Star Wars Episode IV: A New Hope
Star Wars, di beri judul ulang dengan nama Star Wars Episode IV: A New Hope,[4] adalah film epik opera luar angkasa Amerika[5] yang ditulis dan disutradarai George Lucas. Film ini merupakan film pertama seri Star Wars. Film ini dibintangi Mark Hamill, Harrison Ford, Carrie Fisher, Peter Cushing dan Sir Alec Guinness. Dalam film ini, sekelompok pemberontak bernama Rebel Alliance berencana menghancurkan stasiun luar angkasa Death Star, sebuah senjata yang dibuat Galactic Empire yang jahat. Konflik ini mengubah kehidupan seorang anak tani Luke Skywalker ketika dia secara tidak sengaja mendapat droid yang membawa rancangan Death Star yang dicuri. Setelah Empire melakukan pencarian droid yang kejam, Skywalker memutuskan untuk menemani Jedi Master Obi-Wan Kenobi dalam misi menyelamatkan pemilik droid, pemimpin pemberontak Princess Leia, dan menyelamatkan galaksi. Star Wars dirilis di Amerika Serikat pada 25 Mei 1977. Film ini menghasilkan $460 juta di Amerika Serikat dan $314 juta di negara lain, melewati Jaws sebagai film dengan bruto terbesar, dan tetap mendapat gelar tersebut sampai E.T. the Extra Terrestrial dirilis pada 1983. Bila disesuaikan dengan inflasi, film ini merupakan film dengan bruto terbesar kedua di AS dan Kanada dan memiliki bruto terbesar ketiga sedunia sampai 2013. Dari semua penghargaan yang film ini raih, film ini mendapat sepuluh nominasi Academy Award dan memenangkan enam. Lucas telah merilis ulang film ini beberapa kali, terkadang dengan perubahan yang signifikan; contohnya adalah Edisi Spesial 1997, rilis DVD 2004, dan rilis Blu-ray 2011, yang mengubah efek yang dihasilkan komputer, perubahan dialog, adegan yang diubah, jalur suara yang diremix, dan adegan tambahan. Setelah sukses film pada 1977, film ini memiliki dua sekuel, The Empire Strikes Back (1980) dan Return of the Jedi (1983), yang dua-duanya sukses di box office dan mendapat ulasan positif. 16 tahun kemudian, Sebuah trilogi prekuel dirilis di antara 1999 dan 2005 yaitu The Phantom Menace (1999), Attack of the Clones (2002), dan Revenge of The Sith (2005). Sebuah trilogi sekuel juga Sudah dirilis antara tahun 2015 hingga 2019, dimulai dengan The Force Awakens (2015), dilanjutkan dengan The Last Jedi (2017), dan The Rise of Skywalker (2019). Alur CeritaDi galaksi yang jauh, telah terjadi perang saudara. Mata-mata dari Aliansi Pemberontak telah mencuri rancangan Stasiun luar angkasa milik Kekaisaran Galaksi, Death Star. Sebuah stasiun ruang angkasa bersenjata berat yang mampu menghancurkan planet. Pemimpin pemberontak, Putri Leia mempunyai sebuah rencana tetapi pesawatnya ditangkap oleh Imperial forces di bawah perintah Lord Sith, Darth Vader. Sebelum dia ditangkap, Leia menyembunyikan sebuah rancangan Death Star dalam memori Droid, R2-D2,bersama dengan rekaman hologram. Droid itu kabur ke Planet Tatooine, sebuah planet bergurun, bersama dengan C-3PO. Droid itu ditangkap oleh Pedagang Jawa, yang menjual mereka kepada petani uap, Paman Owen dan Bibi Beru bersama keponakannya, Luke Skywalker. Ketika dia membersihkan R2-D2, dia tidak sengaja memicu bagian yang menampilkan pesan dari Putri Leia yang di mana dia meminta bantuan kepada Obi-Wan Kenobi. Keesokan harinya, Luke menemukan R2-D2 yang sedang mencari Obi-Wan, dan bertemu dengan Ben Kenobi, seorang pertapa tua yang tinggal di bukit-bukit dan menunjukkan dirinya sebagai Obi-Wan. Obi-Wan menceritakan ke Luke, ketika dia menjadi Ksatria Jedi, salah satu dari faksi mantan penjaga perdamaian antar galaksi dengan kekuatan gaib yang berasal dari energi yang disebut Force yang dihapuskan oleh Kekaisaran. Bertentangan dengan pernyataan pamannya, Luke mengetahui bahwa ayahnya berjuang bersama Obi-Wan sebagai Ksatria Jedi sebelum ia dikhianati dan dibunuh oleh Vader, mantan murid Obi-Wan sebelum pindah ke Sisi Gelap Force. Obi-Wan memberikan Lightsaber milik ayahnya kepada Luke, sebuah senjata milik kesatria Jedi. Obi-Wan melihat semua isi pesan Leia secara lengkap di mana dia memohon bantuannya untuk mengambil rancangan Death Star ke Planet asalnya, Alderaan dan memberikan rancangan itu kepada ayahnya, Bail Organa untuk dianalisis. Obi-Wan mengajak Luke untuk menemaninya ke Alderaan dan mempelajari ilmu Force. Lukas menolak ajakan itu, tapi dia berubah pikiran setelah mengetahui bahwa pasukan stormtroopers sedang mencari C-3PO dan R2-D2 dan mereka telah menghancurkan rumahnya dan membunuh paman dan bibinya. Obi-Wan dan Luke menyewa seorang penyeludup, Han Solo dan sidekicknya dari bangsa Wookie, Chewbacca untuk mengangkut mereka di kapal Han, Millenium Falcon. Setelah Falcon tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa Alderaan telah dihancurkan atas perintah komandan Death Star, Grand Moff Tarkin, sebagai unjuk kekuatan. Falcon ditarik dengan senjata tractor beam, Death Star dan dibawa ke hanggar pesawat. Ketika Obi-Wan pergi untuk menonaktifkan tractor beam, Luke menemukan Leia yang dipenjara dalam kapal dan menyelamatkan dia dengan bantuan Han dan Chewbacca. Setelah beberapa kali lolos, mereka membuat jalan untuk kembali ke Falcon. Obi-wan ikut terlibat duel Lightsaber dengan Darth Vader dan dia dibunuh. Pesawat Falcon itu berhasil kabur dari Death Star, tetapi pesawat mereka membawa alat pelacak yang dipasang pasukan Kekasiaran untuk melacak markas rahasia para Pemberontak di Planet Yavin IV. Pemberontak memeriksa rancangan Stasiun Death Star dan mengidentifkasi bahwa saluran pemanas dalam stasiun tersebut sangat rentan yang terhubung dengan reaktor utama stasiun itu. Luke kemudian bergabung ke pasukan pemberontak, Sementara Han mengumpulkan pembayaran untuk transportasi dan berniat untuk meninggalkan Luke meskipun Permintaan Luke menyuruh Han untuk tinggal dan memberi bantuan. Dalam pertempuran berikutnya, para pemberontak mengalami kerugian berat setelah beberapa serangan gagal, meninggalkan Luke sebagai salah satu dari beberapa pilot yang masih hidup. Vader memimpin skuat TIE Fighter dan dan bersiap untuk menyerang pesawat Luke, X-Wing, tetapi Han kembali dan membakar Pesawat Imperial, dan membuat Vader terlempar jauh dari Orbit Death Star. Dengan bimbingan spiritual dari Obi-Wan menggunakan Force, Luke berhasil menghancurkan Death Star sebelum stasiun itu menghancurkan markas pemberontak. Leia memberikan penghargaan kepada Luke dan Han dengan medali untuk kepahlawanan mereka. Pemeran
