Kategori (Aristoteles)Kategori ( bahasa Yunani Κατηγορίαι Katēgoriai ; Latin Categoriae atau Praedicamenta) adalah sebuah naskah dari Organon karya Aristoteles yang memeriksa segala hal yang mungkin dapat menjadi subjek atau predikat suatu proposisi. Ini adalah topik, menurut J. Barnes, "mungkin satu-satunya gagasan Aristoteles yang paling banyak dibicarakan".[1] Karyanya cukup singkat dan dibagi dalam lima belas bab. Kategori menempatkan setiap objek pemahaman manusia dalam salah satu dari sepuluh kategori (yang di abad pertengahan dikenal sebagai predicamen). Aristotle bermaksud menjadikan kesepuluh kategori ini untuk mengklasifikasikan segala sesuatu yang dapat diekspresikan tanpa komposisi atau struktur, apapun yang dapat menjadi subjek atau predikat suatu proposisi. Isi NaskahAnte-predikamenTeks dimulai dengan penjelasan tentang apa yang dimaksud Aristoteles dengan kata-kata yang bersifat "sinonim" atau univokal, "homonim" atau samar-samar, dan "paronim" atau denominatif (terkadang diterjemahkan sebagai "turunan"). Dari sini kemudian ucapan dibagi menjadi:
Dalam hal ini, benar dan salah hanya berlaku untuk kata-kata dalam komposisi terstruktur. Selanjutnya, Aristoteles membedakan apa yang dimaksud"tentang si subjek" (of a subject) dan apa yang ada "pada si subjek" (in a subject). Apa yang dikatakan "tentang si subjek" adalah menggambarkan keadaan subjek itu secara keseluruhan, yakni untuk menjawab pertanyaan "apa itu?" Adapun yang dikatakan “pada si subjek) adalah predikat yang tidak menggambarkan proposisi secara keseluruhan dan tidak dapat hadir tanpa adanya subjek, seperti bentuk dari sesuatu benda. Hal terakhir ini kemudian dikenal sebagai inherensi. Dari semua hal yang ada,
PredikamenPada bagian ini Aristoteles mulai menjelaskan apa itu kategori, yang definisinya sangat bergantung pada empat bentuk predikasi di atas.[2] Teks Aristoteles terjemahan Ackrill dalam bahasa Inggris mengatakan:[3]
Kesepuluh konsep dalam kategori Aristoteles adalah: 1) substansi; 2) kuantitas, atau jumlah; 3) kualifikasi; 4) relasi; 5) lokasi; 6) waktu, 7) posisi; 8) kondisi; 9) aktif, atau melakukan tindakan; dan 10) pasif, atau yang dikenai tindakan. Substansi bersifat tetap, dan kesembilan lainnya adalah potensi atau sesuatu yang mungkin hadir menyertai substansi. Post-predikamenPada bagian ini Aristoteles mengemukakan empat cara hal-hal dapat dikatakan saling bertentangan.[4] Selanjutnya pembahasan masuk menelaah lima indera sensoris, di mana suatu objek dapat dipertimbangkan oleh salah satu indera sebelum diikuti yang lain, dilanjutkan dengan penjelasan singkat tentang keserempakan panca indra. Enam bentuk perubahan atau gerakan kemudian didefinisikan: generasi (kelahiran), kehancuran, peningkatan, pengurangan, perubahan, dan perpindahan tempat. Bagian akhir dari naskah ini ditutup dengan pertimbangan singkat tentang kata 'memiliki' dan penggunaannya. Lihat jugaCatatan
Referensi
Pranala luar
|