Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Gempa ini menyebabkan 13 orang tewas diantaranya berasal dari desa Papaceda, Gane Dalam, Ranga-Ranga dan Yomen, Halmahera Selatan.[8][9] Gempa ini juga menyebabkan ratusan rumah rusak. Diantaranya yang terparah berada di desa Gane Luar, sebanyak 380 rumah rusak berat. Lalu di desa Ranga-Ranga 300 rumah, 131 rumah di desa Lemo-Lemo dan 90 rumah di desa Tomara. Selain itu 6 unit sekolah dan 3 tempat ibadah rusak.[10] Rumah dinas Polsek Labuha juga dilaporkan rusak.[11] Sedangkan di desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan 20 unit rumah dilaporkan rusak berat dan jalan terbelah. Sementara 6 unit rumah rusak ringan di desa Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara.[12]
Dilihat dari episentrum dan kedalamannya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang diduga kuat dipicu oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.[15] Sesar yang diduga memicu gempa ini adalah Sesar Sorong-Bacan[16] dengan mekanisme sesar geser mendatar. Sesar ini adalah satu dari tiga sistem sesar yang berada di kawasan Halmahera Selatan yang merupakan percabangan dari Sesar Sorong yang melintas dari timur membelah bagian atas kepala burung di Papua Barat. Sesar Sorong sendiri merupakan sesar geser aktif di pembatas lempeng benua Australia dengan Filipina yang bergerak ke barat dengan kecepatan 32 mm/tahun.
^SUNARJO; GUNAWAN, M. TAUFIK; PRIBADI, SUGENG (2010). Gempa Bumi Indonesia Edisi Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. hlm. 30–32. ISBN978-979-1241-24-3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)