Karakter lain seperti Owen dan Beru, Paman dan Bibi Luke Skywalker yang masing-masing diperankan oleh Phil Brown and Shelagh Fraser; Jack Purvis Pasangan Kenny Baker dalam London Comedy Act berperan sebagai Chief Jawas; Eddie Byrne sebagai Jenderal Vanden Willard, Jenderal Selama Perang Sipil Galaktik; Aktor Denis Lawson dan Garrick Hagon masing-masing berperan sebagai pilot pemberontak, Wedge Antiless dan Biggs Darklighter (juga teman masa kecil Luke), Don Henderson dan Leslie Schofield masing-masing berperan sebagai Jenderal Kekaisaran Cassio Tagge dan Moradmin Bast. ProduksiPengembanganUnsur-unsur riwayat Star Wars biasanya diperdebatkan, sebagai pernyataan George Lucas tentang hal itu telah berubah dari waktu ke waktu. Salah satu klaim adalah bahwa ia bermaksud untuk membuat film Space Western[a 1] Lucas berkata itu pada awal tahun 1971 setelah menyutradarai film panjang pertamanya, THX 1138 bahwa ia pertama kali mempunyai ide untuk Film Fantasi Luar Angkasa,[24] meskipun dia juga mengaku telah memiliki ide lama sebelum itu.[25] Awalnya, Lucas ingin mengadaptasi Flash Gordon komik dan serial petualangan luar angkasa menjadi filmnya, yang terpesona oleh mereka sejak dia masih muda.[26] Pada tahun 1979, ia berkata, "Saya lebih menyukai serial Flash Gordon... dan tentu saja saya menyadarinya sekarang bagaimana mentah dan buruk yang dilakukan mereka ... mencintai mereka yang banyak ketika mereka begitu mengerikan, aku mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika mereka dilakukan dengan sangat baik."[27] Pada bulan Mei di Festival Film Cannes setelah selesainya film THX 1138, Lucas diberikan kontrak untuk pengembangan dua film dari United Artists; American Graffiti dan film fantasi luar angkasa yang belum mempunyai judul ala Flash Gordon. Dia mendorong ke arah untuk membeli hak Flash Gordon.[27] Dia berkata:
Sutradara Francis Ford Coppola, yang menemani Lucas membeli hak Flash Gordon, menceritakan kembali pada tahun 1999, "George sangat depresi karena dia baru kembali saja dan mereka tidak akan menjual Hak Cipta Flash Gordon. Dan dia berkata 'Yah, saya akan menciptakannya sendiri.'"[27] Lucas membayangkan Opera Ruang Angkasanya sendiri dan dia menyebutnya The Star Wars.[28] Setelah usahanya gagal untuk mendapatkan hak cipta, Lucas pergi ke United Artists dan menunjukkan naskah film untuk American Graffiti, tetapi mereka menyerahkan film itu yang kemudian diambil oleh Universal Studios.[28] United Artist juga menyerahkan konsep The Star Wars yang dia paparkan untuk saat ini.[29] Setelah menghabiskan dua tahun berikutnya menyelesaikan American Graffiti , Lucas mengalihkan perhatiannya ke The Star Wars .[24][28] Lucas melanjutkan penulisan naskah pada Januari 1973, selama " delapan hari, lima pekan ",[24] dengan menggunakan catatan kecil, menciptakan nama yang aneh dan menandai mereka yang mungkin menjadi karakter. Lucas banyak membuang diantaranya pada saat dia menulis naskah terakhir, tetapi dia menyertakan beberapa nama dan tempat pada naskah terakhir ataupun sekuelnya. Dia menghidupkan kembali karakter tersebut pada beberapa dekade dan kemudian dia menulisnya ke dalam prekuel trilogi. Dia menggunakan nama insial dan ide untuk menyusun dua sinopsis yang berjudul Journal of the Whills, yang menceritakan pelatihan murid CJ Thrope sebagai "Jedi-Bendu" yang diajari komandan ruang angkasa yang legendaris, Mace Windu. [30] Frustasi karena ceritanya yang susah dimengerti,[31] Lucas kemudian menulis 13 halaman pengembangan jalan cerita yang disebut The Star Wars pada tanggal 17 April 1973, yang memiliki kemiripan dengan Film Tematik Akira Kurosawa, The Hidden Fortress yang dirilis tahun 1958.[32] Setelah United Artist menolak anggaran untuk film itu, Lucas dan Produser Gary Kurtz mempresentasikan pengembangan film kepada Universal Studios, studio film yang membiayai American Graffiti; namun, pilihan untuk film tersebut ditolak karena konsepnya "agak aneh" dan mengatakan bahwa Lucas harus mengikuti American Graffiti dengan tema lainnya yang konsekuensial.[23] Lucas berkata, "saya selalu menjadi orang luar untuk jenis film Hollywood. Mereka berpikir saya membuat film yang aneh."[23] Menurut Kurtz, kepala studio Lew Wasserman mengatakan "saya tidak berpikir banyak untuk film fiksi ilmiah pada saat itu, dan memikirkannya untuk masa depan dengan penonton tertentu."[33] Dia mengatakan bahwa film fiksi ilmiah tidak laku pada pertengahan tahun 70-an yang tampaknya menjadi kasus umum adalah bahwa eksekutif studio mencari apa yang populer tahun lalu, daripada mencoba untuk melihat ke depan untuk apa yang mungkin menjadi populer tahun depan.[34] Lucas menjelaskan pada tahun 1977 bahwa film ini bukanlah tentang "masa depan" tetapi sebuah fantasi yang lebih dekat dengan cerita Brothers Grimm daripada film 2001. Dia menambahkan: "alasan saya membuat film ini untuk memberikan generasi muda yang jujur, kehidupan fantasi yang sehat, tipe generasi yang saya punya. Kami memiliki western, film bajak laut, segala macam hal-hal besar. Sekarang mereka punya The Six Million Dollar Man dan Kojak. Dimana tema asmara, petualangan, dan kesenangan yang biasa digunakan pada hampir setiao film yang dibuat?"[23] Meskipun Star Wars sama sekali tidak seperti itu, itu hanya semacam dikelompokkan ke dalam jenis kategori yang sama [fiksi ilmiah].""