Halaman ini berisi artikel tentang rasio isotop stabil. Untuk kategori umum mengenai nuklida yang stabil, lihat Nuklida stabil.
Istilah isotop stabil memiliki pengertian yang serupa dengan nuklida stabil, namun istilah ini lebih umum digunakan ketika membahas nuklida dari suatu unsur tertentu. Oleh karena itu, bentuk jamak dari isotop stabil, isotop-isotop stabil, biasanya mengacu pada isotop dari unsur yang sama. Kelimpahan relatif dari isotop stabil tersebut dapat diukur secara eksperimen (analisis isotop), yang menghasikan suatu rasio isotop yang dapat digunakan sebagai alat penelitian. Secara teori, isotop semacam itu dapat mencakup produk perluruhan radioaktif radiogenik dari peluruhan radioaktif, yang digunakan dalam penanggalan radiometrik. Namun, istilah rasio isotop stabil lebih umum digunakan untuk merujuk pada isotop-isotop yang kelimpahan relatifnya dipengaruhi oleh fraksionasi isotop di alam. Bidang semacam ini dirujuk sebagai geokimia isotop stabil.[1][2][3]
Pengukuran rasio isotop stabil yang terdapat di alam (analisis isotop) memainkan peranan penting dalam geokimia isotop, namun isotop-isotop stabil (kebanyakan karbon, nitrogen, oksigen dan belerang) juga bermanfaat dalam studi ekologi dan biologi. Peneliti juga menggunakan rasio isotop oksigen untuk membangun kembali suhu atmosfer historis, menjadikannya alat yang penting bagi paleoklimatologi.[4][5]
Sistem isotop-isotop ini bagi unsur-unsur ringan yang menghasilkan lebih dari satu isotop primordial bagi tiap-tiap unsur ini, telah diteliti selama bertahun-tahun guna mempelajari proses fraksionasi isotop dalam sistem alam. Lamanya studi mengenai unsur-unsur ini sebagian disebabkan oleh proporsi isotop stabil pada unsur-unsur ringan dan mudah menguap ini relatif mudah diukur. Namun, kemajuan terbaru dalam spektrometri massa rasio isotop (yaitu spektrometri massa terinduksi plasma ganda multi-kolektor) sekarang memungkinkan pengukuran rasio isotop pada unsur yang lebih stabil, seperti besi, tembaga, seng, molibdenum, dan lain sebagainya.
Aplikasi
Variasi dalam rasio isotop oksigen dan hidrogen berguna dalam hidrologi karena sebagian besar sampel akan terletak di antara dua ekstrem, air laut dan salju Arktik/Antarktika.[6] Dengan adanya sampel air dari suatu akuifer, dan alat yang cukup sensitif untuk mengukur variasi dalam rasio isotop hidrogen dalam sampel, maka dapat dimungkinkan untuk menyimpulkan sumber air tersebut, apakah air tersebut berasal dari air laut yang merembes ke akuifer atau presipitasi yang merembes ke akuifer, dan bahkan memperkirakan proporsi dari masing-masing sumber tersebut.[7]Isotopolog air yang stabil juga digunakan untuk mempartisi sumber air untuk transpirasi tanaman dan pengisian air tanah.[8][9]
Aplikasi lainnya adalah pada pengukuran paleotemperatur untuk paleoklimatologi. Sebagai contoh, salah satu teknik didasarkan pada variasi dalam fraksionasi isotop oksigen oleh sistem biologis terhadap suhu.[10] Spesies Foraminifera menggabungkan oksigen sebagai kalsium karbonat dalam cangkang mereka. Rasio isotop oksigen, 16O dan 18O yang dimasukkan ke dalam kalsium karbonat bervariasi tergantung suhu dan komposisi isotop oksigen dalam air. Oksigen ini tetap "berada" dalam kalsium karbonat ketika Forminifera mati, jatuh ke dasar laut, dan cangkangnya menjadi bagian dari endapan.[11] Dimungkinkan untuk memilih spesies standar forminifera dari bagian melalui kolom sedimen, dan dengan memetakan variasi rasio isotop oksigen, menyimpulkan suhu yang ditemui Forminifera selama hidup jika perubahan komposisi isotop oksigen air dapat dibatasi.[11] Hubungan paleotemperatur juga memungkinkan rasio isotop dari kalsium karbonat di cangkang kerang yang digunakan untuk menyimpulkan pergerakan dan daerah pencarian makan kura-kura laut dan ikan paus di mana beberapa terumbu tumbuh.[12]
Dalam ekologi, rasio isotop karbon dan nitrogen banyak digunakan untuk menentukan pola makan dari banyak hewan yang hidup bebas. Mereka telah digunakan untuk menentukan diet luas dari burung laut, dan untuk mengidentifikasi wilayah geografis di mana individu menghabiskan musim kawin dan tidak kawin pada burung laut[13] dan burung pengicau.[14] Sejumlah studi ekologi juga telah menggunakan analisis isotop untuk memahami migrasi, struktur jaring-jaring makanan, pola makan, dan penggunaan sumber daya,[15] seperti isotop hidrogen untuk mengukur berapa banyak energi dari pohon di tepi sungai yang mendukung pertumbuhan ikan di habitat air.[16] Menentukan pola makan dari hewan air menggunakan isotop stabil sudah sangat umum, karena pengamatan langsung sulit dilakukan.[17] Mereka juga memungkinkan peneliti untuk mengukur bagaimana interaksi manusia dengan satwa liar, seperti memancing, dapat mengubah pola makan alami.[18]
Dalam ilmu forensik, penelitian menunjukkan bahwa variasi rasio isotop tertentu dalam obat yang berasal dari sumber tanaman (kanabis, kokain) dapat digunakan untuk menentukan benua asal obat tersebut.[19]
Dalam ilmu pangan, rasio isotop stabil telah digunakan untuk menentukan komposisi bir,[20] saus shoyu,[21] dan makanan anjing.[22]
Pengukuran yang akurat dari rasio isotop stabil bergantung pada prosedur analisis, persiapan sampel, dan penyimpanan yang tepat.[25]
Meteorit kondrit dapat diklasifikasikan menggunakan rasio isotop oksigen. Selain itu, jejak 13C yang tidak biasa menegaskan asal non-terestrial untuk senyawa organik yang ditemukan dalam kondrit berkarbon, seperti pada meteorit Murchison.
