Airbus Vahana (Sanskerta: Vāhana, Indonesia: Wahana, secara harfiah berarti sesuatu yang mengangkut; sesuatu yang menarik) adalah sebuah purwarupa pesawat udara lepas landas dan mendarat vertikal, berbaling-baling delapan, dan bertenaga listrik yang didanai oleh A³ dari Airbus dan Airbus Urban Mobility. Proyek Vahana bermula pada tahun 2016 sebagai salah satu proyek pertama A³ (dibaca A kubik), proyek dan pos kerja sama terdepan Airbus Group di Silicon Valley.[1] Airbus "membayangkan Vahana digunakan oleh komuter setiap harinya sebagai pengganti transportasi kota seperti mobil dan kereta dengan harga yang sebanding".[2]
Rancangan
Dua model rancangan Airbus Vahana yang paling menarik adalah helikopter listrik dan sayap aktif (sayap dapat bergerak; sayap mendatar saat penerbangan konvensional ke arah depan, sedangkan sayap tegak lurus saat lepas landas dan mendarat vertikal) yang memiliki delapan baling-baling. Perkiraan biaya listrik kedua rancangan adalah $0,12 per kWh. Pada kedua model rancangan, pesawat diperkirakan dapat melayang berdasarkan teori momentum elemen. Saat ini, bentuk rancangan helikopter listrik dianggap lebih menarik dalam penerbangan jarak dekat, sementara bentuk rancangan sayap aktif lebih menarik dalam penerbangan jarak jauh.[3] Perancang belum memberi keputusan akhir proyek Vahana dan berharap "bentuk rancangan sayap aktif listrik memberikan keuntungan bagi biaya operasional langsung dan keuntungan lainnya seperti mengurangi kebisingan dan meningkatkan keselamatan mobilitas perkotaan".[4]
Pada kedua model rancangan, pesawat memiliki daya angkut sebesar 90 kg (200 pon). Sementara itu, densitas daya persneling pada model helikopter diperkirakan mencapai 6,3 kW/kg. Kedua rancangan akan memiliki berat 15 kg pertama untuk komponen avionik dan 15 kg lainnya untuk kursi penumpang. Masing-masing aktuator lisrik akan memiliki berat 0,65 kg (8 unit untuk model helikopter dan 12 unit untuk model sayap aktif). Selain itu, sayap aktif memiliki dua aktuator lainnya (masing-masing 4 kg). Terdapat pula tambahan berat sebesar 10% untuk perlengkapan dan perangkat lainnya.[5]
Daya jelajah model sayap aktif lebih rendah dari daya jelajah model helikopter listrik. Disk loading pada kedua model rancangan menyerupai disk loading yang terdapat pada helikopter ringan. Daya layang model helikopter listrik dalam penerbangan jarak dekat lebih rendah dari daya layang sayap model sayap aktif.[3]
Pengembangan
Pada 2017, model skala kecil diterbangkan untuk menguji konsep Vahana di Santa Clara, California, AS.[6] Pesawat skala penuh Alpha melakukan penerbangan swapilot perdananya pada 31 Januari 2018 di Pendleton, Oregon; mencapai ketinggian 5 meter (16 kaki) dengan waktu lebih dari 53 detik.[7]
Lihat pula
Rujukan
- ^ "Welcome to Vahana – Vahana". Vahana (dalam bahasa Inggris). 2016-09-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-09. Diakses tanggal 2018-01-08.
- ^ "A³ by Airbus Group". www.airbus-sv.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-08.
- ^ a b vahanaTradeStudy: Contains results for trade study described in blog posts on vahana.aero (dalam bahasa Inggris), VahanaOpenSource, 2017-12-17, diakses tanggal 2018-01-08
- ^ "Geoffrey Bower – Vahana". vahana.aero (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-01. Diakses tanggal 2018-01-08. Diarsipkan 2019-05-01 di Wayback Machine.
- ^ "Vahana Configuration Trade Study — Part II – Vahana". Vahana (dalam bahasa Inggris). 2017-02-01. Diakses tanggal 2018-01-08. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "A³ Vahana". Electric VTOL News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-16.
- ^ Zach Lovering (Feb 1, 2018). "Vahana's First Flight a Success". Vahana Blog (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-31.
.jpg)