[33] Ada juga kekhawatiran mengenai anggaran proyek akan berpotensi tinggi. Lucas dan Kurtz, dalam presentasi filmnya, mengatakan "film ini akan mempunyai anggaran yang rendah dengan gaya Roger Corman dan anggaran tidak juga berlebihan, awalnya kami telah mengusulkan sekitar 8 juta, dan berakhir menjadi sekitar 10 juta. Kedua angka tersebut adalah anggaran paling rendah menurut standar Hollywood pada saat itu."[33] Setelah Walt Disney Productions, yang membeli Lucasfilm pada tahun 2012,[35] menolak proyek tersebut,[36] Lucas dan Kurtz bertahan dalam menjamin sebuah studio untuk mendukung film tersebut karena "orang lain telah membacanya dan berkata, 'Ya, itu bisa menjadi ide yang baik ...'"[33] Lucas mengejar Alan Ladd Jr., Kepala studio 20th Century Fox, dan pada bulan Juni 1973, dia menyelesaikan kesepakatan untuk menulis dan menyutradarai film. Meskipun Ladd tidak memahami sisi teknis proyek ini, dia percaya bahwa Lucas memiliki bakat. Lucas kemudian menyatakan bahwa Ladd menginvestasikan dia, bukan berinvestasi dalam film.[6] Kesepakatan tersebut memberikan $150.000 kepada Lucas untuk menulis dan menyutradarai film tersebut.[17] Penulisan Cerita
—George Lucas, 1977[23] Sejak memulai proses penulisan pada bulan Januari 1973, Lucas telah melakukan "berbagai penulisan ulang di malam hari setelah bekerja hari itu." Ia akan menulis empat skenario yang berbeda untuk Star Wars, "untuk mencari bahan-bahan yang benar, karakter dan alur cerita. Ini selalu menjadi apa yang anda sebut ide yang baik untuk mencari cerita."[24] Pada bulan Mei 1974, dia telah mengembangkan alur cerita ke draft naskah kasar, menambahkan beberapa elemen seperti Sith, Death Star, dan seorang Jenderal yang bernama Anakin Starkiller. Dia mengubah karakter Starkiller menjadi seorang remaja, dan dia dialihkan dari seorang jenderal menjadi peran pendukung sebagai anggota keluarga kerdil.[6][20] Lucas membayangkan penyelundup dari planet Corellian, Han Solo dengan fisik badan besar, raksasa berkulit hijau dengan insang. Dia berdasarkan dari karakter Chewbacca yang bermotif Anjing Malamut Alaska, Indiana (yang kemudian namanya digunakan sebagai karakter utama Indiana Jones) yang sering bertindak sebagai pengarah "Co-Pilot" dengan duduk di kursi penumpang mobilnya.[20] Lucas mulai meneliti genre fiksi ilmiah dengan menonton film dan membaca buku dan komik.[37] Konsep naskah pertamanya adalah menggabungkan ide-ide dari banyak sumber yang baru. Naskah ini juga akan memperkenalkan konsep ayah guru Jedi dan anaknya, yang berlatih untuk menjadi Jedi di bawah ajaran teman ayahnya; cerita ini pada akhirnya akan membentuk dasar untuk film dan, kemudian, trilogi. Namun, dalam draft ini, karakter ayah sebagai pahlawan yang masih hidup di awal film.[38] Lucas menyelesaikan draft kedua The Star Wars pada bulan Januari 1975, membuat penyederhanaan yang berat dan memperkenalkan pahlawan muda di sebuah peternakan sebagai Luke Starkiller. Anakin menjadi ayah dari Luke, seorang kesatria Jedi yang bijaksana.The Force juga diperkenalkan sebagai medan energi mistis.[39] Draft kedua ini masih memiliki beberapa perbedaan dari versi final dalam karakter dan hubungan. Misalnya, Luke memiliki beberapa saudara, serta ayahnya, yang muncul dalam peran kecil di akhir film. Script tersebut menjadi lebih dari sebuah pencarian dongeng yang bertentangan dengan aksi-petualangan dari versi sebelumnya. Versi ini berakhir dengan teks crawl yang lain, Tinjauan cerita berikutnya dalam seri ini. Draft ini juga memperkenalkan konsep Jedi menjadi sisi gelap termasuk riwayat kesatria jedi yang menjadi orang pertama yang terjatuh ke sisi gelap dan kemudian melatih ilmu Sith untuk menggunakannya. Terkesan dengan karya-karyanya, Lucas menyewa seniman konseptual, Ralph McQuarrie untuk membuat lukisan adegan tertentu di sekitar waktu ini. Ketika Lucas menyampaikan skenario untuk studio, dia memasukkan beberapa lukisan dari McQuarrie ini.[40] Pada draft ketiga, pada tanggal 1 Agustus 1975, diberi judul The Star Wars: From the Adventures of Luke Starkiller. Draft ketiga ini memiliki sebagian besar elemen plot akhir, dengan hanya beberapa perbedaan dalam karakter dan pengaturan. Draft ini mencirikan Luke sebagai anak tunggal, dengan ayahnya sudah meninggal, dan perannya digantikan oleh Ben Kenobi.[39] Script ini akan ditulis ulang untuk draft keempat dan terakhir, pada tanggal 1 Januari 1976, sebagai The Adventures of Luke Starkiller as taken from the Journal of the Whills, Saga I: The Star Wars. Lukas bekerja dengan temannya, Gloria Katz dan Willard Huyck untuk merevisi draft keempat menjadi naskah final pra-produksi.[41] 20th Century Fox menyetujui anggaran film ini sebesar $8.5 Juta; sambutan positif atas film American Graffiti memberikan daya yang penting untuk Lucas menegosiasikan kesepakatan dengan Alan Ladd Jr.dan meminta hak sekuel film tersebut. Untuk Lucas, kesepakatan ini dilindungi segmen yang tidak tertulis Star Wars dan sebagian besar keuntungan merchandising.[6] Lucas menyelesaikan penulisan naskah di bulan Maret 1976, ketika kru mulai syuting. Dia berkata "Apa yang pada akhirnya muncul dari banyak draft naskah telah jelas dipengaruhi oleh fiksi ilmiah dan aksi petualangan yang telah saya baca dan lihat. Dan saya telah melihat banyak hal. Saya mencoba untuk membuat jenis klasik dari beberapa aliran gambar, fantasi ruang angkasa yang klasik dimana semua terpengaruh untuk bekerja sama. Ada aspek-aspek tradisional tertentu dari aliran yang saya ingin jaga dan membantu mengabadikan dalam Star Wars."[24] Selama produksi, dia mengubah nama Luke Starkiller menjadi Luke Skywalker [6] dan mengubah judul The Star Wars menjadi Star Wars.[39] Dia juga terus mengubah skrip selama pembuatan film, termasuk menambahkan kematian Obi-Wan setelah menyadari dia tidak melayani tujuan di akhir film.[42][43] Pada Opening Crawl, pada awalnya Lucas menulis komposisi yang terdiri dari enam paragraf dengan empat kalimat masing-masing.