Penggunaan rasio isotop stabil yang dijelaskan di atas berkaitan dengan pengukuran rasio yang terjadi secara alami. Penelitian ilmiah juga bergantung pada pengukuran rasio isotop stabil yang telah terganggu secara artifisial oleh pengenalan bahan yang diperkaya secara isotop ke dalam zat, proses, atau sistem yang sedang dipelajari. Pengenceran isotop melibatkan penambahan isotop stabil yang diperkaya ke suatu zat untuk mengukur jumlah zat itu dengan mengukur rasio isotop yang dihasilkan. Pelabelan isotop menggunakan isotop yang diperkaya untuk memberi label suatu zat untuk melacak kemajuannya melalui, misalnya, reaksi kimia, jalur metabolisme, atau sistem biologis. Beberapa aplikasi pelabelan isotop bergantung pada pengukuran rasio isotop stabil untuk mencapai hal ini.
^Dickin, A.P. (2005). Radiogenic Isotope Geology. Cambridge University Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Oktober 2017. Diakses tanggal 16 Juli 2022.
^Malcolm Dole, G.A. Lane, D.P. Rudd, D.A. Zaukelies (September 1954). "Isotopic composition of atmospheric oxygen and nitrogen". Geochimica et Cosmochimica Acta (dalam bahasa Inggris). 6: 65–78. doi:10.1016/0016-7037(54)90016-2.Parameter |issues= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Han LF, Gröning M, Aggarwal P, Helliker BR (2006). "Reliable determination of oxygen and hydrogen isotope ratios in atmospheric water vapour adsorbed on 3A molecular sieve". Rapid Commun. Mass Spectrom. 20 (23): 3612–8. Bibcode:2006RCMS...20.3612H. doi:10.1002/rcm.2772. PMID17091470.
^Evaristo, Jaivime; Jasechko, Scott; McDonnell, Jeffrey J. (2015). "Global separation of plant transpiration from groundwater and streamflow". Nature. 525 (7567): 91–94. Bibcode:2015Natur.525...91E. doi:10.1038/nature14983. PMID26333467.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Tolosa I, Lopez JF, Bentaleb I, Fontugne M, Grimalt JO (1999). "Carbon isotope ratio monitoring-gas chromatography mass spectrometric measurements in the marine environment: biomarker sources and paleoclimate applications". Sci. Total Environ. 237–238: 473–81. Bibcode:1999ScTEn.237..473T. doi:10.1016/S0048-9697(99)00159-X. PMID10568296.
^ abShen JJ, You CF (2003). "A 10-fold improvement in the precision of boron isotopic analysis by negative thermal ionization mass spectrometry". Anal. Chem. 75 (9): 1972–7. doi:10.1021/ac020589f. PMID12720329.
^Gutmann Roberts, Catherine; Britton, J. Robert (1 September 2018). "Trophic interactions in a lowland river fish community invaded by European barbel Barbus barbus (Actinopterygii, Cyprinidae)". Hydrobiologia (dalam bahasa Inggris). 819 (1): 259–273. doi:10.1007/s10750-018-3644-6. ISSN1573-5117.
^Casale J, Casale E, Collins M, Morello D, Cathapermal S, Panicker S (2006). "Stable isotope analyses of heroin seized from the merchant vessel Pong Su". J. Forensic Sci. 51 (3): 603–6. doi:10.1111/j.1556-4029.2006.00123.x. PMID16696708.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Author, A (2012). "Stable isotope ratio analysis in sports anti-doping". Drug Testing and Analysis. 4 (12): 893–896. doi:10.1002/dta.1399. PMID22972693.
^Cawley, Adam T.; Kazlauskas, Rymantas; Trout, Graham J.; Rogerson, Jill H.; George, Adrian V. (1985). "Isotopic Fractionation of Endogenous Anabolic Androgenic Steroids and Its Relationship to Doping Control in Sports". Journal of Chromatographic Science. 43 (1): 32–38. doi:10.1093/chromsci/43.1.32. PMID15808004.