Dia oleh banyak penulis dianggap terlalu lemah dan baik hati untuk menghadapi permasalahan yang menderanya. Agis dicirikan dengan ketulusan tujuan dan merupakan campuran kerendahan hati dan kewibawaan penguasa, yang barangkali menjadikannya tokoh paling atraktif sepanjang sejarah Sparta. Kehidupan dan kematiannya dijadikan cerita romantik oleh beberapa penulis kuno. Dia juga menjadi subjek biografi, yang kini telah hilang, yang ditulis oleh Phylarkhos, yang sangat merujuk pada karya Plutarkhos ketika dia menulis biografinya sendiri mengenai Agis.[2]