John Quincy AdamsJohn Quincy Adams (11 Juli 1767 – 23 Februari 1848) adalah seorang diplomat, politikus, dan Presiden Amerika Serikat yang ke-6 dengan masa jabatan 4 Maret 1825 - 4 Maret 1829.[1] Latar belakangJohn Quincy Adams adalah anak kedua dari mantan Presiden Amerika Serikat John Adams dan ibunya Abigail Adams.[2] Masa kecil dan pendidikanJohn Quincy Adams lahir di Braintree sekarang (Quincy), Massachusetts pada 11 Juli 1767.[3] Pada tahun-tahun pertama revolusi Amerika Serikat, John Quincy Adams di sunat saat masih berumur 3 tahun. ia melanjutkan pendidikan di Paris, Leiden, dan Universitas Harvard, Amerika Serikat.[3] Ia memperoleh gelarnya pada usia 21 tahun.[4] John Quincy Adams mahir dalam bahasa dan sejarah kuno. Ia adalah seorang pengacara Amerika, diplomat, dan politisi KarierSetelah selesai belajar hukum, John Quincy Adams menjadi pengacara di Boston, Massachusetts. Ia juga menulis artikel untuk sebuah harian di Boston.[3] Presiden George Washington tertarik dengan artikel artikel yang ia tulis, artikel - artikel ini mempertahankan kebijaksanaan Presiden yang menjalankan politik netral terhadap tindak - tanduk politik utusan Prancis di Amerika Serikat.[3] Pada tahun 1793, Presiden George Washington mengangkatnya menjadi wakil Amerika Serikat di negeri Belanda, kala itu ia baru berumur 26 tahun.[3] Setelah Belanda, ia ditugaskan di Berlin, Jerman.[3] Pada tahun 1802, kala ia berusia 36 tahun ia terpilih menjadi utusan Amerika untuk Rusia.[5] Sewaktu bertugas di bawah Presiden James Monroe, John Quincy Adams termasuk salah satu menteri luar negeri Amerika serikat yang paling ulung.[6] Salah satu keberhasilannya adalah menjadikan Florida, yang semula jajahan Spayol, menjadi salah satu negara bagian Amerika Serikat. Bersama dengan Presiden James Monroe, ia ikut menyusun Doktrin Monroe, yang memperingatkan Eropa untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara - negara Amerika Latin.[6] Masa KepresidenanPada tahun 1825, John Quincy Adams terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-6 oleh Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, karena baik dia ataupun wakil - wakilnya tidak mendapatkan suatu mayoritas yang menentukan dalam Dewan Pemilih.[6] Afiliasi partainya terdiri dari Partai Federalist, Partai Demokratik-Republik, Partai Nasional Republik, dan Partai Whig.[butuh rujukan] Saat menjabat menjadi presiden ia didampingi oleh wakil presiden John C. Calhoun.[7] Presiden John Quincy Adams mengusahakan politik negara yang kuat di bawah presiden. Kebijakan kebijakannya termasuk[butuh rujukan];
John Quicy Adams juga pernah memiliki seekor buaya sebagai binatang peliharaan.[8] Kini awetan buaya tersebut disimpan di Ruangan Timur di Gedung Putih.[9] Setelah gedung putihJohn Quincy Adams meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1828 karena dikalahkan oleh Andrew Jackson pada pemilihan Presiden Amerika Serikat .[butuh rujukan] Ia kemudian kembali ke Massachusetts dimana ia bermaksud menikmati buku - bukunya dan rumahnya hingga ia meninggal dunia.[butuh rujukan] Tetapi dua tahun kemudian dengan tidak disangka - sangka olehnya, ia dipilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat Amerika.[10] Sejak itu ia menjadi anggota dewan yang ulung.[butuh rujukan] Di antara kontribusinya sebagai anggota dewan, ia menentang; perbudakan, pencaplokan Texas dari Meksiko, dan peperangan dengan Mexico.[11] John Quincy Adams jatuh pingsan di ruang sidang dewan perwakilan rakyat.[butuh rujukan] Ia meninggal dunia dua hari kemudian pada 23 Februari 1848 di Washington D.C. dalam usia 80 tahun.[12] Referensi
Bibliografi
Lihat pula
|