Stasiun Kyū-Shirataki
Stasiun Kyū-Shirataki (旧白滝駅 , Kyū-Shirataki-eki, lit. "Old Shirataki Station") adalah sebuah sebuah stasiun kereta api di jalur utama Sekihoku di Engaru, Hokkaido, Jepang yang dioperasikan oleh Perusahaan Kereta Api Hokkaido (JR Hokkaido). Stasiun ini dibuka tahun 1947 dan ditutup pada Maret 2016. JalurStasiun Kyū-Shirataki dengan kode "A46" ini, dilayani oleh Jalur Utama Sekihoku yang merupakan jalur tunggal, berjarak 88,3 Km dari titik awalnya yakni, Stasiun Shin-Asahikawa. Stasiun berdekatan
SejarahStasiun ini dibuka pada 11 Februari 1947,[1] berada di bawah pengelolaan JR Hokkaido sejak 1 April 1987 karena privatisasi Kereta Api Nasional Jepang (JNR).[1] Karena rendahnya jumlah penumpang, pada Juli 2015, JR Hokkaido mengumumkan akan menutup stasiun Kyū-Shirataki pada Maret 2016, bersama dengan tiga stasiun lainnya di jalur ini, yakni Stasiun Shimo-Shirataki, Stasiun Kami-Shirataki dan Stasiun Kanehana.[2] Setelah layanan terakhirnya pada 25 Maret 2016, stasiun Kyū-Shirataki ditutup.[3] Struktur bangunan dan peron stasiun dibongkar pada Oktober 2016.[4] Dalam pemberitaanSejak bulan Januari 2016, stasiun ini menjadi topik berita secara global yang dikenal sebagai "stasiun yang tetap buka untuk seorang siswi SMA". Diketahui pertama kali penyebutan stasiun Kyū-Shirataki, terdapat dalam sebuah artikel yang dimuat dalam surat kabar The Asahi Shimbun tertanggal 7 Januari 2015, yang menceritakan tentang seorang siswi SMA Hokkaido Engaru, bernama Kana Harada yang berusia 17 tahun. Ia menggunakan kereta yang berhenti di stasiun Kyū-Shirataki hanya satu kali pada pagi hari yang menuju ke sekolahnya dan tiga kereta yang berhenti di stasiun tersebut pada sore hari arah sebaliknya. Para penumpang kereta tersebut sebagian besar adalah para pelajar SMA Hokkaido Engaru.[5] Pada 22 Juli 2015, harian Hokkaido Shimbun memberitakan bahwa JR Hokkaido merevisi jadwal penutupan stasiun Kyū-Shirataki pada Maret tahun berikutnya.[6] Berita tersebut juga memuat komentar Harada yang mengatakan bahwa ia jarang melihat orang lain menggunakan stasiun tersebut. Ia juga mendengar bahwa stasiun akan ditutup setelah dirinya lulus.[7] Harada menaiki kereta api untuk terakhir kalinya pada 1 Maret 2016 untuk menghadiri acara kelulusannya.[8] Berita tentang hal ini muncul di luar Jepang pertama kali melalui siaran berita di jaringan JTBC Korea, pada 6 Januari 2016.[9] Dalam liputan televisi tersebut, stasiun yang disebutkan adalah Kami-Shirataki, hal ini yang menyebabkan kesalahan informasi pada jadwal, karena di stasiun ini, kereta hanya berhenti satu kali pulang dan pergi. Dalam siaran tersebut juga disebutkan stasiun tersebut belum ditutup, karena masih digunakan oleh beberapa penduduk, yang menunjukkan bahwa masyarakat Jepang tidak mengabaikan, bahkan hanya untuk satu orang. Berita yang paling sering dikutip adalah sebuah postingan berbahasa Inggris di laman Facebook CCTV News, pada 8 Januari 2016.[10] Postingan tersebut memberitakan bahwa penutupan stasiun dijadwalkan tiga tahun lalu, tetapi ketika JR Hokkaido mengetahui ada seorang siswi yang masih menggunakan rute layanan kereta, mereka menunda penutupan stasiun hingga 25 Maret 2016 dan kereta tetap beroperasi sesuai jadwal hingga kelulusannya. Sebagian besar informasi dalam postingan tersebut sebenarnya tidaklah akurat, karena tidak ada kaitannya antara kelulusan Harada dengan jadwal penutupan stasiun.[11] Jadwal penutupan stasiun juga hanya secara kebetulan belaka, karena JR Hokkaido memperbarui jadwal mereka pada bulan Maret setiap tahunnya, yang bertepatan dengan berakhirnya tahun ajaran sekolah di Jepang. Beberapa media bahkan terlalu berlebihan dalam pemberitaan yang menyatakan bahwa Harada hanya satu-satunya penumpang dalam kereta yang beroperasi dua kali sehari hanya untuknya,[12] tetapi faktanya ia bukanlah satu-satunya penumpang di kereta tersebut dan terdapat banyak kereta-kereta lain yang beroperasi di jalur yang sama, hanya saja tidak berhenti di stasiun. The Straits Times juga keliru memberitakan bahwa Harada menaiki kereta di stasiun bersama dengan teman sekolahnya yang berjumlah 10 orang,[13] sementara faktanya puluhan siswa tersebut telah berada dalam kereta.[14][15] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kyū-Shirataki Station.
|