Tretinoin
Tretinoin, yang juga dikenal sebagai asam retinoat all-trans (ATRA), adalah obat yang digunakan untuk pengobatan jerawat dan leukemia promielositik akut.[1][2][3] Untuk jerawat, obat ini dioleskan ke kulit sebagai krim, gel atau salep.[3] Untuk leukemia, obat ini diminum selama tiga bulan.[1] Tretinoin topikal juga merupakan terapi retinoid yang paling banyak diteliti dalam penggunaannya mengobati penuaan kulit.[4] Efek samping saat memakai krim tretinoin adalah kemerahan kulit, pengelupasan, dan sensitivitas terhadap matahari.[3] Bila digunakan secara oral, efek samping termasuk sesak napas, sakit kepala, mati rasa, depresi, kekeringan kulit, gatal-gatal, rambut rontok, muntah-muntah, nyeri otot, dan masalah penglihatan.[1] Efek samping parah lainnya termasuk peningkatan jumlah sel darah putih dan penggumpalan darah.[1] Penggunaan selama kehamilan tidak direkomendasikan karena ada risiko kelainan bawaan.[1][5] Tretinoin termasuk keluarga obat retinoid.[2] Tretinoin dipatenkan pada tahun 1957, dan disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1962.[6] Obat ini termasuk dalam daftar obat esential yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia.[7] Tretinoin tersedia sebagai obat generik.[8] Pada tahun 2020, ini adalah obat yang paling sering diresepkan ke-230 di Amerika Serikat, dengan lebih dari 2 juta resep.[9][10] Referensi
|