Hubungan Israel dengan Lebanon
Hubungan Israel dengan Lebanon tidak pernah terjadi pada kondisi diplomatik atau ekonomi normal, tetapi Lebanon merupakan negara liga Arab pertama yang menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Israel pada 1949. Lebanon tidak ikut dalam perang 1967 atau 1973 dalam berbagai cara yang signifikan, dan sampai awal 1970an perbatasan Lebanon dengan Israel adalah perbatasan terbentang antara Israel dengan negara-negara Liga Arab lainnya. Dalam sejarah, Israel dan Lebanon adalah negara dari bangsa Kanaan. Dua negara tersebut merupakan anggota penuh dari Serikat Laut Tengah dan beberapa organisasi internasional lainnya. Perbandingan Negara
Latar belakangPerjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel[5] relatif terdepan. Tidak seperti perjanjian gencatan senjata lainnya, perjanjian tersebut tidak langsung mengklaim Jalur Biru sebagai perbatasan internasional antara Lebanon dan bekas Palestina; kedua negara tersebut melanjutkan perjanjian dengan mengakuinya sebagai perbatasan internasional de jure. Akibatnya, pasukan Israel menarik diri dari 13 desa Lebanon yang mereka taklukan pada saat operasi perlawanan pada Oktober 1948.[6] Tak seperti negara-negara Arab lainnya, penduduk Yahudi di Lebanon bertambah setelah pendirian Negara Israel pada 1948, sebagian besar karena jumlah penduduk Kristen yang besar di Lebanon. Pada awal 1950an, penerbangan langsung yang menghubungkan Beirut dengan Yerusalem bukanlah hal yang tidak umum. Pada 1951, Middle East Airlines, maskapai pesawat negara Lebanon, menempatkan jaringan wilayah-nya di Yerusalem. Selain itu, Air Liban, maskapai pesawat Lebanon lainnya, membuat rute penerbangan yang menghubungkan Beirut dengan Yerusalem sejak 1945. Namun, Perang Enam Hari 1967 membuat operasi Middle East Airlines terhenti selama sekitar dua minggu, dan membuat pembekuan penerbangan menuju Yerusalem.[7] Lihat pula
Referensi
Artikel ini berisi bahan berstatus domain umum dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dokumen "Background Note: Lebanon" oleh Bureau of Near Eastern Affairs (diakses 31 Januari 2012). Pranala luar
|