Alia Swastika adalah seorang kurator berbasis di Yogyakarta.[1] Alia tidak memiliki latar belakang pendidikan formal seni. Ia adalah lulusan jurusan Komunikasi Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1998.
Karier
Pada tahun 2000 ia bergabung dengan KUNCI Cultural Studies Center (sekarang bernama KUNCI Study Forum & Collective) untuk melanjutkan minatnya di bidang tulis-menulis. Sepanjang periode 2000 - 2004 Alia aktif mempublikasikan karangannya di jurnal ilmiah dan juga banyak mempresentasikan risetnya dalam seminar-seminar.[1]
Pada tahun 2002 Alia bekerja di Cemeti Art Foundation sebagai editor newsletter seni rupa untuk lembaga itu, Surat. Dari posisi editor Alia kemudian menanjak menjadi manajer artistik. Inilah yang menjadi awal mula karir Alia sebagai kurator di kemudian hari. Selama bekerja di Cemeti, setidaknya ia telah mengkurasi sebelas pameran tiap tahunnya dan mengelola sebagian proyek seni yang diadakan organisasi ini.[1]
Nama Alia makin terkenal bagi publik Yogyakarta setelah ia menjadi salah satu kurator untuk hajatan Biennale Jogja XI, di akhir tahun 2011. Sebagai kurator, ia masih melanjutkan kebiasaan lama: menulis. Bukan hanya tentang seni, juga soal-soal kajian budaya semacam identitas dan gender.[1]
Di tahun 2005 perempuan asal Yogyakarta ini mengikuti program pertukaran staf di lembaga kebudayaan ufaFabrik di Berlin berkat hibah dari Asia Europe Foundation (ASEF). Tahun selanjutnya ia kembali mendapat hibah dari Asian Cultural Council untuk belajar di The Society, New York. Studi kuratorialnya berlanjut di Art Hub, Shanghai dan National Art Gallery, Singapura.[1]
Setelah menyelesaikan proyek kuratorial Biennale Jogja XI, ia menjadi salah satu kurator untuk Art Dubai di Madinah Jumeriah, Dubai, 2012.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f M. Dahlan, Muhidin (2012). Almanak SeniRupa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. hlm. 855. ISBN 978-979-143-629-8.
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|