Marciano Norman
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Marciano Norman (lahir 28 Oktober 1954)[1][2] adalah Kepala Badan Intelijen Negara dari 19 Oktober 2011[3][4] hingga 8 Juli 2015. Selanjutnya ia digantikan oleh Sutiyoso.[5] Marciano adalah putera dari Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono, mantan Pangdam Jaya[6][7] dan Danpaswalpres.[8] Sebelum menjadi Kepala BIN, Marciano menjabat sebagai Pangdam Jaya dan Komandan Kodiklat TNI-AD sejak 26 April 2011.[1][7][8][9] Perjalanan karierMarciano merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1978. Ia mengawali karier di Kesatuan Kavaleri TNI Angkatan Darat sebagai Komandan Peleton Yonkav 7 Kodam Jaya, Komandan Kompi Serbu 73 Yonkav 7 Kodam Jaya, Komandan Kavaleri Batalyon 7 Kodam Jaya dan kemudian menjadi Komandan Kompi Serbu 73 Yonkav 7 Kodam Jaya.[1][7][8][9] Marciano kemudian dipercaya menjabat posisi penting di berbagai kesatuan TNI AD, yaitu Komandan Kodim 1633/Nainaro, Wakil Asisten Operasi Kaskargartap I/Jakarta,Wakil Asisten Operasi Kasdam Jaya, Asisten Operasi Kasgartap I Jakarta, Asisten Operasi Kasdam Jaya, Danrem 121/ABW Kodam Tanjungpura, Direktur Analisis Lingkungan Strategis Ditjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden sejak tahun 2008, Pangdam Jaya (dilantik pada 29 Juni 2010), dan Komandan Kodiklat TNI-AD sejak 26 April 2011.[2][6][7][8][9] Pada 18 Oktober 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Letnan Jenderal TNI Marciano Norman sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Jenderal Pol. (Purn) Sutanto.[6][7][8] Keesokan harinya, pada 19 Oktober 2011 Marciano resmi dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara.[3][4] Riwayat Jabatan
PenghargaanTanda Jasa dan Brevet
Kekayaan pribadiBerdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Letjen TNI Marciano Norman memiliki harta kekayaan Rp8,95 miliar, per 19 Juni 2009. Sedangkan pada 2 Agustus 2010, harta kekayaannya naik menjadi Rp9,02 miliar. Harta tersebut terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp6,44 miliar, kendaraan Rp80 juta, batu mulia senilai Rp2,42 miliar dan giro setara kas senilai Rp82 juta.[13] ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Marciano Norman.
|