Akhiran ini mengikuti tata nama IUPAC, dan digunakan terutama dalam kimia organik. Namun, senyawa anorganik yang memiliki sifat tak jenuh dalam bentuk ikatan rangkap tiga dapat dilambangkan dengan tata nama substitutif dengan metode yang sama seperti yang digunakan pada alkuna, yakni nama hidrida jenuhnya dimodifikasi dengan mengganti akhiran "-ana" dengan "-una". Akhiran "-diuna" digunakan bila terdapat dua ikatan rangkap tiga, dan seterusnya. Posisi tak jenuh ditunjukkan dengan angka lokan tepat sebelum akhiran "-una", atau lokan dalam kasus ikatan rangkap tiga ganda. Lokan dipilih serendah mungkin. Meskipun umumnya digunakan sebagai akhiran, "-una" juga digunakan sebagai sisipan untuk penamaan gugus substituen yang terikat rangkap tiga pada senyawa induk.
Akhiran ini berasal dari akhiran kata etuna. Akhiran "-a" pada -una dihilangkan jika diikuti oleh akhiran lain yang diawali dengan huruf vokal.[3]
^The Commission on the Nomenclature of Organic Chemistry (1975) [1958 (A: Hydrocarbons, and B: Fundamental Heterocyclic Systems), 1965 (C: Characteristic Groups)]. Nomenclature of Organic Chemistry (edisi ke-3). London: Butterworths. ISBN0-408-70144-7.