Eukleides dari Megara
Eukleides dari Megara adalah seorang filsuf yang mendirikan Mazhab Megara.[1] Ia adalah salah seorang murid Sokrates yang mengembangkan ajaran Sokrates.[1][2] Sebelum ia menjadi murid Sokrates, ia merupakan pengikut Mazhab Elea, sebagaimana terlihat pengaruhnya terhadap filsafatnya.[3] Riwayat HidupEukleides berasal dari kota Megara, sebelah barat Athena.[1][4] Ia hidup antara tahun 450 SM hingga 380 SM.[1] Pada tahun 431/432 SM, ia datang ke Athena untuk menemui Sokrates.[5] Ketika itu, ia menyamar sebagai seorang perempuan untuk dapat masuk ke kota tersebut.[5] Hal itu dikarenakan ada peraturan untuk melarang masuk warga kota Megara ke Athena.[5] Setelah itu, ia menjadi murid pertama dari Sokrates.[3][5] Ketika Sokrates wafat pada tahun 400/399 SM, Eukleides adalah salah seorang murid yang hadir di sisinya.[3][5] Setelah itu, Plato dan murid-murid Sokrates lainnya berlindung bersama Eukleides di Megara.[2][3][5] PemikiranEukleides berupaya menyatukan konsep "yang ada" dari Mazhab Elea dengan konsep "yang baik" dari Sokrates.[1] Menurutnya, "yang ada" dan "yang baik" adalah sama dan hanya ada satu.[2][3][5] Karena itu, "yang ada", "yang baik", dan "yang satu" adalah sama saja dan identik.[3] "Yang satu" itu diketahui dengan banyak nama.[2][3][5] Dewa-dewi, Rasio, dan Intelegensi juga diidentifikasikan sebagai "yang satu" tersebut.[2][3][5] Kemudian Eukleides menolak keberadaan dari prinsip yang bertentangan dengan "yang baik".[2][3][5] Dengan demikian, ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada berdasarkan prinsip "yang satu", "yang baik", dan "yang ada" tersebut.[2] PengaruhEukleides merupakan pendiri Mazhab Megara dan memberi pengaruh besar terhadap para filsuf Mazhab Megara selanjutnya.[3][5] Beberapa orang filsuf yang terkenal dari mazhab ini adalah Eubulides, Diodoros Cronus, dan Stilpo dari Megara.[3][4][5] Zeno dari Citium, pendiri Mazhab Stoa, adalah murid Stilpo dari Megara.[3][4][5] Lihat JugaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Euclid of Megara.
|