[17] Dia mengatakan, "crawl adalah suatu hal yang sulit karena anda harus berhati-hati bahwa anda tidak menggunakan terlalu banyak kata-kata yang orang tidak mengerti. Ini seperti sebuah puisi." Lucas menunjukkan rancangan untuk teman-temannya.[44] Sutradara, Brian De Palma yang berada di lokasi menggambarkan crawl yang pada awalnya terlihat seperti ditulis pada sebuah jalan yang berlangsung selamanya seperti sebuah bualan."[45] Lucas menceritakan apa yang De Palma katakan ketika pertama kali dia lihat: "George,kau sepertinya keluar dari pikiranmu! Ajak saya duduk dan menulis crawl itu untukmu." De Palma turut menyunting teks itu ke dalam bentuk yang digunakan dalam film.[44] DesainGeorge Lucas banyak merekrut desainer konseptual, termasuk: Colin Cantwell, yang pernah mengerjakan film 2001: A Space Odyssey (1968) untuk mengkonsep model awal pesawat luar angkasa; Alex Tavoularis untuk membuat konsep awal sketsa papan cerita dari naskah awal; dan Ralph McQuarrie yang menvisualisasikan karakter, kostum, properti, dan pemandangan film.[24] Lukisan pra-produksi McQuarrie untuk adegan tertentu dari draft naskah awal Lucas ini membantu 20th Century Fox memvisualisasikan film, yang secara positif mempengaruhi keputusan mereka untuk mendanai proyek tersebut. Setelah memperlihatkan lukisan McQuarrie kepada rekan Lucas, Hal Barwood dan Matthew Robbins (yang ikut berkolaborasi dalam film ini) juga berminat, Lucas bertemu dengan McQuarrie untuk membahas rencananya untuk film fantasi ruang angkasa tanpa judul yang ingin dia membuatnya. Dua tahun kemudian, setelah menyelesaikan American Graffiti, Lucas mendekati McQuarrie dan bertanya apakah dia akan tertarik "dalam melakukan sesuatu untuk Star Wars."[46] McQuarrie menghasilkan serangkaian karya seni dari sketsa sederhana; mengatur nada visual untuk film, dan untuk sisa dari trilogi asli.[24]
— Lucas dalam latar belakang "used future" [47] Film yang ambisius yang Lucas ingin menciptakan properti prototipe yang segar dan set (berdasarkan lukisan McQuarrie ini) yang belum pernah orang menyadari sebelumnya dalam film fiksi ilmiah. Dia menugaskan desainer produksi John Barry dan Roger Kristen, yang bekerja pada set film Lucky Lady (1975) ketika Lucas pertama kali mendatangi mereka, untuk bekerja pada set produksi. Christian menceritakannya pada tahun 2014: "George datang ke tempat set yang saya lakukan, itu adalah desain pabrik garam tua dan dia membantu saya menyekop garam, seperti dua siswa dengan kemeja kotak-kotak dan sepatu kets. Dan kami berbicara dan dia memandangi set dan tidak percaya bahwa itu tidak nyata." Mereka melakukan perbincangan dengan Lucas mengenai tampilan seperti apa film ini dengan menciptakan sebuat set yang mereka inginkan. Christian mengatakan bahwa Lucas "tidak ingin sesuatu yang [di Star Wars] menonjol, dia ingin [melihat] semua nyata dan digunakan. Dan saya berkata, 'Akhirnya seseorang melakukannya dengan cara yang benar.'"[48] Lucas menggambarkan sebuah konsep "masa depan" untuk para desainer produksi di mana semua perangkat, kapal, dan bangunan tampak tua dan kotor.[6][49][50] Bukannya mengikuti kemulusan tradisional dan arsitektur futuristik dalam film fiksi ilmiah yang sebelumnya digunakan, set Star Wars dirancang untuk melihat hunian dan digunakan. Barry mengatakan bahwa sutradara "ingin membuatnya seperti melakukan syuting di lokasi biasamu seharian pada Death Star atau Pangkalan Galaksi Mos Eisley atau Kantin Lokal." Lucas meyakini bahwa "apa yang diperlukan untuk kredibilitas yang benar adalah apa yang digunakan pada masa depan", menentang penafsiran tentang "masa depan yang paling futuristik dalam film" yang "selalu terlihat baru dan bersih dan mengkilap."[47] Christian mendukung visi dari George Lucas, mengatakan "Sebelumnya, film fiksi ilmiah adalah sangat plastik dan seragam yang agak norak ditambah berbau Flash Gordon. George-lah orang yang tepat untuk mengatasi itu."[48] Para desainer mulai bekerja dengan sutradara sebelum film Star Wars itu telah disetujui oleh 20th Century Fox.[48] Selama empat sampai lima bulan, di studio Kensal Rise, Inggris,[48][51] mereka berusaha untuk merancang pembuatan alat peraga dan set dengan tanpa dana. Meskipun awalnya Lucas menyediakan dana menggunakan penghasilannya dari American Graffiti, itupun tidak memadai. Sebagaimana mereka tidak mampu untuk mendandani sebuah set, Christian terpaksa menggunakan metode konvensional dan bahan-bahan untuk mencapai tampilan yang diinginkan. Dia menyarankan Lucas untuk menggunakan Besi Tua dalam dressing dan sutradara pun menyetujuinya.[48] Christian berkata,"saya selalu mempunyai ide, dulu saya melakukannya dengan menggunakan model ketika saya masih kecil. Saya tetap memakainya dan kami akan membuatnya terlihat tua."[51] Barry, Christian, dan tim mereka mulai merancang alat peraga dan set pada Elstree Studios.[47] Menurut Christian, set Millennium Falcon adalah set yang paling sulit untuk dibangun. Christian ingin interior Falcon itu terlihat seperti sebuah kapal selam.[48] Dia menemukan besi tua dari sebuah Pesawat "tidak ada yang ingin dalam salah satu dari hari itu dan membeli mereka".[51] Dia memulai proses pembuatannya dengan menjebol mesin jet menjadi beberapa potongan besi dan memberinya kesempatan untuk menempel pada set dengan cara yang khusus.[48] Hal ini membawanya beberapa minggu untuk menyelesaikan set catur (yang dia sebut sebagai "set paling berhiaskan") dalam memegang Falcon. Set pemadat sampah "itu juga cukup sulit, karena saya tahu aktor harus berada disana dengan genangan air kotor dan dindingnya bergerak, saya harus mendapatkan sesuatu (barang) yang cukup ringan sehingga tidak akan menyakiti mereka tetapi juga tidak terombang-ambing dalam sekitar set".[48] Sebanyak 30 set yang terdiri dari planet-planet, angkasa, gua, ruang kontrol, kantin, dan koridor Death Star telah diciptakan; semua kesembilan panggung suara di Elstree digunakan untuk menampung mereka. Set Hanggar besar pemberontak berlokasi di panggung suara kedua di Shepperton Studios, Studio terbesar di benua eropa.