Penembakan Michael Brown
Pada tanggal 9 Februari 2014, Michael Brown Jr., seorang pria Afrika Amerika berusia 18 tahun, ditembak dan dibunuh oleh Darren Wilson, polisi di Ferguson, Missouri, kota satelit St. Louis, Missouri.[2] Pada saat kejadian Brown sedang bersama temannya, Dorian Johnson.[3] Wilson mengatakan bahwa terjadi pertengkaran yang dimulai oleh Brown yang ingin merebut pistol Wilson.[4] Johnson mengklaim bahwa Wilson memulai konfrontasi dengan mencengkeram leher Brown melalui jendela mobilnya, mengancamnya dan kemudian menembaknya. Brown dan Johnson kemudian berlari dan dikejar oleh Wilson. Wilson bersaksi bahwa Brown berhenti berlari dan menyerang Wilson, sementara Johnson bersaksi bahwa Brown berbalik dan mengangkat tangan setelah punggungnya ditembak. Menurut Johnson, Darren Wilson menembak Brown berulang-ulang, yaitu sebanyak 12 kali, dengan 6 tembakan di bagian depan.[6][7][8] Kejadian ini memicu kerusuhan Ferguson. Investigasi FBI menemukan bahwa tidak ada bukti Brown mengangkat tangan tanda menyerah atau mengatakan "jangan tembak" sebelum dia ditembak.[9] Namun, pengunjuk rasa percaya bahwa Brown sudah mengangkat tangan (berdasarkan kesaksian Dorian Johnson), dan kemudian menggunakan slogan "angkat tangan, jangan tembak". Unjuk rasa, baik secara damai maupun berujung kerusuhan, berlangsung lebih dari seminggu di Ferguson, hingga polisi memberlakukan jam malam.Respons kepolisian Ferguson ketika menghadapi unjuk rasa banyak dikritik pihak media dan politisi. Masalah yang disorot antara lain ketidaksensitifan, taktik, dan militerisasi polisi. Dewan juri dibentuk untuk memeriksa kasus ini. Pada tanggal 24 November, jaksa mengumumkan bahwa dewan juri memutuskan tidak mendakwa Darren Wilson, yang menyulut kerusuhan gelombang kedua.[10] Pada bulan Maret 2015, Departemen Kehakiman AS mengeluarkan kesimpulan investigasinya bahwa Wilson tidak melanggar hak sipil, dan bukti forensik mendukung kesaksian Wilson. Saksi yang memberi pembelaan ditemukan sebagai saksi yang dapat dipercaya, sementara saksi yang memberatkan ditemukan tidak dapat dipercaya, bahkan beberapa menipu bahwa mereka melihat kejadiannya, padahal tidak.[11][12] Departemen Kehakiman menyimpulkan bahwa Darren Wilson menembak Michael Brown sebagai pembelaan diri.[13][14] Kerusuhan Ferguson gelombang ketiga terjadi pada peringatan setahun setelah penembakan ini. Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Shooting of Michael Brown. Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
|