GS Yuasa
GS Yuasa Corporation (株式会社ジーエス・ユアサ コーポレーション , Kabushiki-gaisha GS Yuasa Kōporēshon) adalah sebuah perusahaan asal Kyoto, Jepang yang fokus pada pengembangan dan produksi baterai asam timbal dan ion litium, untuk digunakan di mobil, sepeda motor, dan bidang lain, seperti dirgantara dan pertahanan. SejarahYuasaPada tahun 1909, Shichizaemon Yuasa mendirikan Yuasa Iron Works untuk memodernisasi perusahaan keluarganya yang telah berdiri sejak tahun 1666 sebagai sebuah perusahaan perdagangan arang.[2] Pada tahun 1915, Yuasa Iron Works mulai memproduksi baterai penyimpanan, dan tiga tahun kemudian, Yuasa Storage Battery Co., Ltd pun resmi didirikan.[3][4] Tidak lama kemudian, Yuasa Storage Battery Co., Ltd mulai memproduksi baterai otomotif pertama di Jepang.[5] Pada tahun 1925, Yuasa mulai memproduksi sel kering, dan pada tahun 1941, Yuasa mulai memproduksi sel alkalin. Bisnis produksi baterai kering kemudian dipisah ke Yuasa Dry Battery Co., Ltd, yang kemudian digabungkan kembali ke Yuasa Storage Battery Co., Ltd untuk membentuk Yuasa Battery Co, Ltd, yang kemudian diubah namanya menjadi Yuasa Corporation.[3] GSPada tahun 1904, Genzo Shimadzu (1869 - 1951) mengembangkan baterai asam timbal berkapasitas tinggi untuk memasok listrik bagi pabriknya di Kyoto apabila terjadi pemadaman listrik. Pada tahun 1917, Angkatan Laut Jepang membeli 400 unit baterai tersebut. Shimadzu kemudian mendirikan Japan Storage Battery Co., Ltd pada tahun 1917[6] dan mulai memproduksi baterai otomotif pada tahun 1919. Pada tahun 1938, Shimadzu mulai memproduksi baterai alkalin, dan pada tahun 1940, mulai memproduksi lampu merkuri bertekanan tinggi.[3] Pada tahun 1917, GS resmi didirikan[7] sesuai singkatan dari nama pendirinya, yakni Genzou Shimadzu. Sebelumnya, ia juga mendirikan Japan Storage Battery dan Shimadzu Corporation. GS YuasaPada tahun 2004, Yuasa Corporation bergabung dengan Japan Storage Battery untuk membentuk GS Yuasa Corporation. Hingga tahun 2014, GS Yuasa memiliki 9 pabrik untuk memproduksi baterai NiCd dan asam timbal industrial, serta 5 pabrik untuk memproduksi sel ion litium. GS Yuasa juga menjual produk lain, seperti pencatu daya, lampu, dan baterai sepeda motor.[8] Saat ini, Yuasa memasok hampir 90% dari total baterai yang digunakan di kendaraan olahraga di Amerika Utara.[9] Perusahaan patunganGS Yuasa dulu adalah salah satu pemain aktif di industri baterai kendaraan listrik selama akhir dekade 2000-an hingga awal dekade 2010-an, saat sejumlah pemasok baterai, yang sebagian besar berasal dari Jepang, membentuk aliansi dengan produsen mobil untuk dapat masuk ke pasar kendaraan listrik. Lithium Energy JapanPada tahun 2007, GS Yuasa dan Mitsubishi Motors membentuk aliansi dan mendirikan sebuah perusahaan patungan bernama Lithium Energy Japan (LEJ) untuk mengembangkan dan memproduksi baterai ion litium untuk keperluan otomotif dan industrial. Kendaraan listrik pertama yang diproduksi secara massal, yakni Mitsubishi i-MiEV pun dilengkapi dengan baterai buatan LEJ.[10] Blue Energy Co.Pada tahun 2009, Honda bermitra dengan GS Yuasa untuk membentuk pemasok baterai kendaraan listrik bernama Blue Energy Co. (BEC). Kendaraan hibrida buatan Honda, seperti Civic Hybrid pun ditenagai oleh baterai ion litium yang diproduksi oleh BEC di Kyoto.