[47] SyutingPada tahun 1975, George Lucas mendirikan perusahaan visual efeknya yang bernama Industrial Light & Magic (ILM), setelah mengetahui Departemen visual efek 20th Century Fox dibubarkan. ILM memulai pekerjaannya pada film Star Wars di sebuah Gudang yang berlokasi di Van Nuys, California. Sebagian besar efek visual yang digunakan mempelopori digital gerakan kendali fotografi yang dikembangkan oleh John Dykstra dan timnya yang membuat ilusi ukuran dengan menggunakan model skala kecil dan gerakan lambat kamera.[6] George Lucas mencoba "mendapatkan realitas yang kohesif" untuk fitur nya. Namun, sejak filmnya di cap sebagai cerita dongeng seperti yang telah dijelaskan, "saya masih menginginkan kualitas yang halus walaupun sudah tersusun juga dan memiliki tampak seperti alien." Dia mendesain film ini dengan tampilan yang sangat aneh ala Gregg Toland yang surealis dengan warna overexposed yang ganjil, cukup banyak bayangan, banyak lokasi set yang panas." Lucas menginginkan film Star Wars untuk merangkul kombinasi antara "grafis fantasi yang ganjil" dan "nuansa dokumenter" untuk memberikan kesan dengan penampilan yang berbeda. Untuk mencapainya, dia merekrut sinematografer asal Inggris, Gilbert Taylor.[47] Awalnya, pilihan pertama Lucas untuk posisi ini sebenarnya adalah Geoffrey Unsworth yang sebelumnya menjadi sinematografer film 2001: A Space Odyssey karya sutradara Stanley Kubrick.[33] Unsworth berminat untuk bekerja dengan sutradara, dan pada awalnya dia menerima pekerjaan itu ketika ditawarkan kepadanya oleh Lucas dan Kurtz. Namun, ia akhirnya mengundurkan diri untuk bekerja pada film A Matter of Time (1976) karya sutradara Vincente Minelli, sebaliknya membuat Kurtz menjadi kesal.[33] Lucas memanggil sinematografer lainnya, dan akhirnya memilih Taylor, berdasarkan pilihannya pada karya sinematogtrafi Taylor dalam film Dr. Strangelove dan A Hard Day's Night (1964). Pada keputusannya, Lucas mengatakan: "saya pikir mereka sangat baik dalam menyajikan gambar fotografi yang eksentrik dengan citarasa dokumenter yang kuat."[47] Taylor mengatakan bahwa Lucas, yang menggunakan oleh rincian produksi yang rumit,"menghindari semua pertemuan dan kontak dengan saya dari hari pertama, jadi saya membaca script ekstra panjang berkali-kali dan membuat keputusan sendiri tentang bagaimana saya akan mengambil gambar." Dia Juga "mengambilnya atas diriku untuk bereksperimen dengan memotret lightsaber dan hal-hal yang lain di atas panggung sebelum kami pindah selama dua minggu pada tempat kerja kami di Tunisia.""[52] Selama Produksi, Lucas dan Taylor-yang Kurtz menyebutnya "Old School" dan "pemarah"[53] memiliki perselisihan dalam pembuatan film.[33] Dengan latar Film Indie, Lucas terbiasa menciptakan sebagian besar elemen dari filmnya sendiri. Saran pencahayaannya ditolak oleh Taylor membuat dia tersinggung, yang merasa bahwa Lucas telah melangkahi batas-batas nya dengan memberikan instruksi khusus, terkadang menggerakkan lampu dan kameranya sendiri. Taylor menolak menggunakan Lensa Fokus Lembut dan kain kasa yang Lucas inginkan setelah eksekutif Fox mengeluh tentang tampilan film itu.[53] Kurtz mengatakan bahwa "Dalam beberapa adegan [...] daripada mengatakan, 'Ini terlihat sedikit lebih menyala, bisakah kau mengatasinya?' [Lucas ingin] berkata,'matikan lampu ini & matikan lampu yang itu' dan Taylor akan mengatakan 'Tidak, saya tidak akan melakukan itu, saya sudah kehilangan cara pikir yang harus memberitahu saya apa efek yang kamu mau, dan saya akan membuat penilaian tentang apa yang harus dilakukan dengan lampuku.'"[33] Awalnya, Lucas membayangkan planet Tatooineyang dimana selama film berlangsung akan berlatar sebagai planet hutan. Gary Kurtz pergi ke Filipina untuk lokasi pemandu; namun, karena gagasan untuk anggaran syuting bulanan di hutan yang membuat Lucas "gelisah", sang sutradara menyempurnakan visinya dan sebaliknya membuat Tatooine itu sebagai Planet Gurun.[54] Kurtz kemudian menelurusi Gurun di seluruh Amerika, Afrika Utara dan Timur Tengah, kemudian menemukan gurun di Tunisia dekat dari Gurun Sahara sebagai lokasi yang ideal.[47] Pada komentar sutradara dalam edisi DVD 'A New Hope' tahun 2004, Lucas berkata bahwa dia meninginkan juga membuatnya terlihat lebih "ruang" atau bergaya seperti ruang angkasa. Ketika pengambilan gambar dilakukan di Gurun Tunisia untuk adegan Tatooine yang dimulai pada tanggal 22 Maret 1976, proyek ini menghadapi beberapa masalah.[55] Lucas memundurkan jadwal pada minggu pertama syuting karena terjadi kerusakan pada alat peraga dan elektronik.[55][56] Selain itu, hujan badai yang langka melanda negara Tunisia, yang selanjutnya mengganggu proses syuting. Taylor berkata "kau tidak bisa benar-benar melihat dimana langit yang mulai dan tanah yang mengakhiri. Itu semua yang membuat kekacauan yang kelabu dan hanya robot yang buram." Mengingat situasi ini, Lucas meminta untuk memberatkan filtrasi yang membuat Taylor jadi kebingungan, dan berkata: "Saya pikir penampilan film itu harus benar-benar bersih ... Tapi George melihatnya berbeda, jadi kami mencoba menggunakan jaring dan difusi lainnya. Dia diminta untuk membuat satu tembakan pada robot dengan 300mm, dan pasir dan langit hanya dihaluskan bersama-sama. Saya mengatakan kepadanya itu tidak akan bekerja, tetapi ia mengatakan bahwa itu cara yang dia ingin melakukan dalam seluruh film itu, dan semuanya menyebar. Perbedaan ini kemudian diselesaikan oleh eksekutif 20th Century Fox yang mendukung saran Taylor.[57] Syuting kemudian berlanjut ke Chott el Djerid, sementara kru konstruksi membutuhkan delapan minggu untuk mengubah padang pasir menjadi pengaturan yang diinginkan di Tozeur.[47] Lokasi lainnya termasuk bukit pasir gurun Tunisia dekat Nafta, di mana adegan yang menampilkan kerangka makhluk raksasa tergeletak di latar belakang R2-D2 dan C-3PO sedang berjalan lurus.