Demam Reumatik
Demam Reumatik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung.[1] Demam reumatik atau disingkat "DR" merupakan suatu sindrom klinik akibat infeksi streptococcus beta–hemolyticus golongan A dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poliartritis migrans akut, karditis, korea sydenham, nodul subkutan dan eritema marginatum.[2] Demam reumatik akut biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6 dan 15 tahun, dengan hanya 20% dari serangan pertama kali terjadi pada orang dewasa.[3] Penyakit ini dinamakan demikian karena kesamaan dalam presentasi untuk reumatik.[4] GejalaGejala demam rheumatik terdiri dari 4 stadium yaitu:[2] Stadium IStadium ini berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta hemolyticus golongan A dengan keluhan demam, batuk, sakit menelan.[2] Kadang disertai muntah dan diare.[2] Pada pemeriksaan hasil terdapat eksudat dan tanda-tanda peradangan lainnya.[2] Infeksi ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.[2] Stadium IIDisebut periode laten masa antara infeksi streptokokus dengan permulaan gejala demam rheumatik.[2] Biasanya dalam waktu satu sampai tiga minggu.[2] Stadium IIIIalah fase akut demam rheumatik.[2] Gejala minor berupa gejala peradangan umum dengan didapatkannya demam tidak begitu tinggi, lesu, berat badan menurun, anoreksia.[2] Anemia dijumpai sebagai akibat tertekannya sistem eritropoletik, bertambahnya volume plasma, memendeknya umur eritrosit dan adanya pendarahan dari hidung (epistakasis).[2] Stadium IVDisebut juga stadium inaktif.[2] Baik pasien DR tanpa kelainan jantung maupun dengan kelainan jantung reumatik tanpa gejala sisa, katup tidak menunjukkan gejala kelainan.[2] Tetapi pasien yang dengan kelainannya, pada fase ini pasien DR/PJR dapat mengalami reaktivasi penyakitnya.[2] Referensi
|