[11] Namun, Honda telah mencari mitra baru selain BEC sejak akhir dekade 2010-an, dan bermitra dengan sejumlah perusahaan, seperti Nissan, General Motors, dan CATL.[12][13] Lithium Energy & Power GmbHPada tahun 2014, Robert Bosch GmbH dan GS Yuasa bermitra untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik ion litium generasi terbaru, yang memiliki kepadatan energi dua kali lipat, namun biaya produksinya 50% lebih murah. Baterai tersebut rencananya dapat mulai dipasarkan pada tahun 2020. Kemitraan tersebut kemudian berakhir tanpa hasil yang jelas, setelah Bosch memutuskan untuk mengalihdayakan produksi sel baterainya pada tahun 2018.[14] Operasi di luar JepangAmerika SerikatYuasa Battery IncYuasa Battery, Inc didirikan pada tahun 1965.[3] Pada tahun 1979, Yuasa mulai memproduksi baterai sepeda motor melalui sebuah perusahaan patungan yang didirikan bersama General Battery Corporation di Laureldale, Pennsylvnia.[9] Saat ini, Yuasa Battery Inc memasok baterai untuk sepeda motor, skuter, kendaraan air pribadi, kendaraan segala medan, dan UTV. Yuasa-Exide IncPada tahun 1987, Fruit of the Loom menjual General Battery Corporation ke Exide Corporation.[15] Pada tahun 1991, Yuasa Battery Co. Ltd membeli divisi baterai industrial dari Exide untuk membentuk Yuasa-Exide Inc,[16][17] dan kemudian diubah namanya menjadi Yuasa Inc. Pada tahun 2000, manajemen Yuasa Inc membeli bisnis baterai industrial dari Yuasa Inc untuk membentuk Enersys. Saat ini, Enersys menjual berbagai macam baterai. EropaPada tahun 1981, Yuasa mendirikan sebuah perusahaan di Britania Raya untuk memproduksi baterai VRLA, serta satu perusahaan lagi untuk menangani penjualan dan distribusi. Yuasa kemudian juga mendirikan perusahaan di Jerman, Prancis, dan Italia untuk menangani penjualan dan distribusi. Pada tahun 1988, Yuasa Corporation membeli 50% saham Lucas Batteries untuk membentuk Lucas-Yuasa Batteries Ltd. Pada tahun 1997, Yuasa membeli sisa saham Lucas Batteries yang belum mereka pegang untuk membentuk Yuasa Automotive Batteries Europe Ltd, yang memasarkan baterai otomotif dengan merek Lucas dan merek lain hingga tahun 2006, saat Yuasa mulai memasarkan baterai otomotif di Eropa dengan namanya sendiri. Pada tahun 2002, Yuasa Battery Europe Ltd resmi dibentuk sebagai perusahaan induk untuk semua perusahaan penjualan Yuasa di Eropa.[18] Saat ini, Yuasa Battery Europe Ltd menjual berbagai macam baterai. AustraliaCentury Batteries Australia adalah salah satu divisi dari Century Yuasa Batteries Pty Ltd dan merupakan afiliasi dari GS Yuasa Corporation.[19] Lain-lainBoeing 787Yuasa dikaitkan dengan cacat kelistrikan yang terjadi di Boeing 787 Dreamliner.[20] Sistem kendali baterai listrik dibuat oleh Thales Group yang juga memilih GS Yuasa.[21][22] All Nippon Airways (ANA) pun mengganti 10 baterai (di 17 unit pesawat terbangnya), sementara Japan Airlines (JAL) mengganti "sejumlah" baterai pada 7 unit pesawat terbangnya, sebelum kejadian baru-baru ini.[23] Hingga tanggal 29 Januari 2013, Japan Transport Safety Board telah menyetujui pengendalian mutu yang diterapkan oleh pabrik Yuasa, sembari tetap menginvestigasi baterai yang rusak di Boeing 787 milik ANA.[24][25][26] Sementara National Transportation Safety Board tetap menginvestigasi kelainan pada baterai di Boeing 787 milik JAL.[27] GaleriReferensi
Pranala luar
|