Program nuklir IranProgram nuklir Iran terdiri dari pembangkit listrik tenaga nuklir (saat ini Iran memiliki sebuah PLTN di Bushehr), beberapa pertambangan uranium, reaktor nuklir untuk penelitian, dan juga fasilitas pengayaan uranium.[1] Iran adalah anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir, menyatakan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai,[2] dan secara terbuka menentang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir.[3] Namun program nuklir Iran kadang dianggap kontroversial, dan beberapa negara, termasuk Israel dan Amerika Serikat mencurigai Iran juga berusaha mengembangkan senjata nuklir. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran berkaitan dengan program nuklirnya.[4] Program nuklir Iran dimulai sejak masa pemerintahan Dinasti Pahlavi pada tahun 1950, dengan bantuan Amerika Serikat dalam program Atom untuk Perdamaian.[5] Bantuan negara-negara barat untuk program nuklir Iran berakhir dengan Revolusi Iran (1979) dan berdirinya Republik Islam Iran setelah menjatuhkan Dinasti Pahlavi.[6] Sejak tahun 1990an, Rusia merupakan mitra utama Iran dalam pengembangan program nuklirnya, termasuk dalam proyek pembangunan PLTN di Bushehr.[7] Referensi
|