Kapal perbaikan Jepang Akashi
Akashi (明石 ) adalah sebuah kapal perbaikan dan merupakan bagian dari proyek spesial Kekaisaran Jepang untuk persiapan Perang Dunia ke-2 yang bertugas untuk memperbaiki 40% unit dari keseluruhan armada gabungan Kekaisaran Jepang (sekitar 140.000 jam kerja manusia). Dia dibangun di Sasebo. Akashi dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih dari Jerman dan 443 orang dari total 779 awak kapalnya terdiri dari para mekanik spesialis. Akashi mempunyai 17 segmen pabrik yang berbeda di dalam tubuhnya, dan semuanya memiliki tungku pemanas dan paron yang kompleks. Pada masanya, Ialah sang pabrik bergerak yang maha canggih; Karena kemampuannya dalam menghasilkan tenaga, dapat menyaingi sang kapal tempur legendaris Jepang, Yamato yaitu 4.8 juta Watt guna menghidupkan mesin-mesinnya. Desain tubuhnya sendiri berdasarkan pada Medusa milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Masa bertugasNamun, karena kemampuannya, Akashi yang bukan kapal untuk bertempur menjadi sasaran empuk Amerika, Akashi sering beroperasi di Pulau Truk dimana Ia banyak memperbaiki kapal-kapal perang Kekaisaran Jepang yang rusak di Perairan Filipina, Asia Tenggara, termasuk yang pernah Ia perbaiki adalah Shōkaku (1942) dan Yamato (1943). Begitu mengetahui hal itu, pada bulan Februari tahun 1944, Amerika langsung melancarkan Operasi Hailstone ke Pulau Truk dan membuat Akashi harus melarikan diri Ke Palau (wilayah sebelah utara Maluku).[1] NasibSebulan kemudian setelah ia kabur, tepatnya pada 30 Maret 1944, Ia terkena bombardir pesawat dan roket dari Amerika Serikat yang sudah menunggunya berlayar menjauhi Urukthapel, Kepulauan Palau. Ia tenggelam di perairan dangkal dengan bagian anjungannya yang masih berada di atas air. Sepuluh tahun kemudian, bangkainya dibawa pulang Ke Jepang dan dibesituakan.[2][3] Kapal sekelas
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar |