Selat Johor
Selat Johor (juga dikenal sebagai Selat Tebrau) adalah sebuah selat di Asia Tenggara yang terletak di antara Semenanjung Malaya dan Pulau Singapura. Anak sungai utama yang bermuara di Selat Johor termasuk:
SejarahSelat Johor ialah lokasi 2 penghargaan Salib Victoria. Penghargaan itu untuk Letnan Ian Edward Fraser dan pemangku kelasi utama James Joseph Magennis untuk tenggelamnya kapal penjelajah Jepang Takao 9.850 ton pada 31 Juli 1945. Ada 2 hubungan darat buatan manusia terkini di atas selat. Ada causeway antara Johor Bahru dan Woodlands, Singapura - disebut "The Causeway" – dan ada jembatan yang lebih ke barat lagi antara Gelang Patah di Johor dan Tuas di Singapura - disebut "The Second Link". Pada 2003 Malaysia ingin membangun jembatan yang melintasi selat untuk menggantikan causeway yang sudah ada, tetapi perundingan dengan Singapura gagal. Alasan utama yang disebutkan atas alasan ini ialah:
Pada Agustus 2003, Malaysia mengumumkan bahwa itu sedang meneruskan rencana untuk membangun landaian dengan hati-hati, jembatan yang akan dibelokkan yang akan masuk dengan setengah causeway Singapura yang sudah ada. Rencana ini termasuk jembatan jungkatan untuk jalur kereta api. [1] Diarsipkan 2016-04-13 di Wayback Machine. Daerah ini juga sumber pertikaian karena proyek reklamasi tanah pada kepulauan di timur lautnya. Sudah ada usulan bahwa proyek reklamasi tanah yang terus-terusan dapat berpengaruh kuat pada perbatasan maritim, lajur pelayaran, dan ekologi air di sisi Malaysia. Tempat-tempat menarikDaya tarik wisata terkenal Selat Johor ialah Pantai Lido. Di sini, pengunjung dapat berjalan atau bersepeda sepanjang 2 km sepanjang pantai. Ada juga sejumlah rumah makan dan kedai makanan seperti Tepian Tebrau di mana orang dapat mengecap lezatnya Johor Bahru dapat menawarkan. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Straits of Johor. |