[58] Ketika aktor Anthony Daniels mengenakan pakaian C3PO untuk pertama kalinya di Tunisia, potongan kaki kirinya telah hancur dan menurun melalui penutup plastik kaki kirinya dan menusuknya.[56] Dia juga tidak bisa melihat melalui mata kostum, yang ditutupi dengan emas untuk mencegah korosi.[54] Sinyal radio yang abnormal akibat pasir Tunisia membuat radio kontrol R2-D2 berjalan di luar kendali. Kenny Baker, yang memerankan tokoh R2-D2 berkata: "Saya sangat berterima kasih setiap kali [R2] akan benar-benar bekerja dengan baik."[54] Setelah beberapa adegan difilmkan terhadap lembah gunung berapi luar Tozeur, produksi pindah ke Matmata untuk pengambilan gambar Luke di Tatooine. Lucas memilih Hotel Sidi Driss, yang lebih besar dari tempat hunian bawah tanah pada umumnya, untuk mengambil gambar interior rumah Luke.[58] Pengambilan gambar tambahan untuk Tatooine berlokasi di Gurun Death Valley, Amerika Serikat.[59] Setelah menyelesaikan syuting dua setengah minggu di Tunisia,[58] para pemain dan kru pindah ke lingkungan yang lebih terkontrol di Elstree Studios, dekat dari London.[56] Kesulitan yang dihadapi di Tunisia diasumsikan telah berhenti; Namun, karena kondisi pekerja Inggris yang ketat berpegang pada set, masalah baru telah muncul: syuting harus diselesaikan pada jam 05:30 sore, kecuali Lucas berada di tengah-tengah adegan.[17] Pengambilan gambar interior dilakukan di London karena kedekatannya dengan Afrika Utara dan karena ketersediaan atasan kru teknis di Elstree Studios. Studio film adalah satu-satunya dari jenisnya di Inggris atau Amerika yang akan melayani sembilan tahap besar pada waktu yang sama dan memungkinkan perusahaan memberikan kebebasan penuh untuk menggunakan personelnya sendiri.[47] Meskipun Lucas tenggang rasa, krunya memiliki sedikit minat dalam film dan tidak mengambil proyek serius. Sebagian besar kru menganggap proyek ini "Film anak-anak", jarang sekali mengambil pekerjaan serius mereka, dan sering merasa tidak sengaja lucu.[6][60] Aktor Kenny Baker kemudian mengaku bahwa ia berpikir film ini akan gagal. Harisson Ford merasa aneh melihat karakter seorang putri dengan ukiran "roti balut" di rambutnya dan dia menyebut Chewbacca sebagai "raksasa dalam kostum monyet".[6] Syuting di Elstree Studios menjadi masalah lain bagi Taylor; set John Barry membuat "bagaikan sebuah tambang batu bara", sebagai sinematografer dijelaskan. Dia berkata bahwa "mereka semua gelap dan buram, dengan benar-benar tidak ada kesempatan untuk penerangan sama sekali." Untuk mengatasi masalah tersebut, dia mengerjakan pencahayaan ke dalam set dengan cara memotong pada dinding, langit-langit, dan lantai. Hal ini akan mengakibatkan pemotongan sistem panel pencahayaan dengan Lampu Quartz yang bisa ditempatkan di lubang-lubang di dinding, langit-langit dan lantai. Gagasannya didukung oleh studio Fox, yang menyetujui bahwa "kami tidak memiliki "Lubang Hitam Kalkutta". Taylor menyusun pendekatan pencahayaan yang membolehkan George untuk menembak di hampir segala arah tanpa pencahayaan balik secara luas, yang memberikannya lebih banyak kebebasan.[57] Secara keseluruhan, adegan syuting di Inggris mengambil waktu 14 setengah minggu.[58] Planet Yavin 4, merupakan markas besar para Pemberontak, berlokasi syuting di kuil suku Maya di Tikal,Guatemala. Lucas memilih Tikal sebagai lokasi syuting yang berpotensial setelah melihat sebuah poster yang menggantung di Agensi Travel ketika dia melakukan syuting di Inggris. Inspirasi ini membuat dia mengirim kru film ke Guatemala pada bulan Maret 1977 untuk mengambil beberapa adegan. Sementara syuting di Tikal, kru membayar penduduk setempat dengan enam krat bir untuk mengawasi peralatan kamera mereka selama beberapa hari.[61] Lucas jarang berbicara dengan para aktor, yang merasa bahwa ia mengharapkan terlalu banyak dari mereka sambil memberikan sedikit arah. Arahan kepada para pemain biasanya terdiri dari kata-kata "lebih cepat" dan "lebih intens".[6] Kurtz menyatakan bahwa "hal itu banyak terjadi di mana ia hanya akan mengatakan, 'Mari kita coba lagi sedikit lebih cepat.' Itu satu-satunya instruksi yang dia berikan kepada siapa pun. Banyak aktor yang tidak keberatan, mereka tidak peduli, mereka hanya mendapatkan perintah. Tetapi beberapa aktor benar-benar membutuhkan banyak umpan balik, dan jika mereka tidak mendapatkannya, mereka akan Paranoid sehingga mereka tidak mungkin melakukan pekerjaannya dengan baik." Kurtz mengatakan bahwa Lucas "tidak suka berteman, penyendiri dan sangat pemalu, sehingga ia tidak suka dengan kelompok yang besar, ia tidak suka bekerja dengan kru yang besar, dia tidak suka bekerja dengan banyak aktor."[33] Ladd menawari Lucas hanya beberapa dukungan dari Studio; dia yang berurusan dengan dewan direksi atas anggaran yang tinggi dan draft naskah yang kompleks.[6][56] Awalnya, Fox menyetujui dana $ 8 Juta untuk proyek ini" Gary Kurtz berkata: "kami melanjutkan untuk memilih rencana produksi dan melakukan anggaran terakhir dengan departemen seni Inggris dan mencari lokasi di Afrika Utara, dan semacam menarik bersama dalam beberapa hal. Kemudian, itu jelas sekali bahwa dana 8 juta tidak akan melakukannya, mereka telah menyetujui dana 8 juta." Setelah permintaan dari tim yang "melebihkan", para eksekutif sempat merasa "ketakutan".[33] Selama dua minggu, Lucas dan krunya "benar-benar tidak melakukan apa-apa kecuali menambahkan anggaran bersama yang baru". Pada saat yang sama, setelah jadwal produksi dimundurkan, Ladd berkata kepada Lucas bahwa dia harus menyelesaikan produksinya selama satu minggu atau dia akan dipaksa untuk menutup proyek ini. Kurtz mengatakan bahwa "dana itu akan menjadi 9.8 atau 9.9 atau sesuatu seperti itu dan pada akhirnya mereka hanya berkata, 'Ya, tidak apa-apa, kita akan lanjutkan lagi.'"[33] Para kru dibagi menjadi tiga unit, dengan unit-unit yang dipimpin oleh Lucas, Kurtz, dan kepala pengawas produksi, Robert Watts. Di bawah sistem baru, proyek ini memenuhi batas waktu dari studio.