia memimpin pasukan Kush melawan Romawi selama perang yang berlangsung dari tahun 27 SM hingga 22 SM. Bangsa Kush menyerbu wilayah Romawi di Mesir dan sempat memperoleh kemenangan, tetap pada akhirnya mereka berhasil diusir oleh Gaius Petronius dan bangsa Romawi kemudian menetapkan perbatasan yang baru di Hiere Sycaminos (Maharraqa).[2][3]
Amanirenas diduga merupakan seorang ratu yang berani walaupun satu matanya buta. Dengan gelar "qore" dan "kandake", kemungkinan ia adalah ratu penguasa. Diduga ia adalah ratu yang diberi julukan "Candace" oleh Strabo dalam catatan sejarahnya mengenai perang Meroë-Romawi. Namanya telah dikaitkan dengan Raja Teriteqas dan Akinidad. Menurut Profesor Fritz Hintze, Raja Teriteqas meninggal tidak lama setelah perang dimulai. Amanirenas digantikan oleh Akinidad (kemungkinan anak kandung Teriteqas) dan ia melanjutkan perang yang telah dikobarkan oleh ibunya. Akinidad meninggal di Dakka sekitar tahun 24 SM.[4]
Catatan kaki
Bacaan lanjut
Pranala luar