Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo (KBRI Oslo) (bahasa Norwegia: Indonesias ambassade i Oslo) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan merangkap sebagai perwakilan Indonesia untuk Republik Islandia.[1] Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Norwegia dimulai pada tahun 1951,[2] sedangkan hubungan diplomatik dan perangkapan KBRI Oslo untuk Islandia dimulai pada tahun 1983.[3]
Indonesia telah mempunyai perwakilan di Oslo sejak tahun 1950, namun perwakilan tersebut ditutup daripada bulan September 1960. Dari tahun 1960 sampai 1966, perangkapan akreditasi untuk Norwegia dilakukan oleh KBRI Kopenhagen di Denmark. Dari tahun 1966 sampai 1975, perangkapan dilakukan oleh KBRI Stockholm di Swedia. Kemudian dari tahun 1975 sampai 1981, perangkapan kembali dilakukan oleh KBRI Kopenhagen. Baru pada tahun 1981, pemerintah Indonesia membuka kembali perwakilannya di Oslo dalam bentuk kedutaan besar.[3]
Kedutaan ini terletak di Fritzners Gate 12, 0244 Oslo.[4] Kantor KBRI Oslo yang terletak di daerah Gimle Hill diapit oleh Gereja Lutheran Amerika dan Kedutaan Besar Republik Ceko. Gedung yang dipakai sebagai kantor KBRI Oslo telah berdiri sejak 1902 dan pada awalnya didesain oleh Bernhard Steckmest. Sebelumnya, kantor KBRI Oslo berlokasi di Gange-Rolvs Gate 5 yang sekarang adalah kantor Kedutaan Besar Afganistan.
^"Indonesia–Norway" (dalam bahasa Inggris). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo, Norwegia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-04. Diakses tanggal 2019-11-02.
^ ab"Message from the Ambassador" [Pesan dari Duta Besar] (dalam bahasa Inggris). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo, Norwegia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-16. Diakses tanggal 2019-11-02.
^"Peta Lokasi". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo, Norwegia. Diakses tanggal 2019-11-02.
^Zainulbahar Noor (2006). Bank Muamalat: Sebuah Mmimpi, Harapan, dan Kenyataan. Bening Publikasi. hlm. 588.
^Tarmizi Taher (2003). Meredam Gelombang Radikalisme: Hasil Konferensi Para Ulama dan Tokoh Agama se-Asia Tenggara Pertengahan Oktober 2003. Center for Moderate Moslem. hlm. 206.