Nusasari, Melaya, Jembrana8°17′00″S 114°31′25″E / 8.283271°S 114.523619°E
Desa Nusasari (bahasa Bali: ᬤᬾᬲ ᬦᬸᬲᬲᬭᬶ, translit. Desa Nusasari) adalah desa yang berada di kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.[3][4]Desa Nusasari merupakan salah satu desa penghasil tanaman kakao di Bali.[5] GeografiBatas Wilayah
DemografiPada semester 1 tahun 2024, Jumlah Penduduk Desa Nusasari menurut Data Kementerian Dalam Negeri sebanyak 3.865 jiwa. Terdapat 926 Kepala Keluarga (KK), perpindahan penduduk sebanyak 21 orang, serta terdapat 2 orang yang meninggal dunia.[6] Selain itu, Desa Nusasari pada tahun 2024, memiliki jumlah Penduduk Laki-laki sebanyak 1.923 dan Perempuan sebanyak 1.942. Penduduk desa Nusasari sampai dengan tahun 2016 berjumlah 3.536 jiwa terdiri dari 1.728 laki-laki dan 1.808 perempuan dengan sex rasio 95,58.[1] Menurut data BPS, pada tahun 2010, terdapat 2.955 jiwa di Desa Nusasari. AgamaMenurut data Kementerian Dalam Negeri semester 1 tahun 2024, sebanyak 98,8% penduduk Desa Nusasari menganut agama Hindu. Kemudian penduduk yang beragama Islam sebanyak 0,5%. Selebihnya beragama Kristen sebanyak 0,5%, dimana Protestan sebanyak 0,4% dan Katolik sebanyak 0,1%.[6]
Mata Pencarian
Kependudukan
Sosial BudayaTradisi Napak PertiwiDesa Adat Nusasari menggelar tradisi Napak Pertiwi setiap enam bulan sekali, tepatnya saat Hari Raya Kuningan, yang diadakan di Pura Penataran Ped dengan melibatkan pangempon banjar. Tradisi ini, yang kali ini diadakan dengan pengaci alit dan diiringi oleh tarian calonarang, bertujuan melestarikan kesenian dan budaya setempat. Desa Adat Nusasari terbagi menjadi enam banjar adat yang masing-masing memiliki Pura Ped. Desa Adat bersama desa dinas bekerja sama untuk mempertahankan agama dan budaya.[7] Pendidikan
EkonomiPenghasil KakaoDesa Nusasari di Kecamatan Melaya, Jembrana, diresmikan sebagai Desa Kakao Devisa (Dekade) pertama di Indonesia oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)-Indonesia Eximbank (IEB). Peresmian tersebut dilaksanakan di Koperasi Kerta Samaya Samaniya pada tanggal 6 Desember. Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur Eksekutif LPEI-IEB Sinthya Roesly, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB, dan NTT Hendra Prasmono, Ketua Komisi B DPRD Jembrana I Ketut Suastika, serta para Kelian Subak Abian se-Kabupaten Jembrana.[5] PemerintahanPembagian AdministratifDesa Nusasari pada Tahun 2023, menurut data BPS, terdapat 1 desa adat, 5 banjar dinas, dan 6 banjar adat. Daftar banjar dinas di Desa Dinas Nusasari:
Daftar banjar adat di Desa Adat Nusasari:
Referensi
Pranala luar
|