Kumail bin ZiyadKumail bin Ziyad bin Nahik bin Haitsam bin Sa'ad bin Malik bin al-Harits bin Shuhban bin Sa'ad bin Malik bin an-Nakha' an-Nakha'i (bahasa Arab: كميل بن زياد بن نهيك بن هيثم بن سعد بن مالك بن الحارث بن صهبان بن سعد بن مالك بن النخع النخعي)[1] atau dikenal dengan nama Kumail bin Ziyad (كميل بن زياد; lahir 633 – meninggal 701)[2] adalah seorang tabi'in dan perawi hadis dari kalangan penduduk Kufah.[2][3] Ia berasal dari kabilah Bani Nakha'.[4] Ia tinggal di Kufah dan menjadi pemuka kabilahnya.[2] Kumail termasuk di antara sekelompok penduduk Kufah yang diasingkan oleh Khalifah Utsman bin Affan ke Suriah pada tahun 33 H (654 M) setelah berbicara kasar kepada gubernurnya, Sa'id bin al-Ash.[5] Ia kemudian menjadi salah satu sahabat Khalifah Ali bin Abi Thalib dan turut serta bersamanya dalam Pertempuran Shiffin melawan Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 657.[2] Ali pernah mengangkatnya sebagai gubernur wilayah Al-Jazirah setelah berhasil menguasainya dan berperan dalam melawan pasukan Muawiyah yang ingin menyerang Al-Jazirah.[6][7] Kumail hidup hingga ia dibunuh pada tahun 701.[2] Ia dibunuh di Kufah oleh al-Hajjaj bin Yusuf, gubernur Irak.[3] Ia meriwayatkan hadis dari Umar, Utsman, Ali, Abdullah bin Mas'ud, Abu Mas'ud al-Anshari dan Abu Hurairah.[8] Sementara yang meriwayatkan hadis darinya adalah al-Abbas bin Dzarih, Abdurrahman bin Abis, Sulaiman al-A'masy, Abu Ishaq As-Sabi'i, Abdullah bin Yazid ash-Shuhbani dan lain-lain.[8] Di antara hadis yang diriwayatkan Kumail adalah tentang Ali yang masuk masjid dalam keadaan mencebur kakinya ke dalam lumpur lalu salat tanpa mencuci kakinya[9] dan wasiat terkenal dari Ali.[10] Referensi
|