Adelperga (abad ke-8) merupakan putri Desiderius, Raja Lombardia, dan istrinya Ansa.
Desiderius mengatur suatu pernikahan strategis di antara putrinya dan Adipati Benevento, Arechis II, untuk mengamankan kekuasaannya di Italia. Pernikahan tersebut menghasilkan beberapa anak.
Setelah Kerajaan Lombardia jatuh ke tangan Charlemagne, mantan suami saudari Adelpurga Desiderata,(yang mungkin sesungguhnya dipanggil Gerperga) orang tua Adelperga dan saudarinya diasingkan ke Francia, dimana mereka dipenjarakan di dalam rumah-rumah agama. Adelperga dan saudarinya, Liutperga kemudian mulai berjuang untuk mendapatkan kembali warisan mereka, dan membalas dendam kepada Charlemagne. Liutperga akhirnya membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan keluarganya dengan mendorong suaminya, Tassilo, Adipati Bayern, untuk memberontak melawan Charlemagne, sepupunya: Charlemagne memergoki rencana jahat Tassilo, dan menyita seluruh hartanya; Tassilo, Liutperga dan anak-anak mereka dibuang ke dalam biara-biara.
Adelperga lebih berhasil; suaminya, Arechis, bertahan dari Charlemagne selama beberapa waktu, sampai pada tahun 787 ia setuju untuk berdamai dengan Charlemagne; atas bujukan istrinya dan Bizantium, ia menolak perjnajian damai tersebut, yang mengakibatkannya menyerahkan bagian dari wilayah adipatinya kepada Kepausan. Ketika ia meninggal pada tanggal 26 Agustus 787, Adelperga melanjutkan kebijakan-kebijakannya, mendukung saudaranya, Adalgis, yang lama diasingkan di Konstantinopel, ketika ia kembali ke Italia selatan dengan sekelompok pasukan. Putra Adeleperga, Grimoald, pewaris wilayah adipati itu, kembali dari tahanannya di istana Franka, dan berpihak dengan Charlemagne, mengalahkan pamannya dan Bizantium. Namun ia kemudian menghianati Charlemagne, dan Benevento berada di dalam kondisi yang tidak tenang dengan Charlemagne.