KatapuKatapu atau Kalapu adalah topi perang atau helm perang tradisional yang digunakan oleh suku Dayak dari Borneo (Indonesia dan Malaysia).[1][2][3] Katapu Kaloi adalah topi perang dayak laut, dibuat dengan menjahit sisik ikan besar di topi yang terbuat dari bahan mirip kulit pohon.[1] DeskripsiKatapu terbuat dari bahan alami. Ada berbagai versi yang umum di Indonesia. Katapu hanya dipakai selama perang. Ia ditenun dari untaian rotan tebal yang terbelah memanjang di tengah. Ia memiliki helm bagian dalam yang kokoh yang menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap serangan pedang. Helm ini sering diperkuat dengan bahan lain. Untuk tujuan ini, pelat logam, sisik ikan besar, sisik trenggiling, kulit beruang, kulit monyet atau kulit binatang lain digunakan. Berbagai bahan juga digunakan untuk dekorasi seperti: gelambir, bulu unggas, cakar, paruh, tengkorak burung enggang, rambut manusia, rambut makhluk hidup lainnya, kerang, gigi beruang dan macan kumbang, dll. Dekorasi helm ini sering dibuat dalam bentuk kepala monster. Tepi helm ini dapat dibingkai dengan strip logam atau dibungkus dengan kain flanel merah. Cangkang Nassa juga dapat digunakan. Dekorasi dengan bulu rangkong dimaksudkan untuk prajurit yang telah bertarung dalam perang dan berfungsi sebagai pertanda status. Bulu-bulu dapat mewakili jumlah musuh yang terbunuh. Helm Katapu digunakan tidak hanya untuk melindungi terhadap luka, tetapi juga untuk menunjukkan semangat di medan perang. Katapu digunakan oleh kelompok etnis dayak di Indonesia dan Malaysia.[4] Galeri
Lihat jugaReferensi
Bacaan lanjutan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Helm perang. |