[6][56] Selama produksi, para pemain berusaha untuk membuat Lucas tertawa atau tersenyum, sehubungan ia tampak sering depresi. Pada suatu ketika, Proyek ini menjadi begitu menuntut membuat Lucas didiagnosa Hipertensi, kelelahan dan diperingatkan untuk mengurangi tingkat stres nya.[6][56] Masa pasca produksi juga membuatnya stres karena meningkatnya tekanan dari 20th Century Fox. Terlebih lagi, kecelakaan mobil yang dialami Mark Hamill yang wajah kirinya terluka, yang membuat pengulangan pengambilan gambar.[56] Pasca ProduksiStar Wars pada awalnya dijadwalkan untuk dirilis pada Natal 1976; Namun, penundaan produksi mendorong rilis film itu untuk musim panas 1977. Karena cemas tentang pertemuan tenggat waktunya, Lucas sangat terkejut ketika Editor John Jympson pertama kali memotong film ini sebagai "melengkapi sebuah bencana". Menurut sebuah artikel pada Star Wars Insider No.41 oleh David West Reynolds, sutingan pertama Star Wars berisi 30-40% footage yang berbeda dari versi finalnya. Setelah mencoba membujuk Jympson dengan cara memotong filmnya itu, Lucas menggantinya dengan Paul Hirsch and Richard Chew. Dia juga mengizinkan Marcia Lucas (yang kemudian menjadi Istrinya) untuk membantu proses editing saat Marcia memotong film New York, New York (1977) bersama teman Lucas, Martin Scorsese. Richard Chew berpendapat bahwa film memiliki kecepatan yang lambat dan telah dipotong menurut peraturan: adegan yang dimainkan di Master Shots yang mengalir ke dalam cakupan Close-Up. Dia menemukan bahwa kecepatan itu didikte oleh aktor, bukan dari pemotongan. Hirsch dan Chew bekerja dengan dua gulungan secara bersamaan.[6] Perakitan asli Jympson yang terkandung dalam jumlah besar rekaman yang berbeda dari final cut film, termasuk beberapa alternatif yang mengambil dan sejumlah adegan yang kemudian dihapus untuk meningkatkan kecepatan narasi. Materi potongan yang paling signifikan adalah serangkaian adegan dari bagian pertama dari film yang berfungsi untuk memperkenalkan karakter Luke Skywalker. Adegan awal, bersetting pada Anchorhead di Planet Tatooine, yang menyajikan kepada Penonton kehidupan sehari-hari Luke di antara teman-temannya karena dipengaruhi oleh pertempuran ruang angkasa di atas planet ini; mereka juga memperkenalkan karakter Biggs Darklighter, teman dekat Luke yang bergabung dengan pasukan pemberontak.[62] Chew menjelaskan alasannya di balik menghapus adegan tersebut sebagai keputusan narasi: "Dalam lima menit pertama, kami mencoret semua orang dengan informasi lebih dari yang mereka bisa menangani. Ada terlalu banyak alur cerita untuk tetap menjadi lurus: robot dan Putri, Vader, Luke. Jadi kita disederhanakan saja dengan mengambil Lukas dan Biggs."[63] Setelah melihat potongan kasar, Alan Ladd menyamakan adegan Anchorhead ini kepada "American Graffiti di Luar Angkasa". Lucas sedang mencari cara mempercepat suatu cerita dan menghapus adegan awal Luke yang akan membedakan Star Wars dari drama remaja sebelumnya dan mendapatkan aura American Graffiti yang keluar.[62] Lucas juga menyatakan bahwa ia ingin pindah fokus narasi untuk C-3PO dan R2-D2: "Ketika itu, untuk memiliki setengah jam pertama dari film sebagian besar tentang robot adalah suatu ide yang berani".[64][65] Sementara itu, Industrial Light & Magic berjuang untuk mencapai apa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam Spesial Efek. Perusahaan ini telah menghabiskan setengah dari anggaran pada empat shot yang Lucas menganggap tidak menerima.[56] Selain itu, beberapa teori yang muncul bahwa pekerja di ILM tidak disiplin, memaksa Lucas sering turun tangan untuk memastikan bahwa mereka sedang dalam jadwal. Dengan ratusan shot yang tersisa dan belum selesai, ILM dipaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya selama satu tahun dalam enam bulan. Lucas menginspirasi ILM dengan mengedit bersama adegan Pertarungan udara dari film perang zaman dulu, yang meningkatkan langkahnya dari adegan.[6] Selama terjadi kekacauan pada Produksi dan Pasca-Produksi, tim membuat keputusan tentang pengisi suara karakter dan Efek Suara. Desainer Suara, Ben Burtt telah menciptakan sebuah perpustakaan suara yang Lucas menyebutnya "Organic Soundtrack". Suara Blaster adalah rekaman modifikasi dari kabel baja, di bawah tekanan, dan dihantam. Suara efek Lightsaber dikembangkan oleh Burtt sebagai kombinasi dari dengungan motor pada Proyektor Film tua dan gangguan yang disebabkan oleh televisi pada pelindung mikrofon. Burtt menemukan suara gangguan televisi secara tidak sengaja saat dia mencari dengungan, mencetuskan dia untuk menambah dengungan motor pada proyektor.[66] Untuk geraman Chewbacca, Burtt merekam dan mengabungkan suara dari Anjing, beruang, singa, harimau, dan singa laut untuk membuat frase dan kalimat. Lucas dan Burtt menciptakan suara robot R2-D2 dengan menyaring suara mereka melalui synthesizer elektronik. Suara pernapasan Darth Vader dihasilkan dari suara pernapasan Burtt dengan menggunakan Masker dari Regulator Scuba yang ditanamkan dengan Mikrofon.[67] Pada bulan Februari 1977, Lucas memutar potongan awal film untuk eksekutif Fox, beberapa teman direktur, bersama dengan Roy Thomas dan Howard Chaykin dari Marvel Comics yang sedang mempersiapkan komik Star Wars. Potongan film ini memiliki Crawl yang berbeda dari versi finalnya dan menggunakan suara Prowse dalam memerankan Darth Vader. Hal itu juga tidak memiliki efek paling istimewa; gambaran tangan panah menggantikan tempat sinar blaster, dan ketika Millenium Falcon bertarung dengan TIE Fighters, film ini memotong footage dari Pertempuran udara Perang Dunia II.[68] Reaksi dari sutradara yang hadir, seperti Brian De Palma, John Milius, dan Steven Spielberg mengecewakan Lucas. Spielberg, yang mengaku telah satu-satunya orang di penonton untuk menikmati film, percaya bahwa kurangnya antusiasme adalah karena tidak selesainya efek spesial. Lucas kemudian mengatakan bahwa kelompok tersebut telah jujur dan tampak terhibur dengan film ini. Kontras dengan sutradara tadi, Ladd dan eksekutif studio lain menyukai film ini; Gareth Wigan memberitahu Lucas: "Ini adalah film yang terbaik yang saya lihat" dan terharu selama pemutaran film. Lucas menemukan pengalaman yang mengejutkan dan bermanfaat, karena tidak pernah mendapat persetujuan dari eksekutif studio sebelumnya.[6] Penundaan ini membuat peningkatan anggaran yang sebelumnya $8 Juta menjadi $11 Juta.[69] Dengan proyek $ 2 juta dalam anggaran, Lucas terpaksa membuat beberapa kompromi artistik untuk menyelesaikan Star Wars. Ladd enggan menyetujui dana tambahan $20.000 dan pada awal tahun 1977 tim unit kedua telah menyelesaikan sejumlah urutan termasuk adegan exterior gurun untuk Tatooine di Death Valley dan China Lake Acres di California, dan adegan exterior hutan Yavin di Guatemala, bersama dengan rekaman studio tambahan untuk menyelesaikan urutan adegan kantin Mos Eisley. Lucas berencana untuk mengolah ulang adegan konfrontasi antara Han Solo dan Jabba the Hutt di Hanggar ruang angkasa Mos Eisley oleh gambar komposit dari Animasi Stop-Motion model Jabba untuk menggantikan aktor Declan Mulholland, tetapi dengan waktu dan uang habis, Lucas akhirnya memutuskan untuk memotong adegan sepenuhnya. Urutan itu kemudian dipulihkan pada Star Wars Special Edition (1997) dengan versi CGI untuk karakter Jabba.[70][71] SoundtrackAtas rekomendasi dari Temannya, Steven Spielberg, Lucas merekrut komposer John Williams. Williams yang sebelumnya bekerja dengan Spielberg dalam film Jaws yang memenangkan dia dalam Academy Awards. Lucas merasa bahwa film ini akan menggambarkan dunia visual yang masih asing, tetapi dengan skor musik akan memberikan penonton sebuah keakraban emosional; dia meninginkan kemegahan musikal untuk Star Wars dengan motif utama untuk memberikan perbedaan. Oleh karena itu, ia mengumpulkan potongan orkestra favoritnya untuk soundtrack, sampai Williams meyakinkannya bahwa skor asli akan menjadi lebih unik dan menyatu. Namun, beberapa potongan Williams dipengaruhi oleh trek yang diberikan kepadanya oleh Lucas: "Main Title Theme" terinspirasi dari tema musik film Kings Row (1942) karya Erich Wolfgang Korngold dan trek "Dune Sea of Tatooine" mengambil dari Soundtrack film Bicycle Thief karya Alessandro Cicognini. Pada bulan Maret 1977, Williams memimpin London Symphony Orchestra untuk merekam soundtrack Star Wars dalam 12 hari.[6] Original Soundtrack dirilis dalam bentuk Double LP pada tahun 1977 oleh 20th Century Records. 20th Century Fox juga merilis The Story of Star Wars pada tahun yang sama, yang diadaptasi dari film dan disajikan dengan narasi cerita dengan musik,dialog, dan efek suara dari film aslinya. Lembaga Film Amerika menganugerahkan Soundtrack film Star Wars sebagai nomor satu dari Daftar Skor Film Terbaik.[72] Kiasan Sinematik & Karya SastraMenurut Lucas, perbedaan konsep dari film yang terinspirasi oleh berbagai sumber, seperti Beowulf dan Raja Arthur untuk asal muasal sebuah mitos dan keagamaan.[6] Pada awalnya, Lucas sangat bergantung kepada film serial Flash Gordon (1930); Namun ia terpaksa terpengaruh dari film Akira Kurosawa,The Hidden Fortress dan buku Joseph Campbell yang berjudul The Hero with a Thousand Faces, karena masalah hak cipta pada Flash Gordon.[73] Star Wars menampilkan beberapa kesamaan dengan Flash Gordon, seperti konflik antara Pemberontak dan Pasukan Imperial, transisi Wipes antar adegan, gabungan teknologi futuristik dan Mitologi Tradisional, serta opening crawl yang sangat terkenal pada awal film.[74][75] Film ini juga telah dibandingkan dengan The Wizard of Oz (1939).[76][77] Pengaruh film Kurosawa yang dirilis tahun 1958 dapat dilihat dari hubungan antara C-3PO dan R2-D2, yang berkembang dari dua karakter petani yang sering bertengkar dalam film The Hidden Fortress dan lambang keluarga Jepang terlihat di film sebelumnya mirip dengan Imperial Crest. Star Wars juga meminjam banyak hal dari film Kurosawa yang lain, Yojimbo.[74] Dalam kedua film tersebut, beberapa orang mengancam pahlawan, membual tentang bagaimana diinginkannya mereka oleh otoritas, dan memiliki lengan yang dipotong oleh pisau; Kuwabatake Sanjuro (diperankan oleh Toshiro Mifune) menawarkan "...sekarang, dua puluh lima ryo, dua puluh lima ketika kamu menyelesaikan misi....", sedangkan Han Solo menawarkan "dua ribu sekarang, plus lima puluh ketika sampai di Alderaan." Tatooine lebih mirip planet Arrakis dari serial novel Dune karya Frank Hebert. Arrakis merupakan sumber hanya diketahui sebuah rempah-rempah yang berumur panjang disebut Melange. Referensi untuk "rempah", berbagai obat stimulan yang ilegal, terjadi sepanjang tiga film terakhir dari saga Star Wars. Dalam film aslinya, Han Solo adalah penyelundup rempah yang sudah melewati tambang rempah Kessel. Dalam percakapan di kediaman Obi-Wan Kenobi, antara Obi-Wan dan Luke, Luke mengungkapkan keyakinannya bahwa ayahnya adalah seorang navigator kapal pengangkut rempah-rempah. Kesamaan lainnya termasuk mereka antara Putri Leia dan Putri Alia, dan antara "Jedi Mind Trick" dan "The Voice", kemampuan untuk mengendalikan sesuatu yang digunakan oleh Bene Gesserit. Secara sepintas, Paman Owen dan Bibi Beru adalah "petani embun"; di Dune, kolektor embun digunakan oleh Fremen untuk menyediakan sumber air yang kecil tapi handal.[78] Frank Hebert melaporkannya kepada David Lynch (sutradara film Dune-1984) mengalami kesulitan dengan fakta bahwa Star Wars terlalu mirip dengan Dune."Keduanya menemukan" enam belas poin identitas "dan mereka menghitung bahwa" peluang terhadap kebetulan diproduksi jumlah yang lebih besar daripada jumlah bintang di alam semesta. "[79] ReferensiCatatan kaki
Anotasi
Bibliografi
Catatan
Bacaan lanjut
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Star Wars Episode IV: A New Hope.
|